Darsehsri

Beberapa hari yang lalu beli jumbo meaty pizza di cabang dekat kantor, merasa enak, jadinya beli lagi tapi kali ini beli Splitza Meaty and supreme (110k) dan Cheesy Dough Ball (34k).

Splitza berisi dua topping pilihan, meaty dan supreme. Pas datang agak acak-acakan, mungkin agak miring pas dibawa sama ojek online. Ternyata rasa meaty-nya beda, lebih enak yang jumbo pizza karena lebih cheesy dan toppingnya terlalu kering, jadi keriput sosis dan smoked beefnya.

Cheesy Dough Ball enak, meksi isiannya sedikit yaitu potongan ham dan mozarella. Tapi saya suka doughnya yang asin dan lembut, cocok kalau buat makan sama soup atau disantap begitu aja.

Ada yang menarik waktu saya melewati booth Kopi Janji Jiwa, menu barunya, berry series, berjudul Blackpink, aye aye hahaha. Asam manis segeer, perpaduan susu soklat dan mixed berries yang seger banget.

Soy Latte baru sekali ini saya cicipi, enak juga, ternyata cocok sama selera saya, lebih kental, enak.

Booth Kopi Janji Jiwa di transmart yasmin ini berada di area foodcourt, dekat dengan eskalator. Antrian juga cukup ramai mengingat banyak promo dari aplikasi cashless.

Sudah dua kali mampir kesini, kunjungan kedua lebih sepi dibanding kunjungan pertama saat baru opening. Makan pun kebagian di ruang dalam yang meja dan kursinya tinggi-tinggi, duduk pun agak jinjit hahaha.

Seperti biasa, saya pessn Ganteng Maksimal, yang paling komplit, ada baso aci, sukro, tetelan, kerupuk kulit, cuanki tahu dan ceker. Soal rasa, gurih karena banyak lemak mengambang disana. Favorit saya sukro renyah cenderung keras, tapi begitu kena kuah panas langsung melembut. Juga ceker ayam gurih yang lepas tulang pas disantap.

Teman saya pilih Ganteng Banget, isiannya hampir sama, hanya tanpa ceker aja. Kalau makan baso aci, harus pakai sambal, perasan jeruk limo dan kecap, biar rasanya makin mantap.
Es Jeruk paling pas diminum sehabis makan baso aci pedas, segeeer.

Belanja di factory outlet bisa sambil makan di Atas Genteng Resto, atau sebaliknya. Satu area dengan brasco factory outlet, resto ini ada di lantai dua dimana pintu masuknya terpisah sama factory outlet.

Menu yang ditawarkan masakan indonesia dengan nama-nama yang agak ngga umum. Harganya terbilang terjangkau, pelayanan juga cukup baik. Kalau mau sambil nonton live music bisa di ruangan semi outdoor tapi kalau malas gerah-gerahan bisa di ruangan indoor ber-ac.

Buntut Digoreng (90k) ini hasil kreasi chef Atas Genteng Resto, berbumbu manis, wangi kecap inggris pada tumisan bombay dsn buntut gorengnya yang empuk. Porsinya cukup banyak, tapi tetap harus pakai nasi putih biar ngga enek dan biar kenyang pastinya hahaha. Kalau merasa terlalu manis bisa ditambahkan sambal yang disediakan di setiap meja.

Mie Pangsit Rebus Yamin Asin (32k) ngga disangka enak, oily, mienya kecil-kecil, lembut. Saya suka minyak ayamnya terasa, harus diaduk merata supaya ngga asin, sayurnya segar, kuahnya gurih juga wangi taburan daun bawang dan pangsitnya lembut banget.

Makan mie ayam belum komplit kalau ngga pakai Pangsit Goreng (12k), isi 3 pieces besar-besar, lembut tapi renyah, isian ayamnya juga enak tapi sayang sekali banyak minyaknya yang masih menempel di pangsit gorengnya.

Berhubung letaknya di area kantin luar sekolahan, jadi thata's kitchen menyesuaikan jam operasional sekolah. Tutup antara pukul 4-5 sore hari, posisinya paling belakang, jadi kita harus melewati banyak tenant yang menawarkan banyak makanan. Boleh saja menikmati aneka makanan tadi di dalam area Thata's tapi dikenakan charge 2k menurut staffnya.

Thata's sendiri menyediakan menu makanan dan minuman, sayang sekali saya datang menjelang tutup karena jum'at dan sabtu ternyata tutup jam 4 sore. Tempatnya cukup nyaman, pencahayaan terang, pendingin ruangan juga oke, pelayannya ramah.

Saya pesan Brown Sugar Latte dan Kopi Susu Thata's, keduanya enak. Brown sugar latte sedikit lebih manis dari Kopi Susu Thata's yang cenderung creamy. Harga juga terjangkau, dua gelas tadi dibandrol 31k plus promo diskon dari aplikasi cashless.

Resto MM Juice di transmart yasmin ini cukup nyaman tempatnya, tapi agak ribet sama sistem pemesanannya. Setelah order di meja, kita harus bayar dulu di kasir, meski kadang dibantu staffnya saat pembayaran, tapi metode kaya gini kalau menurut saya bikin malas pas mau nambah pesanan.

Pesanan juga agak lama datangnya, Pempek yang paling pertama mendarat di meja. Disusul Asinan Betawi dan paling belakangan barulah Pure Orange datang setelah mulut asin kelamaan nunggu minuman datang hahaha.
Pempeknya kurang lembut, bagian ujungnya keras, cukonya lumayan enak, isiannya juga padat cenderung keras.
Asinan betawi bumbunya cenderung manis, padahal sudah request pedas, kerupuknya alot tapi porsinya pas kalau buat satu orang.
Untuk pure orange, segar cenderung asam, sepertinya dicampur lemon jadi asamnya terasa lebih tajam.

Kalau dilihat dari nama, juga foto-foto yang dipajang, sepertinya pemilik coffee shop ini senang bertualang di alam bebas. Background tempat duduk pun bergambar gunung, dibeberapa sudut pun terpampang kepala hewan yang diawetkan.

Siapa sangka, meski coffee shonya terkesan manly, tapi pelayannya ramah. Saya pesan Cafe Latte (22k), cukup bold, saya suka, terasa balance di lidah antara kopi dan susunya.
Teman saya pesan Rainforest (25k), minuman soda pakai syrup juga potongan kiwi, segar katanya, saya sendiri ngga bisa mencicipi karena ngga bisa minum soda.
Yang bikin makin happy, pesanan saya Fish and Chip Bunaken (37.5k) enak, kondisi ikannya bagus dan rasanya tasty, kentang gorengnya juga tebal, renyah dan tartar saucenya enak.
Ngopi di bogor ngga lengkap tanpa pesan Cireng (15k), jajanan khas sunda, disini rasanya cukup enak.
Fish Dumpling (17.5k) pilihan cemilan asin lainnya yang saya pilih, agak oily tapi masih okelah.

Nyalira dalam bahasa sunda artinya sendiri, Dapoer Nyalira kemungkinan diartikan sebagai dapur milik sendiri. Lokasinya cukup strategis, dekat persimpangan warung jambu, tersedia parkir, seating area juga cukup luas, dilengkapi musholla dan toilet. Sebetulnya nyaman kalau aja pendingin ruangannya maksimal dan dapurnya pakai exhause, jadi ruangan makan ngga pengap bau masakan.

Pesan beberapa menu karena bareng teman-teman, Paket Nasi Timbel (25k) jadi pilihan utama, isiannya komplit, cukup menggiurkan tapi sayang ayamnya kurang tasty dan sambalnya ngga pedas sama sekali. Bakwan jagung, tempe dan tahu gorengnya enak.

Paket Nasi Tutug Oncom (26k) kurang lebih sama dengan paket timbel, hanya saja nasinya pakai nasi tutug oncom, enaak, saya suka banget sama nasi tutugnya, sedap meski disantap tanpa lauk apapun. Pelengkapnya ada ayam bakar yang lebih mirip ayam goreng bumbu kuning.

Mie Tek Tek (20k) pesanan teman cukup enak, tapi meskipun request pedas, ternyata pas datang ngga pedas sama sekali. Kuahnya sedap, rasa makanan sesuai harga.

Ceker Mercon(15k) cukup pedas, ini malah saya pakai buat pelengkap makan nasi tutug oncom karena sambal yang di paket nasi ngga pedas.

Karena makan masakan sunda ngga betah tanpa gorengan, jadi pesan Mendoan, lupa harganya. Terlalu lembek dan kunyitnya kebanyakan jadi terasa ketir di lidah, bumbunya juga kurang terasa gurih.
Sementara bakwan Jagungnya enaak, selain agak renyah, bumbunya juga sedap meskipun cukup oily.