Pada masa jayanya, Baba Rafi merupakan salah satu kebab andalan keluarga saya karena kualitasnya yang sangat OK, harganya yang relatif terjangkau, dan cabangnya yang ada dimana-mana, bahkan di kota kecil tempat saya tinggal dulu juga tersedia. Sayang, Quality Control dari brand ini seringkali kurang optimal. Sama seperti store kebab kebanyakan, kebab baba rafi cabang ini kurang cocok untuk dine-in. Pelayanannya sih standar.
- Black Kebab (19K) Jujur saya lebih suka kulit kebabnya (tortilla) yang biasa karena versi hitamnya agak sedikit lembek dan tidak ada perbedaan rasa yang signifikan jika dibandingkan yang biasa. Isian kebabnya agak sedikit kopong, daging sapi, bahkan sayurannya kurang generous, bahkan boleh dibilang pelit banget. Isian kebabnya malahan kebanyakan sausnya doang.
- Syawarma شاورما; (18K) Pada dasarnya, menu ini merupakan arabian style sandwich yang berupa roti pita yang dilipat dimana dibagian tengah diisi dengan daging dan sayur-sayuran kebab. Untuk cabang ini sepertnya tidak menggunakan roti pita. Sama halnya dengan kebabnya, isiannya kurang generous.
Menu yang dipesan: Syawarma, Black Kebab
Tanggal kunjungan: 24 Februari 2020 Harga per orang: < Rp. 50.000