Terhitung tidak sedikit teman se-per-minangan saya yang merekomendasikan restoran ini untuk dijajal. Konsep restorannya masih sama seperti Rumah Makan Nasi Kapau di daerah asalnya, namun dengan kemasan yang lebih modern. Pilihan dagingnya tidak ditampilkan di etalase kaca dan by default lauknya tidak dihidangkan seperti restoran Padang kebanyakan, konsep makannya lebih ke prasmanan.
Sejujurnya, setiap kali mengunjungi rumah makan nasi kapau di Sumatera Barat saya selalu deg-degan karena harganya yang seringkali lebih mahal jika dibandingkan dengan restoran Padang ternama lainnya, padahal seringkali Nasi Kapau hanya berupa tenda biasa. Lain halnya dengan Nasi Kapau di restoran ini, harganya menurut saya masih relatif terjangkau. Pelayanan di restoran ini menurut saya juga cukup impresif, walaupun jarang pelayannya yang bisa berbahasa Minang.
- Nasi + Gulai Tambunsu (26.4K) Menyantap Nasi Kapau wajib hukumnya untuk memesan Gulai Tambunsu—kualitas Nasi Kapau seringkali ditentukan dari menu yang satu ini. Menu ini berupa usus sapi yang diisi dengan telur dan tahu serta dimasak dengan kuah gulai kuniang.Tambunsu-nya menurut saya enak, hampir mirip lah dengan citarasa aslinya. Sensasi menyantap usus yang kenyal yang bersatu sama telur dan tahu yang lembut tentunya sangat sophisticating, apalagi jika dinikmati bersama nasi hangatnya yang wangi dan pulen, lado merah (sambal merah), lado ijau (sambal hijau), sayua cubadak (sayur nangka), sayua bunci (buncis), timun, pucuak ubi (sayur daun singkong), serta bumbu randang. Sejujurnya menu ini lumayan berhasil mengobati rindu saya terhadap kampung halaman, Tambuah Ciek!
Menu yang dipesan: Nasi + Gulai Tambunsu, Gulai Tambunsu
Tanggal kunjungan: 07 Maret 2020 Harga per orang: < Rp. 50.000