Nasi uduk ini berlokasi di dekat Borma Dago, buka saat malam hari. Aku mengunjunginya hari ini karena terlihat ramai sampai - sampai membuat jalan menjadi cukup padat gitu haha. Tempatnya mirip - mirip nasi uduk pinggir jalan pada umumnya (yang mana aku suka hehe), pelayan disini sudah pada memakai seragam. Bagus. Langsung saja aku ngebahas makanannya. Di sini disediakan 2 jenis sambal. Sambal hijau dan sambal merah. Dua - duanya pedas. Dua - duanya enak. Namun aku lebih menyukai sambal hijaunya. Namun rasa dua sambal itu tidak bisa mengalahkan ayamnya yang enak banget ... Minyaknya dikit, bumbunya banyak, kerasnya ayamnya juga pas banget. "Ayam Goreng" banget lah pokoknya. Mantap. Namun sayangnya kualitas tinggi dari ayamnya ini tidak disamakan oleh nasinya. Aku sulit membedakan rasa nasi uduk ini dengan nasi biasa. Kurang terasa ke "uduk" an nasinya. Sayang ... Namun masalah utama warung ini sebenarnya berasal dari harganya yang menurutku cukup mahal. 1 porsi nasi uduk, dengan 1 porsi ayam goreng ditambah 2 tusuk sate kulit itu dihargai 24ribu. Emm? Makan di warung nasi uduk dengan pengeluaran mencapai 20ribu lebih ini adalah pengalaman pertama .. Overall, sepertinya apabila anda tidak terlalu memperdulikan harga yang sepertinya diatas rata - rata harga warung nasi uduk pada umumnya, nongkrong di sini dengan ayam dan sambal yang enak akan jadi pengalaman yang tidak akan disesali .. Selamat mencoba!
Menu yang dipesan: Nasi Uduk, Ayam Goreng, Sate Kulit
Tanggal kunjungan: 01 Februari 2020 Harga per orang: < Rp. 50.000