Review Pelanggan untuk Nichi Izakaya Bar & Yakiniku
Mencoba Makan di Izakaya untuk Makan Malam
oleh Handi Suyadi, 27 Januari 2024 (10 bulan yang lalu)
Izakaya biasanya dikunjungi untuk ngemil. Bagaimana jika ke izakaya untuk makan malam? Rupanya bukan ide yang aneh. Di Nichi Izakaya banyak menu yang cocok dijadikan sebagai menu makan malam.
Disamping menu yang lazim ditemukan di izakaya, ada satu menu yang mungkin tidak ditemukan di tempat lain yaitu bubur. Meski terdengar aneh, menu bubur sukses menjadi bagian dari identitas khas Nichi Izakaya.
Fish Skin Cracker (9/10)
Renyah dan gurih rasanya. Selain itu, tak ada aroma bau amis.
Keripik disajikan dengan taburan furikare dengan rasa yang sangat asin. Endingnya keripik menjadi terlalu asin.
Saikoro Steak (Tingkat kematangan medium well) (8.5/10)
Daging saikoro menjadi menu appetizer? Bisa.
Sausnya banyak dan dapat menyerap ke dalam daging saikoro. Rasanya sendiri cenderung manis. Sayangnya, sempat menemukan ada potongan yang keras.
Avocado Salmon Maki (7.5/10)
Ukuran sushi cukup besar. Isiannya sangat banyak. Tapi rasanya cenderung biasa saja, harap maklum bukan spesialisasinya.
Per sajian dihidangkan dengan wasabi dan acar jahe.
Bone Marrow Porridge (9/10)
Bubur yang satu ini rasanya sangat unik, rasa tulang sumsum! Memiliki karakter rasa yang unik (karakter rasa bubur berupa tekstur bubur lembut, bumbu yang gurih dan aftertaste hangat dari lada putih bubuk) dan mudah diterima oleh lidah, bone marrow porridge memang tidak salah dijadikan sebagai menu unggulan. Sayangnya, buburnya tanpa isi. Satu-satunya topping hanyalah lada putih bubuk. Kalo mau makan dengan lauk, mau tidak mau harus pesan menu yang lain.
Porsi bubur sangat besar. Minimal untuk 3 orang.
Kawa (Saus Tare) (9/10)
Dalam satu tusuk terdapat kulit yang renyah. Meski permukaannya licin, tapi bisa menyerap saus tare yang manis dan gurih. Hanya saja, kadang kawa sulit dicopot dari tusukan sate.
Setiap porsi disajikan dua tusuk kawa.
Soriresu dan Sasami (9/10)
Sekilas tampak sama karena disajikan dalam piring yang sama, tapi aslinya dari bagian ayam yang berbeda. Soriresu menggunakan bagian daging dekat paha, sedangkan sasami menggunakan Keduanya sama-sama empuk dan memiliki tingkat kematangan yang pas tanpa ada gosong sama sekali. Saus olesan cenderung manis dan gurih.
Setiap porsi disajikan masing-masing tiga tusuk.
Khusus menu yakiniku, jangan kaget duluan melihat gambar daging di buku menu dalam keadaan mentah. Itu hanya untuk keperluan ilustrasi. Aslinya semua daging disajikan ke meja dalam keadaan matang.
Nami Karubi (10/10)
Dagingnya memang tidak terlalu empuk, tapi mudah digigit. Saus yang digunakan cendeurng asin dan gurih.
Menu dihidangkan dengan tiga macam saus cocolan. Ada yang asin gurih (negi), pedas, dan manis.
Mignon Wagyu (10/10)
Karena alasan teknis, menu ini keluarnya telat. Pelayan lalu menghampiri meja meminta maaf atas keterlambatan menu. Sebagai kompensasi diberikan tambahan menu kawa gratis. Salut dengan kemauan karyawan untuk bertanggung jawab secara terbuka.
Dagingnya empuk dan lembut. Kali ini saus yang digunakan memiliki rasa cenderung manis.
Sama seperti nami karubi, menu ini dihidangkan dengan tiga macam saus cocolan.
Steamed Hatta Grouper (9.5/10)
Termasuk salah satu menu main course, porsi ikan cukup besar. Kuahnya terasa manis dan hangat. Rasa kuah pas dengan karakter rasa ikan.
Hati-hati saat makan karena banyak tulang di dalam ikan.
Ocha (10/10)
Ocha versi Nichi Izakaya memiliki aftertaste yang khas yaitu pahit dan asam. Sangat pas diminum dalam keadaan hangat.
Setiap meja mendapat gratis 2 jenis acar yang berbeda. Ada acar timun dan acar akar teratai.
Walaupun porsi menu yakitori dan yakiniku tergolong mungil, harganya tidak terlalu mahal (kecuali menu yang menggunakan daging premium). Kalo merasa terlalu sedikit cukup tambah lagi.
Foto lainnya:
Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000
Informasi
Reviewer: