Foto Profil Handi Suyadi

Handi Suyadi

383 Review | 123 Makasih
Level 9
  • 4.4  
    Narie's Eatery & Coffee [ Gading Serpong, Kafe ]

    Menu Serupa tapi Ada Perbedaan

    Cucu dari pendiri OOM Resto yang sudah legendaris di Bandung mencoba peruntungan dengan membuka restoran yang menawarkan menu serupa di Paramount Serpong lewat nama Narie's Eatery & Coffee. Banyak kesamaan yang dapat ditemukan seperti menu dan interior yang khas. So far usahanya sudah berhasil.

    Otak-Otak Bakar (10/10)
    Rasanya sama persis seperti di Bandung. Begitu pula dengan ukuran otak-otak, kekenyalan, dan tingkat kematangan.
    Saus kacang jauh lebih pedas di sini.

    Otak-Otak Kepiting (9/10)
    Rasanya sama persis seperti di Bandung. Bedanya saus jauh lebih pedas. Malah berakhir terlalu pedas.

    Fasilitas lain di Narie's Eatery & Coffee adalah buku cerita dan board games. Seru kan menikmati otak-otak lezat sambil membaca buku cerita atau bermain?

    Hanya area lantai satu yang dipakai, maka tempat duduk yang tersedia terbatas. Meja agak sempit karena terdapat banyak barang.

    Buat orang Paramount Serpong dan sekitarnya yang kangen makan otak-otak dari OOM Resto, tak perlu jauh-jauh ke Bandung lagi. Cukup ke Narie's Eatery & Coffee saja.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.4  
    Abon Gulung Kesayangan [ Gading Serpong, Toko Roti ]

    Bukan Calon Kesayangan

    Di media sosial sedang viral ada Abon Gulung Kesayangan yang berasal dari Paramount Serpong, tepatnya di Maggiore Grande. Walaupun lokasi sangat tidak strategis (ngumpet di dalam), popularitas yang tinggi tidak menyurutkan minat konsumen untuk membeli Abon Gulung Kesayangan. Kebetulan daerah ruko Maggiore Grande didominasi oleh banyak usaha kuliner yang populer, maka eksistensinya dengan cepat terdeteksi banyak orang.

    Ada 2 varian rasa abon, yaitu abon ayam dan abon sapi dengan rasa original atau pedas.

    Sapi Original (7.5/10)
    Gulungan roti berukuran besar. Perlu dipotong dulu agar tidak kesulitan menggigit roti.
    Topping abon sangat berlimpah. Kualitas abon sangat bagus. Rasa abon cenderung manis.
    Perihal roti, malah bertolak belakang dengan abon. Rasa dan kualitas roti biasa saja. Tekstur roti agak keras.

    Agak disayangkan rasanya tidak berbanding lurus dengan hype di media sosial.

    Walaupun ramai, karyawan Abon Gulung Kesayangan sudah bisa mengantisipasi adanya banyak pembeli. Tak perlu menunggu lama, pesanan sudah siap untuk diberikan kepada pembeli.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.8  

    May Star Versi Premium

    Iseng cari di Google Maps, menemukan May Star Signature di Sari Pacific. Lokasinya agak ngumpet di sayap kiri hotel. Dari pintu masuk hotel tidak terlihat, bahkan tidak ada papan petunjuk menuju May Star Signature.

    Berbeda dengan May Star lainnya, May Star Signature memiliki warna khas yaitu biru. 

    Menu May Star Signature tipikal May Star pada umumnya, ada beberapa yang tergolong premium. Dim sum juga tersedia. 

    Berhubung beberapa menu rasanya sama seperti di May Star pada umumnya, maka review berikut fokus terhadap menu yang belum pernah dipesan sebelumnya.

    Cha Siu Sou Panggang (9.5/10)
    Pesan menu ini atas rekomendasi dari pelayan. Ternyata menu Cha Siu Sou Panggang benar-benar layak untuk direkomendasikan.
    Pastrynya renyah dan tebal. Hati-hati saat makan karena termasuk tipe yang mudah hancur.
    Isian sama seperti pada menu Cha Siew Pau. Porsi isi cukup banyak.

    Lin Yong Pau Tim (9/10)
    Ada beberapa menu Bakpao di May Star yang mengusung konsep bentuk lucu atau unik, salah satunya adalah Lin Yong Pau Tim.
    Bakpao yang tampil dalam bentuk yang menggemaskan ini ternyata isinya lotus! Jarang-jarang ada bakpao isi lotus.
    Isian kurang lebih sama seperti lotus yang jamak ditemukan pada menu Onde-Onde Cintul. Tekstur filling padat dan cenderung manis.

    Xiao Long Pao (9/10)
    Walaupun bukan spesialisasi May Star, Xiao Long Pao versi May Star termasuk enak. 
    Kulitnya kenyal. Kuahnya terasa lembut dengan sensasi hangat jahe. Isian juga cukup banyak.
    AC disetel cukup dingin, maka Xiao Long Pao cepat dingin.

    Hakau dengan Minyak Truffle (9/10)
    Hakau tampil dengan penampilan yang premium, yaitu kulit berwarna hitam (menggunakan charcoal) dan diberi emas. Tapi warna hitam tidak memberikan kontribusi terhadap rasa hakau. Rasa charcoal tidak terlalu terasa di lidah.
    Ada perbedaan yang cukup kentara dalam hal isi hakau. Isi berupa adonan udang yang sudah dihaluskan ditambah cincangan wortel. Rasa isi tidak sekadar udang saja, ada manis dari wortel.
    Ketika tiba di meja, wangi nikmat minyak truffle menyeruak. Sayang sekali, ketika akhirnya hakau dimakan, wangi minyak truffle sama sekali tidak terasa di lidah.

    Pau Telur Asin Manis (9/10)
    Pau tampil dengan penampilan yang premium, yaitu kulit berwarna hitam (menggunakan charcoal) dan diberi emas. Tapi warna hitam tidak memberikan kontribusi terhadap rasa pau. Rasa charcoal tidak terlalu terasa di lidah.
    Isi berupa custard dan telur asin. Rasanya jelas gabungan antara asin dan manis, dengan karakter rasa yang lembut.

    Sah-sah saja bila May Star mencoba menggunakan minyak truffle agar menu tampil premium. Hanya saja resep perlu ditingkatkan lagi agar minyak truffle benar-benar terasa di lidah.

    Tersedia private room bagi yang memerlukan. 

    May Star Signature cabang Sari Pacific tidak menyediakan toilet. Bagi yang mau ke toilet harus keluar restoran terlebih dahulu. Perihal washtafel, juga tidak ada.

    Harga per orang: > Rp. 200.000
    Makasih Infonya!
    2 pembaca berterima kasih.




  • 4.4  
    The Deli Bakes [ Riau, Toko Kue,Kafe ]

    Rupanya Ada yang Hampir Zonk

    Kembali lagi ke The Deli Bakes. Harap maklum, karena memang doyan. 

    Beberapa kue yang dibeli adalah repeat. Hanya tiga jenis kue yang belum pernah dibeli sebelumnya. BTW, semua kue difoto karena sebelumnya tidak sempat foto kue yang dibawa pulang.

    Chocolate Mochi Cheesecake (8.5/10)
    Cheesecake menggunakan mochi? Begitulah konsep yang hendak diusung. Bagian luar dilapisi oleh mochi, sedangkan bagian dalam berisi cheesecake.
    Rasa coklat cenderung pahit. Bagian cheesecake rasanya cenderung pahit dan sedikit asam. Mochi tidak terlalu manis. Apabila mengharapkan rasa kue yang manis, mohon maaf sepertinya menu ini bukan pilihannya.
    Dari segi rasa, bukan tipe kue yang bisa cocok untuk semua orang. Bagi beberapa orang, cheesecake terasa aneh.

    Cinnamon Canele (8.5/10)

    Kali ini mencoba canele rasa cinnamon. Ciri khas varian cinnamon adalah keberadaan gula pasir menyelimuti canele.
    Agak disayangkan rasa cinnamon terasa samar-samar. Akhirnya rasa canele nyaris tak ada bedanya dengan canele original.

    Egg Tart Original (8.5/10)
    Cukup aneh melihat The Deli Bakes menjual egg tart, mengingat mayoritas produk yang dijual didominasi oleh produk bakery yang sedang populer di era 2020an, sementara egg tart tidak temasuk dalam kategori tersebut. Egg tart mulai populer dan dikenal luas di Indonesia sejak akhir 2000an, lalu mulai mendapatkan popularitas yang cukup stabil dan awet sejak era 2010an.
    Di luar dugaan, rupanya kualitas dan rasa egg tart versi The Deli Bakes tidak kalah enak dengan kompetitor spesialis egg tart. Bagian tart renyah. Filling banyak dan rasanya lembut.
    Sayang sekali, egg tart tidak memiliki penampilan yang menarik. Bagian luar tampak overcooked hingga gosong. Untungnya bagian dalam tidak ikutan gosong.

    Entah apakah sedang tidak beruntung, tiga jenis kue yang dibeli termasuk inferior dari segi rasa (kecuali egg tart) jika dibandingkan dengan kue yang dibeli sebelumnya.

    Kue yang repeat rasanya sama seperti saat beli pada 30 Juni kemarin. Bisa dikatakan The Deli Bakes sudah berhasil menjaga konsistensi dalam hal rasa meskipun harus berjibaku dengan tingginya permintaan dari konsumen.

    Sepertinya dalam hal parkir sudah tidak sebebas sebelumnya. Mungkin karena penduduk sekitar jalan Pudak tidak mau area depan rumah mereka dipenuhi mobil pengunjung The Deli Bakes, maka sejak bulan Juli 2025 sepanjang jalan Pudak diberi cone berwarna kuning. Pudak Scientific juga ikut serta memasang cone di depan area parkir.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.6  
    Hejo Eatery [ Cipaganti, Vegetarian ]

    Vegan Juga Bisa Enak

    Di daerah Eyckman ada restoran vegan yang terkenal, yaitu Hejo Eatery. Sudah lama eksis di Bandung, mungkin terbantu karena minimnya restoran vegan di Bandung (mayoritas menganut vegetarian dan biasanya Buddhist Vegetarianism). Lokasinya berada di rumah, sharing sama Belanga, D.Dough dan The Deli Bakes.

    Pilihan menu tidak terlalu banyak. Campuran Indonesia, Barat dan Asia. Karena penganut vegan, maka ada beberapa menu mengandung bawang. Jika menginginkan menu tanpa bawang, beberapa menu

    Nasi Oseng Tongseng (9.5/10)
    "Tongseng" hadir dalam wujud yang tidak akan terbayangkan kebanyakan orang, yaitu dalam wujud daging jamur suwir dan renyah. Belum pernah kan makan "tongseng" renyah?
    Kuah tongseng cenderung berani pedas. Walaupun dari segi bumbu tidak autentik, namun rasanya kuah enak.

    Nasi Ayam Teriyaki dengan Salad (Mengandung bawang) (9/10)
    Gorengan memiliki tekstur renyah yang awet. Bahkan sampai gorengan dingin tetap renyah. Hanya saja, gorengan agak keras. Potongan berukuran bite size.
    Sausnya cenderung manis dan gurih. Terasa pas dengan gorengan.
    Salad hadir dengan beragam macam sayuran yang lazim ditemukan pada salad. Agar ada nuansa Jepang, ditambahkan edamame. 
    Porsi menu cukup besar. Baik porsi daging dan salad sama banyaknya.

    Batagor Bumbu Kecap (9/10)
    Batagor versi Hejo Eatery mengingatkan pada batagor aci. Dari segi rasa kurang lebih sama seperti batagor aci pada umumnya, bedanya kali ini yang menyajikan adalah restoran. Gorengan renyah, terutama pada kulit.
    Saus kacang cenderung pedas. Hanya saja, saus kacang terasa kurang kecap. Perlu tambah kecap agar semakin mantap.

    Kombucha Jasmine (9/10)
    Salah satu minuman unggulan yang ditawarkan di Hejo Eatery adalah Kombucha.
    Terdapat beberapa varian yang ditawarkan, salah satunya adalah Jasmine.
    Segarnya rasa asam kombucha berpadu dengan wangi dan rasa jasmine. Kombinasi yang menyegarkan, serasa sedang minum teh.

    Passion Peach Tea (8.5/10)
    Passion Peach Tea termasuk menu baru di Hejo Eatery. 
    Rasa minuman cukup menyegarkan, walaupun dari segi rasa lebih dominan rasa markisa dibandingkan rasa peach.

    Menunya enak-enak semua. Walaupun vegan, tidak menghalangi menu terasa lezat di lidah. Bumbunya juga cukup berani. Nyaris tak ada bedanya dengan menu pada umumnya. 

    Selain makanan berat, ada juga produk pastry. Sayangnya rasa kue tidak seenak menu makanan berat.

    Cheezy Cheese Croissant (5/10)
    Croissant tampil dalam rupa kempes. Iya, karena tampak gepeng seolah croissant habis ditekan. Tekstur dan rasa aneh, tidak seperti croissant pada umumnya. Jatuhnya malah kayak makan roti dibentuk menyerupai croissant.
    Di sisi lain, taburan keju berlimpah.

    Pain Au Chocolate (7/10)
    Dibandingkan Cheezy Cheese Croissant, menu ini jauh lebih baik dari segi penampilan. Tipikal pastry pada umumnya.
    Rasa pastry biasa saja. Filling juga pelit.
    Tempat duduk terbatas. Sebagian di dekat kasir semi indoor, sebagian lagi full indoor.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.2  
    Hong Tang x Cafe Canton [ Makasar, Kafe ]

    Selain Dessert, Ada Makanan Berat Juga

    Hong Tang cabang Stasiun Woosh Halim berbeda dengan Hong Tang lainnya. Tak hanya dessert saja, tetapi juga ada menu makanan berat melalui Cafe Canton. Menu Cafe Canton cukup beragam seperti Hong Tang.

    Chocotella Q Ball (9/10)
    Salah satu varian menu dessert yang ditawarkan adalah Chocotella. Dari judul saja sudah dapat disimpulkan rasa dessert adalah coklat. 
    Chocotella Q Ball isinya berupa es krim cokelat, Q Ball, dan grass jelly. Jujur bingung Q Ball itu apa, tapi dari segi tekstur cenderung legit dan kenyal.
    Kuah cenderung manis. Elemen lain memiliki rasa manis, namun berakhir saling melengkapi. 

    Chicken Baked Rice (N/A)
    Tidak mencoba.

    Laksa Mie Kari (N/A)
    Tidak mencoba.

    Hong Kong Fried Rice (8.5/10)
    Menu nasi goreng ini tampil dengan rasa gurih. Isi lauk sederhana, yaitu potongan ayam, telur, dan mix vegetable. Terdapat topping potongan daun bawang. 
    Dari segi rasa lumayan meski bukan paling enak.
    Porsi cukup besar.

    Baik menu Hong Tang dan Cafe Canton sama enaknya. Sangat direkomendasikan bagi yang mau makan Chinese Food di Stasiun Woosh.    Tempatnya tidak terlalu luas, namun sebagian besar meja didominasi oleh meja yang bisa muat untuk 4 orang. Meja berukuran memadai menampung banyak piring. 
    Tidak disarankan untuk makan di Hong Tang jika sedang terburu-buru, sempat ada menu yang keluarnya lama. 

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 3.8  
    Pizza Hut [ Cibubur ]

    Pelayannya Kok Menghilang?

    Ke Pizza Hut untuk mencoba menu LTO atau menu yang belum pernah dicoba. Kebetulan sudah lama tidak ke Pizza Hut.

    Cheeze Rizz Personal Pizza (9/10) 
    Menu ini termasuk menu baru, mungkin bisa saja adalah menu LTO. Jujur senang melihat banyak keju di berbagai sisi. Kejunya juga tidak terlalu asin atau terlalu dominan dibandingkan dengan topping pizza. Gagal dapat sensasi keju mozzarella memanjang saat slice dipisahkan sayangnya.
    Pilih topping Super Supreme. Rasa topping masih nyambung dengan keberadaan keju di berbagai sisi.

    Classic Salmon Mentaiko (8.5/10) 
    Sausnya sendiri sebatas campuran mayones dan sambal. Untungnya masih dominan rasa mayones, jadi masih dapat dimaafkan. 
    Salmon empuk dan tidak overcooked. Ukurannya juga cukup besar. 
    Pasta yang digunakan dalam menu ini adalah spaghetti. Ukuran porsi standar.

    WingStreet BBQ (9/10)
    Sesekali mencoba menu WingStreet dari Pizza Hut. Ukuran wings besar dan bagian luar
    Saus BBQ yang digunakan sama seperti pada menu Melts BBQ Meat Lovers.

    Puff Pastry Mushroom Cream Soup (7.5/10)
    Pastry renyah dan rasanya lumayan enak.
    Sebaliknya, titik lemah berada pada cream soup. Sup terlihat encer. Rasanya malah seperti kebanyakan air.

    Cost cutting masih berlangsung. Cheese Beef Fusili sausnya tidak sebanyak dulu. Puff Pastry Mushroom Cream Soup malah encer seperti kebanyakan air. 

    Khusus Pizza Hut cabang Cibubur, ada PR penting mengenai pelayan. Waktu mau pesan, sempat kebingungan beberapa saat karena tidak tampak ada pelayan. Ternyata satu-satunya pelayan yang bertugas ketahuan sedang jongkok ngumpet di meja kasir. Sebenarnya ada 2 pelayan lain, tapi saat itu sedang istirahat. Untung saat itu sedang sepi.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.4  
    Goodwheel Companion [ Dago Bawah, Kafe ]

    Ahlinya Beef Brisket Enak di Bandung

    Goodwheel Companion dikenal luas dengan menu BBQ ala Amerika, secara spesifik fokus menjual beef brisket sebagai menu unggulan mereka. Walaupun lokasinya berada di area yang tidak strategis, namun tidak menyurutkan minat konsumen. Maklum, karena pemain di bidang BBQ ala Amerika sangat minim di Bandung.

    Pilihan menu tidak terlalu banyak, karena fokus utama berada di menu BBQ. Ada menu lain seperti snack, pizza, flatbread, dan burger. Minumannya justru bertolak belakang dengan menu makan. Pilihannya sangat beragam, beberapa diantaranya adalah racikan sendiri.

    Konsep sudah dipersiapkan secara matang, terutama di interior yang sangat unik (interior mengusung konsep penggemar moge ala Amerika Serikat), playlist lagu, menu, dan minuman racikan sendiri. Sayang, eksekusi belum sepenuhnya sempurna. Saus cenderung ala kadarnya.

    Personal Brisket (Less fatty) (8.5/10) 
    Walaupun untuk personal, namun lauknya sangat beragam. Ada beef brisket, keripik kentang, karbohidrat (pilih antara fried fries atau Mac n' Cheese), irisan nanas panggang, coleslaw, dan saus (di sini diberi label condiment). Lauknya enak-enak semua. 
    Daging sangat empuk dan terasa lembut di lidah. Suka banget sama karakter teksturnya. Daging juga dipotong slice, jadi tidak perlu susah payah memotong. Ada rasa smokey. Rasa hanya sebatas asin saja karena didesain untuk dimakan dengan mencocol.
    Sayangnya, ada masalah ketidakjujuran. Judul less fatty, namun daging yang disajikan masih ada banyak lemak. 
    Coba saus Goodwheel Sauce, Mushroom Sauce dan BBQ Sauce. Sayang rasanya cenderung pasaran. Goodwheel Sauce dan Mushroom Sauce pakai saus instan buatan Del Monte. Jujur agak disayangkan menggunakan saus instan, mengingat Goodwheel Companion menjual kombucha dan artisan tea racikan sendiri.
    Porsi menu cukup besar. 

    Chicken With Butter Rice (8.5/10) 
    Isi lauk serupa dengan Personal Brisket, bedanya beef brisket diganti menjadi roasted chicken. 
    Sesuai dengan gambarnya, ayam disajikan dalam keadaan sedikit overcook. Bagian kulit gosong. Untung bagian daging masih empuk dan tidak gosong. Ada rasa smokey. Rasa hanya sebatas asin saja karena didesain untuk dimakan dengan mencocol. 
    Butter rice hadir dengan rasa mentega yang cukup kentara di lidah. Ada sayuran seperti jagung dan wortel juga tampil bersama butter rice. Cukup konsisten rasanya. Tak ada nasi yang terasa seperti kurang bumbu.
    Porsi menu cukup besar.

    Potato Chips (9/10)
    Jujur kurang begitu paham apa rasa bumbu potato chips, yang pasti warnanya orange tapi bukan rasa pedas. Rasa cenderung gurih.
    Bumbu pada potato chips tersebar secara merata. Semua potongan rasanya konsisten.

    Fried Fries (9/10)
    Bumbu yang digunakan sama persis dengan bumbu pada Potato Chips.

    Mac n' Cheese (9/10)
    Sausnya creamy dan lembut. Walaupun rasa keju, namun sama sekali tidak asin.
    Bukan tipe yang makaroninya 'mengapung' di saus. Versi Goodwheel Companion cenderung hampir kering, sangat sedikit sausnya.

    Coleslaw (9/10)
    Berbeda dengan coleslaw di tempat lain, coleslaw versi Goodwheel Companion menggunakan vinegar sebagai salad dressing. Maka rasa sayur cenderung asam. Untuk sayurannya sendiri tampak segar dan renyah. 
    Porsi sayur cenderung sangat sedikit untuk ukuran restoran yang menjual menu steak.

    Scarlet (10/10) 
    Artisan Tea termasuk minuman unggulan di Goodwheel Companion. 
    Rasa dan aroma teh cenderung manis sekalipun tidak ditambahkan gula. Segar, manis, dan asam. 
    Setiap pembelian diberikan 2 gelas.

    Dessert Sunset (10/10) 
    Teh green tea dengan tambahan rasa manga. Rasanya segar dan bikin tenang.

    Menu di Goodwheel Companion bukan tipe yang berani asin. 

    Khusus keripik kentang, kombucha, dan artisan tea, bisa dibeli di kasir.

    Terdapat pilihan tempat duduk indoor dan outdoor, tapi jumlah di area indoor jauh lebih sedikit di outdoor. Duduk di outdoor tak perlu khawatir kehujanan, karena ditutup atap. Ada private room juga. Di dekat tangga depan ada photobooth juga. 

    Parkir adalah challenge terbesar dalam mengunjungi Goodwheel Companion. Area parkir yang tersedia sangat terbatas. Bila parkir di jalan juga sulit karena sering dipenuhi mobil dan jalan berukuran sempit.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.6  
    Cafe Cinde [ Surapati, Kafe ]

    Terlalu Bergantung dengan Sambal

    Di daerah Cikutra ada cafe yang menjual konsep vintage, yaitu Cinde Paviliun. Sudah lama eksis dan cukup terdengar eksistensinya di daerah sekitar.

    Walaupun konsep interior vintage, tapi menu yang ditawarkan justru modern. Pilihannya sangat beragam, baik dalam menu makanan dan minuman. Kopi juga termasuk menu unggulan.

    Roast Duck Garlic Rice (8.5/10)
    Sekilas tampak tidak ada masalah. Bebek berukuran besar. Sayuran terlihat segar. Setelah potongan masuk mulut, baru ketahuan ada masalah. Titik lemah menu ini berada di bebek itu sendiri. Bumbu bebek sangat datar. Baik bagian luar maupun dalam. Anehnya kualitasnya bagus, daging empuk. Alhasil harus makan dengan sambal kecombrang. Untung sambalnya enak wangi kecombrang.
    Penyelamat menu Roast Duck Garlic Rice adalah garlic rice. Rasa bumbu dan wangi daun jeruk terasa kuat, di tambah cincangan bawang putih goreng. Sama sekali tidak datar seperti bebek.
    Menu disajikan bersama telur dadar iris, beberapa batang asparagus, salad sayuran (dengan salad dressing vinegar), dan sambal kecombrang.
    Porsi menu cukup banyak.

    Sate Maranggi Ala Cinde (8.5/10)
    Sate agak underseasoned. Bumbu kurang banyak. Alhasil harus makan dengan sambal kecap. Sambal kecapnya sendiri tidak terlalu pedas dan berhasil menyelamatkan rasa sate.
    Porsi daging cukup besar dan didominasi daging. Hanya sedikit bagian yang minyak. Sate relatif minim bagian yang gosong.
    Menu disajikan bersama nasi putih, garnish, acar, sambal kecap, dan kerupuk. 
    Porsi menu cenderung tidak terlalu banyak.

    Picante Beef Pizza (9/10)
    Pizza termasuk menu unggulan sekaligus populer di Cinde Paviliun. Salah satu menu recommended pizza adalah Picante Beef. Pizza di Cinde Paviliun menggunakan pizza tipis.
    Dari segi topping mirip dengan Super Supreme dari Pizza Hut meski terdapat perbedaan antar keduanya. Contoh paling mencolok adalah pengguaan taburan keju cheddar parut dan potongan minyak zaitun. Rasa justru berbeda, mengutamakan rasa asam dari saus pizza dan gurih keju baik dari keju mozarella dan keju cheddar parut.
    Walaupun terlihat 'berat', karakter rasa pizza tidak bikin eneg. 
    Porsi pizza cukup besar. Sebaiknya untuk sharing makan rame-rame. 
    Agak disayangkan platting topping pizza tidak mencerminkan menu restoran kelas menengah. Terkesan asal-asalan ditabur tanpa memerhatikan estetika.

    Tropical Breeze (9/10)
    Terdapat banyak varian Mocktail, salah satunya adalah Tropical Breeze.
    Rasa minuman asam segar dari markisa dengan sensasi soda.

    Masalah serius di Cinde Paviliun adalah keberadaan beberapa menu yang terlalu mengandalkan sambal untuk menambah rasa. Jujur tipe menu seperti itu bukan menu yang baik. Dapat menyebabkan orang kurang bisa mengapresiasi rasa masakan sesungguhnya karena sedikit-sedikit pakai sambal.

    Tempat duduk di area outdoor lebih banyak daripada area semi indoor. Tapi kabar baiknya area semi indoor dilengkapi dengan atap sehingga tidak perlu khawatir jika hujan turun.

    Parkir agak jauh dari area restoran. Sangat merepotkan jika hujan turun.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.6  
    The Deli Bakes [ Riau, Toko Kue,Kafe ]

    Indah Baik Interior dan Rasa

    The Deli Bakes sudah lama eksis di Bandung, tapi penulis ketinggalan dalam waktu sangat lama. Berawal dari online lalu membuka gerai perdana di Eyckman, The Deli Bakes kemudian membuka cabang di Pudak dan boom viral di medsos. Hampir setahun kemudian, masih ada antrian di The Deli Bakes. Menandakan popularitas The Deli Bakes sangat awet. Namun jangan khawatir, sistem sudah sangat bagus dan rapi.

    The Deli Bakes cabang Pudak memiliki konsep interior yang berbeda dengan di Eyckman. Interior mengusung konsep homey, klasik, dan maksimalis. Terlihat sangat indah bukan? Termasuk dengan produknya. Untuk produk bakery dan dessert, produk didominasi oleh kue yang ngehits pada era 2020an. Contohnya ada soft cookies, burnt cheesecake, bagel, salt bread, scone, dan mochi dessert. Ada menu berat juga eksklusif hanya ada di cabang Pudak, walaupun pilihannya sangat terbatas. Terlihat terkesan bermain aman atau tidak sinkron dengan konsep interior, tapi semua itu terbayar dengan rasa kue yang beneran enak. Bagi yang mau ke The Deli Bakes buat mengejar rasa, tidak akan menyesal.

    Saat masuk, ternyata antrian sudah panjang. Akhirnya dikasih pager untuk mengantri. Setelah menyerahkan pager yang sudah bunyi, pengunjung akan diberikan secarik kertas. Di kertas tersebut tercantum pilih makan di tempat atau take away, jumlah orang, nomor meja dan batas waktu makan di tempat selama 90 menit. Maklum, karena keterbatasan tempat dan selalu ada antrian.

    Karena ketakutan kehabisan kue, akhirnya beli take away tapi makan di tempat.  Setelah diamati, rupanya stock kue direstock jika sudah habis. Pemandangan dari area live kitchen memperlihatkan karyawan sibuk membuat kue sepanjang waktu, menandakan stock kue terjamin selalu ada. Tahu begitu tidak perlu buru-buru beli kue.

    PR terbesar bagi The Deli Bakes adalah ketiadaan nomor meja tercantum di meja. Sempat salah duduk karena alasan tersebut. Untung segera diberitahu oleh waiter yang ngeh. 

    Cookies Matcha Lava (10/10)
    Cookies termasuk salah satu kue populer di The Deli Bakes. 
    Cookies di The Deli Bakes mengusung konsep soft cookies. Kuenya empuk dan lembut.
    Rasa matcha cukup kentara tanpa aftertaste pahit sama sekali. Cenderung manis baik dough dan lavanya.

    Cookies Coconut Almond (9.5/10)
    Filling berupa krim almond. Sementara parutan kelapa ditaburi di bagian atas dough. 
    Rasa cookies cenderung manis karena baik krim dan kelapa manis. Kelapa yang digunakan tidak terlalu gurih.

    Canele Original (10/10)
    Canele termasuk salah satu kue populer dan unggulan di The Deli Bakes. Canele versi The Deli Bakes bisa termasuk salah satu canele paling enak di Bandung.
    Bagian luar renyah, sementara bagian dalam empuk. Mudah untuk menyukai karakter tekstur canele nan unik.
    Cocok bagi yang suka rasa karamel.

    Canele Pistachio (9.5/10)
    Selain original, ada beberapa varian rasa canele yang ditawarkan oleh The Deli Bakes. Salah satunya adalah rasa pistachio.
    Rasa bagian dalam sama seperti varian original. Perbedaan terletak di bagian luar canele, dimana bagian luar dilapisi cincangan pistachio. 
    Mungkin karena faktor bahan baku, harga Canele Pistachio jauh lebih mahal dibandingkan varian lainnya.

    Scone Cheese Lover (9.5/10)
    Dari segi popularitas, scone termasuk menu yang kalah pamor. Akan tetapi, scone versi The Deli Bakes bisa termasuk salah satu scone paling enak di Bandung. Ada beberapa varian yang ditawarkan, tapi waktu itu hanya rasa Cheese Lover yang dibeli.
    Scone terasa padat dan renyah saat dikunyah. Karena rasa keju, maka scone terasa cenderung gurih. Keju yang digunakan bukan tipe yang sangat asin.

    Mochi Roll Bread Cinnamon (9.5/10)
    Mochi Roll Bread termasuk menu LTO di The Deli Bakes. Ada tiga varian yang ditawarkan, yaitu Chocolate, Cinnamon, dan Pistachio. Varian yang dibeli adalah Cinnamon dan Pistachio.
    Kuenya lembut. Di bagian tengah ada mochi yang kenyal. Topping krim sangat berlimpah, namun rasanya tidak terlalu tajam. Krim tidak terlalu berat rasanya. Wangi cinnamon cukup terasa meski tidak terlalu tajam.

    Mochi Roll Bread Pistachio (8.5/10)
    Pistachio yang digunakan memiliki rasa yang asin, notabene lebih cocok untuk dikonsumsi sebagai snack asin. Kurang tepat untuk digunakan dalam membuat dessert manis. Oleh karena itu, krim menjadi agak asin.

    Bagel Korean Garlic (8.5/10)
    Bagel versi The Deli Bakes sayangnya tidak autentik. Dari segi tekstur dan rasa malah seperti roti biasa. Lembut dan cenderung manis.
    Walaupun trend Korean Garlic sudah lewat, namun The Deli Bakes tetap percaya diri menawarkan varian Korean Garlic. Tanpa mengandalkan rasa asin berlebih, bawang putih sudah cukup memberikan rasa pada bagel.

    Bagel Cranberry Cheese (8.5/10)
    Mau bagel dengan rasa manis? Bagel Cranberry Cheese adalah solusinya.
    Rasanya cenderung manis dan asam dari cranberry dan cream cheese.

    Salt Bread Furikake (9/10)
    Tidak 100% autentik furikake, jatuhnya malah seperti makan roti abon ala BreadTalk. Never mind, karena rasanya seperti nostalgia era keemasan roti abon pada era pertengahan 2000an silam. Abon cenderung pedas. Tak sebatas abon saja, ada taburan rumput laut dan wijen. Di bagian tengah kue ada mayones.
    Rasa topping menenggelamkan rasa salt bread. Pada akhirnya terasa seperti makan roti biasa. Sangat disayangkan, karena salt bread versi The Deli Bakes termasuk salah satu salt bread paling enak di Bandung.

    Deli Creme Latte (9.5/10)
    Kopi memiliki rasa pahit dan sedikit asam berpadu dengan rasa susu yang terasa samar di lidah. Hanya tekstur creamy dari susu yang dapat dirasakan selain kopi. Rasa kopi lebih dominan. Minuman sama sekali tidak manis, yang terasa di lidah adalah rasa pahit kopi dengan tekstur kental. Cocok untuk penyuka kopi pahit.
    Menurut deskripsi di menu, terdapat secret cold cream berada di atas minuman. Kontras dengan minuman kopi, krim justru terasa manis. Terdapat taburan cokelat/kopi bubuk (kurang yakin, karena rasanya tenggelam dengan krim) yang menghiasi bagian atas krim.
    Minuman disajikan dengan sedotan terbuat dari kertas.

    Konsep area bakery yang diusung The Deli Bakes cabang Pudak mengilhami kompetitor untuk meniru seperti Theo's Wife Lois. Sayangnya belum bisa menyamai The Deli Bakes dari segi rasa. Jauh lebih enak The Deli Bakes.

    Perlu diketahui The Deli Bakes menjual menu LTO. Sebagai contoh, Mochi Roll Bread termasuk menu LTO. Tidak tertutup kemungkinan menu yang ditawarkan dapat berubah sewaktu-waktu.

    Terdapat area indoor, semi outdoor, dan outdoor. Jika makan di area semi outdoor di dalam, jangan takut kepanasan karena ada AC central di pasang di atap.

    Jika diperhatikan, mayoritas pengunjung yang datang adalah pengunjung dengan demografi didominasi Gen Y akhir dan Gen Z. Kalaupun ada pengunjung yang lebih tua, biasanya karena diajak oleh anaknya. Agak disayangkan The Deli Bakes kurang berhasil menggaet konsumen yang lebih berumur karena rasa kue termasuk ramah bagi semua kalangan. Terutama bagi orang yang suka makan kue. 


    Karena The Deli Bakes cabang Pudak sangat ramai, maka sangat sulit mencari parkir. Paling susah mencari parkir mobil karena tidak ada tempatnya. Kabar baiknya terdapat valet berbayar.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!