
-
4.4The Deli Bakes [ Riau, Toko Kue,Kafe ]
Rupanya Ada yang Hampir Zonk
Kembali lagi ke The Deli Bakes. Harap maklum, karena memang doyan.
Beberapa kue yang dibeli adalah repeat. Hanya tiga jenis kue yang belum pernah dibeli sebelumnya. BTW, semua kue difoto karena sebelumnya tidak sempat foto kue yang dibawa pulang.
Chocolate Mochi Cheesecake (8.5/10)
Cheesecake menggunakan mochi? Begitulah konsep yang hendak diusung. Bagian luar dilapisi oleh mochi, sedangkan bagian dalam berisi cheesecake.
Rasa coklat cenderung pahit. Bagian cheesecake rasanya cenderung pahit dan sedikit asam. Mochi tidak terlalu manis. Apabila mengharapkan rasa kue yang manis, mohon maaf sepertinya menu ini bukan pilihannya.
Dari segi rasa, bukan tipe kue yang bisa cocok untuk semua orang. Bagi beberapa orang, cheesecake terasa aneh.
Cinnamon Canele (8.5/10)
Kali ini mencoba canele rasa cinnamon. Ciri khas varian cinnamon adalah keberadaan gula pasir menyelimuti canele.
Agak disayangkan rasa cinnamon terasa samar-samar. Akhirnya rasa canele nyaris tak ada bedanya dengan canele original.
Egg Tart Original (8.5/10)
Cukup aneh melihat The Deli Bakes menjual egg tart, mengingat mayoritas produk yang dijual didominasi oleh produk bakery yang sedang populer di era 2020an, sementara egg tart tidak temasuk dalam kategori tersebut. Egg tart mulai populer dan dikenal luas di Indonesia sejak akhir 2000an, lalu mulai mendapatkan popularitas yang cukup stabil dan awet sejak era 2010an.
Di luar dugaan, rupanya kualitas dan rasa egg tart versi The Deli Bakes tidak kalah enak dengan kompetitor spesialis egg tart. Bagian tart renyah. Filling banyak dan rasanya lembut.
Sayang sekali, egg tart tidak memiliki penampilan yang menarik. Bagian luar tampak overcooked hingga gosong. Untungnya bagian dalam tidak ikutan gosong.
Entah apakah sedang tidak beruntung, tiga jenis kue yang dibeli termasuk inferior dari segi rasa (kecuali egg tart) jika dibandingkan dengan kue yang dibeli sebelumnya.
Kue yang repeat rasanya sama seperti saat beli pada 30 Juni kemarin. Bisa dikatakan The Deli Bakes sudah berhasil menjaga konsistensi dalam hal rasa meskipun harus berjibaku dengan tingginya permintaan dari konsumen.
Sepertinya dalam hal parkir sudah tidak sebebas sebelumnya. Mungkin karena penduduk sekitar jalan Pudak tidak mau area depan rumah mereka dipenuhi mobil pengunjung The Deli Bakes, maka sejak bulan Juli 2025 sepanjang jalan Pudak diberi cone berwarna kuning. Pudak Scientific juga ikut serta memasang cone di depan area parkir.Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.1 pembaca berterima kasih.
-
4.6Hejo Eatery [ Cipaganti, Vegetarian ]
Vegan Juga Bisa Enak
Di daerah Eyckman ada restoran vegan yang terkenal, yaitu Hejo Eatery. Sudah lama eksis di Bandung, mungkin terbantu karena minimnya restoran vegan di Bandung (mayoritas menganut vegetarian dan biasanya Buddhist Vegetarianism). Lokasinya berada di rumah, sharing sama Belanga, D.Dough dan The Deli Bakes.
Pilihan menu tidak terlalu banyak. Campuran Indonesia, Barat dan Asia. Karena penganut vegan, maka ada beberapa menu mengandung bawang. Jika menginginkan menu tanpa bawang, beberapa menu
Nasi Oseng Tongseng (9.5/10)
"Tongseng" hadir dalam wujud yang tidak akan terbayangkan kebanyakan orang, yaitu dalam wujud daging jamur suwir dan renyah. Belum pernah kan makan "tongseng" renyah?
Kuah tongseng cenderung berani pedas. Walaupun dari segi bumbu tidak autentik, namun rasanya kuah enak.
Nasi Ayam Teriyaki dengan Salad (Mengandung bawang) (9/10)
Gorengan memiliki tekstur renyah yang awet. Bahkan sampai gorengan dingin tetap renyah. Hanya saja, gorengan agak keras. Potongan berukuran bite size.
Sausnya cenderung manis dan gurih. Terasa pas dengan gorengan.
Salad hadir dengan beragam macam sayuran yang lazim ditemukan pada salad. Agar ada nuansa Jepang, ditambahkan edamame.
Porsi menu cukup besar. Baik porsi daging dan salad sama banyaknya.
Batagor Bumbu Kecap (9/10)
Batagor versi Hejo Eatery mengingatkan pada batagor aci. Dari segi rasa kurang lebih sama seperti batagor aci pada umumnya, bedanya kali ini yang menyajikan adalah restoran. Gorengan renyah, terutama pada kulit.
Saus kacang cenderung pedas. Hanya saja, saus kacang terasa kurang kecap. Perlu tambah kecap agar semakin mantap.
Kombucha Jasmine (9/10)
Salah satu minuman unggulan yang ditawarkan di Hejo Eatery adalah Kombucha.
Terdapat beberapa varian yang ditawarkan, salah satunya adalah Jasmine.
Segarnya rasa asam kombucha berpadu dengan wangi dan rasa jasmine. Kombinasi yang menyegarkan, serasa sedang minum teh.
Passion Peach Tea (8.5/10)
Passion Peach Tea termasuk menu baru di Hejo Eatery.
Rasa minuman cukup menyegarkan, walaupun dari segi rasa lebih dominan rasa markisa dibandingkan rasa peach.
Menunya enak-enak semua. Walaupun vegan, tidak menghalangi menu terasa lezat di lidah. Bumbunya juga cukup berani. Nyaris tak ada bedanya dengan menu pada umumnya.
Selain makanan berat, ada juga produk pastry. Sayangnya rasa kue tidak seenak menu makanan berat.
Cheezy Cheese Croissant (5/10)
Croissant tampil dalam rupa kempes. Iya, karena tampak gepeng seolah croissant habis ditekan. Tekstur dan rasa aneh, tidak seperti croissant pada umumnya. Jatuhnya malah kayak makan roti dibentuk menyerupai croissant.
Di sisi lain, taburan keju berlimpah.
Pain Au Chocolate (7/10)
Dibandingkan Cheezy Cheese Croissant, menu ini jauh lebih baik dari segi penampilan. Tipikal pastry pada umumnya.
Rasa pastry biasa saja. Filling juga pelit.
Tempat duduk terbatas. Sebagian di dekat kasir semi indoor, sebagian lagi full indoor.Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.
-
4.4Goodwheel Companion [ Dago Bawah, Kafe ]
Ahlinya Beef Brisket Enak di Bandung
Goodwheel Companion dikenal luas dengan menu BBQ ala Amerika, secara spesifik fokus menjual beef brisket sebagai menu unggulan mereka. Walaupun lokasinya berada di area yang tidak strategis, namun tidak menyurutkan minat konsumen. Maklum, karena pemain di bidang BBQ ala Amerika sangat minim di Bandung.
Pilihan menu tidak terlalu banyak, karena fokus utama berada di menu BBQ. Ada menu lain seperti snack, pizza, flatbread, dan burger. Minumannya justru bertolak belakang dengan menu makan. Pilihannya sangat beragam, beberapa diantaranya adalah racikan sendiri.
Konsep sudah dipersiapkan secara matang, terutama di interior yang sangat unik (interior mengusung konsep penggemar moge ala Amerika Serikat), playlist lagu, menu, dan minuman racikan sendiri. Sayang, eksekusi belum sepenuhnya sempurna. Saus cenderung ala kadarnya.
Personal Brisket (Less fatty) (8.5/10)
Walaupun untuk personal, namun lauknya sangat beragam. Ada beef brisket, keripik kentang, karbohidrat (pilih antara fried fries atau Mac n' Cheese), irisan nanas panggang, coleslaw, dan saus (di sini diberi label condiment). Lauknya enak-enak semua.
Daging sangat empuk dan terasa lembut di lidah. Suka banget sama karakter teksturnya. Daging juga dipotong slice, jadi tidak perlu susah payah memotong. Ada rasa smokey. Rasa hanya sebatas asin saja karena didesain untuk dimakan dengan mencocol.
Sayangnya, ada masalah ketidakjujuran. Judul less fatty, namun daging yang disajikan masih ada banyak lemak.
Coba saus Goodwheel Sauce, Mushroom Sauce dan BBQ Sauce. Sayang rasanya cenderung pasaran. Goodwheel Sauce dan Mushroom Sauce pakai saus instan buatan Del Monte. Jujur agak disayangkan menggunakan saus instan, mengingat Goodwheel Companion menjual kombucha dan artisan tea racikan sendiri.
Porsi menu cukup besar.
Chicken With Butter Rice (8.5/10)
Isi lauk serupa dengan Personal Brisket, bedanya beef brisket diganti menjadi roasted chicken.
Sesuai dengan gambarnya, ayam disajikan dalam keadaan sedikit overcook. Bagian kulit gosong. Untung bagian daging masih empuk dan tidak gosong. Ada rasa smokey. Rasa hanya sebatas asin saja karena didesain untuk dimakan dengan mencocol.
Butter rice hadir dengan rasa mentega yang cukup kentara di lidah. Ada sayuran seperti jagung dan wortel juga tampil bersama butter rice. Cukup konsisten rasanya. Tak ada nasi yang terasa seperti kurang bumbu.
Porsi menu cukup besar.
Potato Chips (9/10)
Jujur kurang begitu paham apa rasa bumbu potato chips, yang pasti warnanya orange tapi bukan rasa pedas. Rasa cenderung gurih.
Bumbu pada potato chips tersebar secara merata. Semua potongan rasanya konsisten.
Fried Fries (9/10)
Bumbu yang digunakan sama persis dengan bumbu pada Potato Chips.
Mac n' Cheese (9/10)
Sausnya creamy dan lembut. Walaupun rasa keju, namun sama sekali tidak asin.
Bukan tipe yang makaroninya 'mengapung' di saus. Versi Goodwheel Companion cenderung hampir kering, sangat sedikit sausnya.
Coleslaw (9/10)
Berbeda dengan coleslaw di tempat lain, coleslaw versi Goodwheel Companion menggunakan vinegar sebagai salad dressing. Maka rasa sayur cenderung asam. Untuk sayurannya sendiri tampak segar dan renyah.
Porsi sayur cenderung sangat sedikit untuk ukuran restoran yang menjual menu steak.
Scarlet (10/10)
Artisan Tea termasuk minuman unggulan di Goodwheel Companion.
Rasa dan aroma teh cenderung manis sekalipun tidak ditambahkan gula. Segar, manis, dan asam.
Setiap pembelian diberikan 2 gelas.
Dessert Sunset (10/10)
Teh green tea dengan tambahan rasa manga. Rasanya segar dan bikin tenang.
Menu di Goodwheel Companion bukan tipe yang berani asin.
Khusus keripik kentang, kombucha, dan artisan tea, bisa dibeli di kasir.
Terdapat pilihan tempat duduk indoor dan outdoor, tapi jumlah di area indoor jauh lebih sedikit di outdoor. Duduk di outdoor tak perlu khawatir kehujanan, karena ditutup atap. Ada private room juga. Di dekat tangga depan ada photobooth juga.
Parkir adalah challenge terbesar dalam mengunjungi Goodwheel Companion. Area parkir yang tersedia sangat terbatas. Bila parkir di jalan juga sulit karena sering dipenuhi mobil dan jalan berukuran sempit.Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.
-
4.6Cafe Cinde [ Surapati, Kafe ]
Terlalu Bergantung dengan Sambal
Di daerah Cikutra ada cafe yang menjual konsep vintage, yaitu Cinde Paviliun. Sudah lama eksis dan cukup terdengar eksistensinya di daerah sekitar.
Walaupun konsep interior vintage, tapi menu yang ditawarkan justru modern. Pilihannya sangat beragam, baik dalam menu makanan dan minuman. Kopi juga termasuk menu unggulan.
Roast Duck Garlic Rice (8.5/10)
Sekilas tampak tidak ada masalah. Bebek berukuran besar. Sayuran terlihat segar. Setelah potongan masuk mulut, baru ketahuan ada masalah. Titik lemah menu ini berada di bebek itu sendiri. Bumbu bebek sangat datar. Baik bagian luar maupun dalam. Anehnya kualitasnya bagus, daging empuk. Alhasil harus makan dengan sambal kecombrang. Untung sambalnya enak wangi kecombrang.
Penyelamat menu Roast Duck Garlic Rice adalah garlic rice. Rasa bumbu dan wangi daun jeruk terasa kuat, di tambah cincangan bawang putih goreng. Sama sekali tidak datar seperti bebek.
Menu disajikan bersama telur dadar iris, beberapa batang asparagus, salad sayuran (dengan salad dressing vinegar), dan sambal kecombrang.
Porsi menu cukup banyak.
Sate Maranggi Ala Cinde (8.5/10)
Sate agak underseasoned. Bumbu kurang banyak. Alhasil harus makan dengan sambal kecap. Sambal kecapnya sendiri tidak terlalu pedas dan berhasil menyelamatkan rasa sate.
Porsi daging cukup besar dan didominasi daging. Hanya sedikit bagian yang minyak. Sate relatif minim bagian yang gosong.
Menu disajikan bersama nasi putih, garnish, acar, sambal kecap, dan kerupuk.
Porsi menu cenderung tidak terlalu banyak.
Picante Beef Pizza (9/10)
Pizza termasuk menu unggulan sekaligus populer di Cinde Paviliun. Salah satu menu recommended pizza adalah Picante Beef. Pizza di Cinde Paviliun menggunakan pizza tipis.
Dari segi topping mirip dengan Super Supreme dari Pizza Hut meski terdapat perbedaan antar keduanya. Contoh paling mencolok adalah pengguaan taburan keju cheddar parut dan potongan minyak zaitun. Rasa justru berbeda, mengutamakan rasa asam dari saus pizza dan gurih keju baik dari keju mozarella dan keju cheddar parut.
Walaupun terlihat 'berat', karakter rasa pizza tidak bikin eneg.
Porsi pizza cukup besar. Sebaiknya untuk sharing makan rame-rame.
Agak disayangkan platting topping pizza tidak mencerminkan menu restoran kelas menengah. Terkesan asal-asalan ditabur tanpa memerhatikan estetika.
Tropical Breeze (9/10)
Terdapat banyak varian Mocktail, salah satunya adalah Tropical Breeze.
Rasa minuman asam segar dari markisa dengan sensasi soda.
Masalah serius di Cinde Paviliun adalah keberadaan beberapa menu yang terlalu mengandalkan sambal untuk menambah rasa. Jujur tipe menu seperti itu bukan menu yang baik. Dapat menyebabkan orang kurang bisa mengapresiasi rasa masakan sesungguhnya karena sedikit-sedikit pakai sambal.
Tempat duduk di area outdoor lebih banyak daripada area semi indoor. Tapi kabar baiknya area semi indoor dilengkapi dengan atap sehingga tidak perlu khawatir jika hujan turun.
Parkir agak jauh dari area restoran. Sangat merepotkan jika hujan turun.Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.
-
4.6The Deli Bakes [ Riau, Toko Kue,Kafe ]
Indah Baik Interior dan Rasa
The Deli Bakes sudah lama eksis di Bandung, tapi penulis ketinggalan dalam waktu sangat lama. Berawal dari online lalu membuka gerai perdana di Eyckman, The Deli Bakes kemudian membuka cabang di Pudak dan boom viral di medsos. Hampir setahun kemudian, masih ada antrian di The Deli Bakes. Menandakan popularitas The Deli Bakes sangat awet. Namun jangan khawatir, sistem sudah sangat bagus dan rapi.
The Deli Bakes cabang Pudak memiliki konsep interior yang berbeda dengan di Eyckman. Interior mengusung konsep homey, klasik, dan maksimalis. Terlihat sangat indah bukan? Termasuk dengan produknya. Untuk produk bakery dan dessert, produk didominasi oleh kue yang ngehits pada era 2020an. Contohnya ada soft cookies, burnt cheesecake, bagel, salt bread, scone, dan mochi dessert. Ada menu berat juga eksklusif hanya ada di cabang Pudak, walaupun pilihannya sangat terbatas. Terlihat terkesan bermain aman atau tidak sinkron dengan konsep interior, tapi semua itu terbayar dengan rasa kue yang beneran enak. Bagi yang mau ke The Deli Bakes buat mengejar rasa, tidak akan menyesal.
Saat masuk, ternyata antrian sudah panjang. Akhirnya dikasih pager untuk mengantri. Setelah menyerahkan pager yang sudah bunyi, pengunjung akan diberikan secarik kertas. Di kertas tersebut tercantum pilih makan di tempat atau take away, jumlah orang, nomor meja dan batas waktu makan di tempat selama 90 menit. Maklum, karena keterbatasan tempat dan selalu ada antrian.
Karena ketakutan kehabisan kue, akhirnya beli take away tapi makan di tempat. Setelah diamati, rupanya stock kue direstock jika sudah habis. Pemandangan dari area live kitchen memperlihatkan karyawan sibuk membuat kue sepanjang waktu, menandakan stock kue terjamin selalu ada. Tahu begitu tidak perlu buru-buru beli kue.
PR terbesar bagi The Deli Bakes adalah ketiadaan nomor meja tercantum di meja. Sempat salah duduk karena alasan tersebut. Untung segera diberitahu oleh waiter yang ngeh.
Cookies Matcha Lava (10/10)
Cookies termasuk salah satu kue populer di The Deli Bakes.
Cookies di The Deli Bakes mengusung konsep soft cookies. Kuenya empuk dan lembut.
Rasa matcha cukup kentara tanpa aftertaste pahit sama sekali. Cenderung manis baik dough dan lavanya.
Cookies Coconut Almond (9.5/10)
Filling berupa krim almond. Sementara parutan kelapa ditaburi di bagian atas dough.
Rasa cookies cenderung manis karena baik krim dan kelapa manis. Kelapa yang digunakan tidak terlalu gurih.
Canele Original (10/10)
Canele termasuk salah satu kue populer dan unggulan di The Deli Bakes. Canele versi The Deli Bakes bisa termasuk salah satu canele paling enak di Bandung.
Bagian luar renyah, sementara bagian dalam empuk. Mudah untuk menyukai karakter tekstur canele nan unik.
Cocok bagi yang suka rasa karamel.
Canele Pistachio (9.5/10)
Selain original, ada beberapa varian rasa canele yang ditawarkan oleh The Deli Bakes. Salah satunya adalah rasa pistachio.
Rasa bagian dalam sama seperti varian original. Perbedaan terletak di bagian luar canele, dimana bagian luar dilapisi cincangan pistachio.
Mungkin karena faktor bahan baku, harga Canele Pistachio jauh lebih mahal dibandingkan varian lainnya.
Scone Cheese Lover (9.5/10)
Dari segi popularitas, scone termasuk menu yang kalah pamor. Akan tetapi, scone versi The Deli Bakes bisa termasuk salah satu scone paling enak di Bandung. Ada beberapa varian yang ditawarkan, tapi waktu itu hanya rasa Cheese Lover yang dibeli.
Scone terasa padat dan renyah saat dikunyah. Karena rasa keju, maka scone terasa cenderung gurih. Keju yang digunakan bukan tipe yang sangat asin.
Mochi Roll Bread Cinnamon (9.5/10)
Mochi Roll Bread termasuk menu LTO di The Deli Bakes. Ada tiga varian yang ditawarkan, yaitu Chocolate, Cinnamon, dan Pistachio. Varian yang dibeli adalah Cinnamon dan Pistachio.
Kuenya lembut. Di bagian tengah ada mochi yang kenyal. Topping krim sangat berlimpah, namun rasanya tidak terlalu tajam. Krim tidak terlalu berat rasanya. Wangi cinnamon cukup terasa meski tidak terlalu tajam.
Mochi Roll Bread Pistachio (8.5/10)
Pistachio yang digunakan memiliki rasa yang asin, notabene lebih cocok untuk dikonsumsi sebagai snack asin. Kurang tepat untuk digunakan dalam membuat dessert manis. Oleh karena itu, krim menjadi agak asin.
Bagel Korean Garlic (8.5/10)
Bagel versi The Deli Bakes sayangnya tidak autentik. Dari segi tekstur dan rasa malah seperti roti biasa. Lembut dan cenderung manis.
Walaupun trend Korean Garlic sudah lewat, namun The Deli Bakes tetap percaya diri menawarkan varian Korean Garlic. Tanpa mengandalkan rasa asin berlebih, bawang putih sudah cukup memberikan rasa pada bagel.
Bagel Cranberry Cheese (8.5/10)
Mau bagel dengan rasa manis? Bagel Cranberry Cheese adalah solusinya.
Rasanya cenderung manis dan asam dari cranberry dan cream cheese.
Salt Bread Furikake (9/10)
Tidak 100% autentik furikake, jatuhnya malah seperti makan roti abon ala BreadTalk. Never mind, karena rasanya seperti nostalgia era keemasan roti abon pada era pertengahan 2000an silam. Abon cenderung pedas. Tak sebatas abon saja, ada taburan rumput laut dan wijen. Di bagian tengah kue ada mayones.
Rasa topping menenggelamkan rasa salt bread. Pada akhirnya terasa seperti makan roti biasa. Sangat disayangkan, karena salt bread versi The Deli Bakes termasuk salah satu salt bread paling enak di Bandung.
Deli Creme Latte (9.5/10)
Kopi memiliki rasa pahit dan sedikit asam berpadu dengan rasa susu yang terasa samar di lidah. Hanya tekstur creamy dari susu yang dapat dirasakan selain kopi. Rasa kopi lebih dominan. Minuman sama sekali tidak manis, yang terasa di lidah adalah rasa pahit kopi dengan tekstur kental. Cocok untuk penyuka kopi pahit.
Menurut deskripsi di menu, terdapat secret cold cream berada di atas minuman. Kontras dengan minuman kopi, krim justru terasa manis. Terdapat taburan cokelat/kopi bubuk (kurang yakin, karena rasanya tenggelam dengan krim) yang menghiasi bagian atas krim.
Minuman disajikan dengan sedotan terbuat dari kertas.
Konsep area bakery yang diusung The Deli Bakes cabang Pudak mengilhami kompetitor untuk meniru seperti Theo's Wife Lois. Sayangnya belum bisa menyamai The Deli Bakes dari segi rasa. Jauh lebih enak The Deli Bakes.
Perlu diketahui The Deli Bakes menjual menu LTO. Sebagai contoh, Mochi Roll Bread termasuk menu LTO. Tidak tertutup kemungkinan menu yang ditawarkan dapat berubah sewaktu-waktu.
Terdapat area indoor, semi outdoor, dan outdoor. Jika makan di area semi outdoor di dalam, jangan takut kepanasan karena ada AC central di pasang di atap.
Jika diperhatikan, mayoritas pengunjung yang datang adalah pengunjung dengan demografi didominasi Gen Y akhir dan Gen Z. Kalaupun ada pengunjung yang lebih tua, biasanya karena diajak oleh anaknya. Agak disayangkan The Deli Bakes kurang berhasil menggaet konsumen yang lebih berumur karena rasa kue termasuk ramah bagi semua kalangan. Terutama bagi orang yang suka makan kue.
Karena The Deli Bakes cabang Pudak sangat ramai, maka sangat sulit mencari parkir. Paling susah mencari parkir mobil karena tidak ada tempatnya. Kabar baiknya terdapat valet berbayar.Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.
-
4.4Taralle Bakery & Cafe [ Kota Baru Parahyangan, Kafe,Toko Roti dan Kue ]
Mencoba Menu yang Lain
Makan lagi di Taralle KBP. Berhubung saat itu sedang ramai, akhirnya duduk di lantai 3 lagi.
Dua menu adalah repeat, maka tidak dibahas kali ini.
Beef Oyakodon (7/10)
Menu disajikan dengan daging yang melimpah ruah. Hal serupa juga ditemukan pada telur. Dagingnya sendiri empuk dan bisa menyerap saus.
Agak disayangkan sausnya terasa datar dan agak hambar.
Porsi menu sangat besar.
Crunchy Chicken Creamy Fettucini (8/10)
Gorengan terasa renyah, sayang agak keras dan rasa gorengan agak datar.
Saus pasta lumayan enak.
Porsi tidak terlalu besar. Kurang mengeyangkan bagi orang yang makan banyak.
Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.
-
4.6Pempek Rama [ Gede Bage, Indonesia ]
Tak Perlu Pergi Ke Pusat Lagi
Pempek Rama juga hadir di Summarecon Bandung, tepatnya di area Ruby Commercial. Cabang Summarecon Bandung sudah lama eksis, kira-kira minimal 4 tahun. Tempatnya tidak terlalu besar, namun tidak terasa sempit. Sangat membantu bagi penggemar Pempek Rama yang tinggal di daerah Bandung Timur, tak perlu jauh-jauh ke Jalan Rama demi makan Pempek Rama.
Menu kurang lebih sama seperti di pusat. Dikirim ke cabang dalam bentuk frozen, maka kualitas dan rasa sama enaknya seperti di pusat.
Paket Kecil (9/10)
Isinya ada selam kecil, lenjer ikan, adaan ikan, dan kulit. Cukup lengkap.
Pempek cukup empuk dan legit. Gurih tanpa rasa asin berlebihan. Pempek tidak berminyak.
Harganya termasuk mahal, namun masih dapat diterima karena jumlahnya sangat banyak. Satu porsi paket kecil bisa untuk 3-4 orang.
Menu paket umumnya tidak disertai bihun dan potongan timun.
Terdapat dua jenis cuko, yaitu pedas dan tidak pedas. Keduanya disimpan dalam wadah botol dengan rupa yang sama. Satu-satunya cara untuk membedakan adalah melihat tutup botol. Rasa pedas dan tidak pedas memiliki warna tutup botl yang berbeda. Kuah cuko tidak autentik, sudah disesuaikan dengan selera orang Bandung. Kuah tidak pedas cenderung manis.
Meski tanpa AC, restoran tidak terasa panas karena pintu depan selalu dibuka.Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.
-
4.2Dakken [ Riau, Kafe ]
Setelah Puluhan Tahun, Akhirnya Kesampaian
Dakken termasuk salah satu cafe lawas dari era 2000an yang berhasil bertahan lama. Seangkatan dengan cafe hits pada eranya seperti Atmosphere, Cafe Bali, Cafe Halaman, La Oma, Sierra, The Peak, The Valley, The View (RIP), dan Tomodachi (RIP). Anehnya, penulis belum pernah makan di Dakken dari awal Dakken buka. Ya sudah, daripada penasaran terus, ya sesekali mencoba masuk.
Pilihan menu tipikal cafe pada umumnya. Walaupun termasuk cafe lawas, tapi menu yang ditawarkan sudah modern. Ada dessert juga, beberapa diantaranya adalah cake.
Hibachi Salmon (8.5/10)
Berdasarkan hasil tanya dengan waiter, Hibachi Salmon termasuk menu salmon recommended di Dakken.
Salmon dengan saus hibachi. Penyajian cukup menarik, pada bagian bawah diberikan sayuran dan saus. Sayuran berupa kacang panjang. Saus cenderung kental, manis, dan sedikit gurih. Dari segi rasa bukan termasuk yang paling enak.
Salmon berukuran cukup besar. Untuk 1 orang porsi salmon sudah pas. Tingkat kematangan salmon pas. Kulitnya renyah. Bumbu salmon sangat minimalis, mungkin karena didesain dikonsumsi bersama saus hibachi.
Menu disajikan bersama nasi putih. Porsi nasi putih standar.
Chicken Cordon Bleu (8/10)
Siap-siap dibuat terkejut karena ukuran chicken cordon bleu sangat besar. Sayang sekali, rasanya sangat tawar. Keberadaan smoked beef dan cheese tidak berperan banyak untuk menambah rasa.
Menu disajikan dengan kentang goreng, sayuran, dan saus tomat buatan sendiri. Baik kentang goreng dan sayuran sama sekali tidak tawar. Kentang goreng dan sayuran ada rasa sedikit asin. Mau tidak mau harus mencocol saus tomat untuk menambah rasa. Sausnya lebih mendingan, ada rasa asam segar dan potongan tomat sungguhan.
Agak kecewa karena menu ini termasuk salah satu menu populer.
Rose Matcha Latte (9/10)
Matcha versi Dakken bukan tipe yang pekat atau ringan. Rasanya cenderung berada di tengah-tengah antara pekat dan ringan.
Latte dapat berpadu dengan baik dengan matcha. Terasa creamy.
Walaupun minuman disajikan dengan banyak es, keberadaan es tidak menyebabkan minuman menjadi terasa kebanyakan dicampur dengan air.
Dakken dapat dikatakan lumayan dapat membuat konsumen kembali lagi. Meski bukan termasuk cafe paling enak di Bandung, tempat yang nyaman dan rasa yang lumayan cukup membantu Dakken dapat bertahan lama di tengah bertambahnya kompetitor baru yang kompetitif.
Terdapat tempat duduk di indoor dan semi indoor. Baik indoor dan semi indoor tempatnya sangat nyaman. Khusus semi indoor, tak terlihat ada lalat berterbangan. Maka tidak perlu khawatir saat makan di luar.
Area parkir sangat terbatas. Sangat sulit mencari parkir pada saat jam sibuk.Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.
-
4.4Kame Bakehouse [ Sarijadi, Toko Roti dan Kue ]
Mencoba Menu Japanese Food
Setelah sebelumnya makan cheese cake, sekarang mencoba menu Japanese Food di Kame Bakehouse.
Mayoritas menu adalah donburi dan ramen. Ada pula aneka ragam side dish. Menu tidak 100% autentik karena condong ke arah fusion.
Beef Chashu Don (9.5/10)
Dagingnya sangat lembut dan empuk. Sausnya dapat terserap dengan baik. Rasanya cenderung gurih, meski tidak begitu asin. Porsi daging cukup banyak. Seimbang dengan nasi.
Selain daging, topping lain yang ikut hadir adalah jamur enoki goreng, kailan goreng, dan telur rebus (lebih tepatnya onsen egg). Enak-enak semua. Jamur enoki goreng dan kailan goreng terasa crunchy saat digigit. Telurnya juga lembut.
Porsi nasi cukup banyak. Lumayan mengenyangkan.
Soal pelayanan, tampaknya tidak terlihat ada diskriminasi terhadap pemesan menu Japanese Food. Menu disajikan dengan cepat.Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.1 pembaca berterima kasih.
-
4.6Ant Artisan Bakery & Coffee [ Buah Batu, Kafe ]
Mencoba Aneka Ragam Kue
Datang lagi ke Ant Artisan. Berhubung waktu itu masih merasa kenyang, akhirnya hanya diisi dengan minum teh saja.
Artisan Tea Passion Fruit (9/10) Wangi dan rasa passion fruit begitu kentara saat teh diminum. Karakter rasa teh tidak berat meski rasa passion fruit cukup terasa di lidah. Diminum tanpa gula tetap enak.
Saat itu beli kue juga untuk dimakan di rumah. Ada 4 jenis yang dibeli.
Rustic Pumpkin Milk Cheese (9/10) Kue terasa padat namun tidak susah untuk dikunyah. Karena menggunakan labu, maka rasa kue cenderung gurih. Plus ditambah dengan keberadaan potongan keju.
Country Bread Sweet Potato Banana Cheese (9/10) Kue ini memiliki rasa dominan manis. Meski menggunakan sweet potato, rasa kue tidak terlalu manis. Pisang yang digunakan cenderung manis. Ada potongan keju juga, namun tidak signifikan mengubah rasa kue.
Sourdough Cranberry Raisin Walnut (9/10) Sourdough cukup kenyal. Berbeda dengan di tempat lain, sourdough versi Ant Bakery sama sekali tidak asam. Apa rahasianya ya? Isian sourdough beragam, ada cranberry, raisin, dan walnut. Keberadaan cranberry dan raisin memberikan rasa asam, namun bukan tipe yang tajam rasa asamnya.
Focaccia (8.5/10) Tekstur sangat kenyal. Mirip seperti makan mochi bread meski tidak 100% serupa.
Keju yang digunakan cenderung asin. Begitu pula dengan adonan kue. Singkat cerita, berani asin.
Dengan pengecualian Focaccia, ketiga kue berukuran sangat besar. Cocok untuk dimakan rame-rame.Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000Makasih Infonya!Kamu belum login, klik di sini.