Foto Profil Handi Suyadi

Handi Suyadi

330 Review | 116 Makasih
Level 9
Filter Catatan
Urutkan berdasarkan: Tanggal
  • 4.4  
    Fong Sheng [ Pasir Kaliki, China ]

    Kreativitas dalam Keterbatasan Jenis Bahan

    Fong Sheng termasuk restoran yang sempat naik daun di Bandung pada akhir tahun 2024.

    Satu hal yang cukup unik adalah penggunaan bahan baku dengan varian yang terbatas. Lebih sedikit apabila dibandingkan dengan beberapa kompetitor kenamaan. Bahan seperti potongan babi hadir dalam berbagai rupa dan jenis menu, baik pada menu mie, kuah mie, dim sum goreng, dim sum steam, nasi steam, hingga kuah. Walaupun pilihan menu terbatas untuk ukuran restoran dim sum, ajaibnya Fong Sheng malah memliki banyak pilihan menu berat. Jika ingin makan berat, tersedia menunya.

    Steam Nasi Babi Cincang (9/10)
    Sebenarnya kurang tepat disebut babi cincang. Daging babi justru disajikan dalam bentuk seperti patty. Teksturnya lembut. Terdapat siraman saus (Menggunakan bahan dasar kecap asin) di atas daging dan nasi. 
    Daging disajikan dengan topping bawang putih goreng.

    Steam Nasi Jamur Babi (9/10)
    Bumbu jamur babi cenderung light.

    Congfen Jamur Babi (8.5/10)
    Suka sama congfen yang legit dan tidak mudah hancur. Kuah pada menu terlalu banyak.

    Kuah Bakso Babi (8.5/10)
    Bakso terasa padat daging dan renyah. Teksturnya halus.
    Rasa kuah terasa ringan dengan wangi bawang putih goreng.

    Kuah Wantan (8.5/10)
    Wantan memiliki kulit yang tebal. Filling tidak terlalu banyak.

    Bakpao Telur Asin (9/10)
    Filling bakpao cenderung manis. Maka rasa asin pada telur asin cenderung tertutupi manisnya custard. Tekstur telur asin tetap ada.

    Steam Bakpao Babi (8.5/10)
    Bakpao tampil berbeda dengan Bakpao Telur Asin. Pada bagian atas lebih lancip.
    Karakter rasa isian agak berbeda. Terdapat daging babi dan daun bawang. Belum tentu semua orang bisa doyan.

    Baik menu dim sum dan menu nasi sama-sama enak semua. Karena faktor harga jual, porsi tidak terlalu besar.

    Secara umum, rasa menu di Fong Sheng rata-rata asin. Kabar baiknya, tingkat keasinan masih dapat diterima oleh semua kalangan.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 3.8  
    Roti Srikaya Alin [ Kopo, Indonesia ]

    Apik

    Roti Srikaya adalah kuliner khas Singkawang. Salah satu penjual Roti Srikaya yang hadir di Bandung adalah Alin.

    Rotinya benar benar empuk. Mudah digigit. Mau dikukus atau tidak, semuanya empuk.
    Selainya juga berlimpah. Rasanya manis, tanpa aftertaste yang menyebalkan. Olesannya rapi. Dijamin puas.

    Packagingnya juga rapi. Diberikan beberapa lembar plastik sebagai pemisah antar roti. Tujuannya agar selai tidak berantakan.

    Harga per orang: < Rp. 50.000
    Makasih Infonya!




  • 4.8  
    Melting Moment [ Dipatiukur, Kafe ]

    Layak untuk Dikatakan Bagus

    Melting Moment menjual konsep cafe cantik ala Korea Selatan. Vibenya artistik, hangat, dan cerah. Menunya juga tampil cantik, terutama pada menu cake dan bing soo. 

    Pertama tahu dari konten di Instagram. Jujur agak skeptis dengan skor tinggi (5.0 dari 5.0! Hal tersebut sangat sulit untuk dicapai apabila reviews telah mencapai lebih dari 10) di Google Maps, mengingat sekarang banyak review palsu/bayaran di sana. Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, maka saat datang tidak banyak berekspetasi. Kira-kira sebatas berharap tidak zonk. Setelah dicoba, ternyata memang benar-benar bagus. 

    Seperti apa rupa es? Sekilas bentuknya seperti parutan coklat. Tetapi lumer setelah diaduk. Sepertinya es terbuat dari susu sapi, karena terasa aftertaste susu seperti rasa creamy. Rasa es tidak terlalu manis. Jika takut kemanisan bisa minta saus dipisah. Lewat saus dipisah, tingkat kemanisan bisa diatur sesuai selera. 

    Injeolmi Bingsu (9/10)
    Injeolmi dikategorikan sebagai rasa original khas Korea. Toppingnya ada kacang merah, irisan almond, dan bubuk kedelai. Kombinasi yang terlihat aneh bagi orang non Korea Selatan. Tapi bagi yang suka mungkin akan cocok.
    Topping tampil meriah. Setelah dicampur dapat merasakan berbagai tekstur, baik lembut, kenyal, dan renyah. Awas jangan sampai bubuk kedelai dan irisan almond.
    Saus berupa krimer kental manis. Pas untuk menambah rasa manis. Tanpa krimer kental manis, rasa manis akan terasa samar-samar. Dan berhasil tetap mempertahankan rasa khas kacang merah.

    Melon Bingsu (10/10)
    Tak terbayangkan sebelumnya, mangkuk es adalah buah melon sungguhan. Bagian tengah melon dikerok untuk diisi dengan es dan 1 scoop es krim vanila. Buah yang sudah dikerok kemudian dibentuk menjadi bola. Diletakkan di pinggir mengelilingi melon. Tidak seperti Injeolmi Bingsu, menu ini cenderung lebih minimalis toppingnya. 
    Biar sesuai dengan judul, sausnya berupa saus melon. Manisnya pas, tidak membuat es menjadi kemanisan.
    Selesai makan es, bisa minta bagian melon yang tersisa untuk dikerok semuanya. Dapat tambahan es pula.

    Ukuran per porsi sangat besar. Sangat cocok untuk dibagi rame-rame.

    Agar selaras dengan konsep, maka lagu Kpop diputar menyemarakan suasana. Sayangnya, lagu yang diputar cenderung asal pilih. Diantara lagu-lagu yang dirangkum dalam sebuah playlist, terselip beberapa lagu Girl Crush (seperti Sheesh misalnya) yang kurang cocok dengan image dan konsep cafe.

    Sendok dengan bentuk cantik sangat sesuai dalam membangun identitas. Ada kalanya unsur fungsionalitas perlu diutamakan. Sendok berbentuk hati sangat sulit digunakan untuk menyendok bagian dekat dasar mangkok. Sebaiknya gunakan sendok dengan bentuk hati di bagian ujung atas. Ironis sebenarnya, karena elemen yang lain seperti perabotan seperti meja serta kursi, dan wc tidak mengorbankan unsur fungsionalitas.

    Pesan orderan hanya dapat dilakukan di kasir. Agak merepotkan bila ada yang lewat karena area dekat kasir sangat sempit. Kabar baiknya, daftar menu ditempel di meja, jadi tidak perlu berjibaku membuka buku atau melihat hp. Tinggal menyebutkan menu apa yang hendak dipesan.
    Berlokasi di area keramaian, maka parkir agak sulit dicari. Terutama pada saat weekend.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.6  
    Taralle Bakery & Cafe [ Kota Baru Parahyangan, Kafe,Toko Roti dan Kue ]

    Berpadu

    Taralle cabang KBP sebenarnya juga mirip dengan Paskal 219. Bedanya area gerai lebih kecil. Jenis menu yang ditawarkan juga ada yang sama (beberapa brand absen), dalam tiga brand berbeda. Tiga brand tersebut berupa Taralle, Pempek Madame Juvi, dan Kemangi Indonesia. Karena itu, menu sangat beragam.

    Tempat duduk tersedia di semua lantai. Khusus lantai 2 dan lantai 3 lebih terdapat lebih banyak tempat duduk. Di lantai 3 ada live music pada sore hari. Tidak diketahui secara jelas apakah program live music diadakan setiap hari atau hanya khusus setiap weekend saja.

    Pempek Lenjer (9/10)
    Berhubung belum yakin dengan rasa pempek, maka hanya pesan lenjer saja untuk tes. Hasilnya lebih enak dari yang dikira. Pempeknya empuk dan legit. Gorengan juga tidak berminyak.
    Setiap porsi disajikan bersama soun, potongan timun, dan 2 jenis cuko. Tingkat kekentalan cuko tidak konsisten. Versi tidak pedas sangat encer, sebaliknya versi pedas cenderung kental.
    Porsi menu tidak besar, cocok untuk disajikan kudapan.

    Nasi Daun Jeruk Komplit (9/10)
    Rasa nasi adalah wangi daun jeruk dan gurih santan. Walaupun tidak terlalu tajam rasanya, namun tidak tampil secara samar-samar.
    Lauknya beragam dan komplit, ada ayam ungkep goreng, tahu goreng, tempe goreng, urap (kelapanya agak pedas), dan sayur asem.
    Diluar dugaan, kuah sayur asem tidak ada rasa asam sama sekali. Hanya rasa manis yang dapat dirasakan di lidah.
    Porsi menu cukup besar.

    Nasi Tutug Oncom Komplit (9/10)
    Lauknya sama persis dengan menu Nasi Daun Jeruk Komplit. Begitu pula dengan sambal Bedanya kali ini nasi diganti menjadi nasi tutug oncom. Oncomnya banyak, plus ada rasa pedas. Oh iya, ada cumi asin.
    Porsi menu cukup besar.

    Chocolate Nutella Pancake (9/10)
    Ukuran pancake sangat besar. Pancake cukup padat.
    Menu disajikan bersama selai cokelat, es krim vanila, dan potongan strawberry.

    Night in Paris (9/10)
    Aromanya sangat relaxing, dengan rasa mint yang mendominasi minuman. 
    Teh disajikan dengan gelas berukuran kecil.

    Secara umum, rasa masakan tidak terlalu asin.

    Akses menuju lantai 2 dan lantai 3 menggunakan tangga. Toilet tidak tersedia di lantai 3.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 3.8  
    Bakso Solo Samrat [ Burangrang, Indonesia ]

    Bakso Solo dengan Identitas Tersendiri

    Bakso Solo Samrat sudah lama eksis, namun baru hadir di Bandung pada tahun 2024. Meski tidak 100% autentik, namun rasanya cukup unik. 

    Terdapat aneka ragam menu bakso yang ditawarkan. Selain bakso, ada dessert juga. Tak banyak pilihan bagi yang ingin diluar bakso dan dessert.

    Menu bakso disajikan dengan 1 lembar pangsit goreng, mie kuning, soun, daun bawang, dan bawang goreng. Lalu bagaimana dengan item kondimen bakso? Khusus item seperti kecap, garam, dan sambal disediakan di meja masing-masing. Ada beberapa jenis sambal yang disediakan. 

    Bakso Isi Daging (9/10)
    Kuah Bakso cenderung keruh tapi bumbunya terasa kuat. Kuah memang terasa berat karena itu, meski tidak sampai meninggalkan aftertaste eneg. Jika diperhatikan dengan seksama, karakter rasa kuah mirip dengan Coto Makassar.
    Bakso full daging, padat, dan renyah. Terasa rasa khas dari bakso yang tidak pasaran. Terdapat kesamaan dalam hal rasa khas dengan Baso Yen. Terdapat cincangan daging didalamnya. Ukurannya juga besar.

    Bakso Biasa (9/10)
    Menu sama seperti di atas, bedanya bakso isi daging diganti dengan bakso sapi biasa.

    Menu dessert agak melenceng dari identitas menu utama. Menu dessert yang ditawarkan justru adalah menu khas Makassar dan Manado. Wajar, karena pemiliknya berasal dari Manado (nemu fakta ini dari majalah BCA Prioritas)  . 

    Es Kacang Brenebon Susu Alpukat (8.5/10)
    Baik kacang dan alpukat kualitasnya bagus. Tampak fresh.
    Susu di menu ini adalah krimer kental manis rasa cokelat. Sayangnya, porsinya terlalu banyak hingga menenggelamkan rasa kacang itu sendiri. Pada akhirnya, kacang terasa seperti makan cokelat. Walaupun krimer kental manis diberikan sangat banyak, tingkat kemanisan masih dapat diterima oleh semua kalangan.
    Porsi es sangat besar. Untuk 1 orang rasanya terlalu banyak.

    Karakter rasa kuah bukan tipe yang bisa cocok untuk semua orang. Warna keruh dan rasa kuah yang berat mungkin bisa menyebabkan beberapa orang enggan balik lagi.

    Harga lumayan mahal untuk ukuran penjual bakso ala warung. Sebanding dengan porsinya yang besar. Sayangnya, kebersihan tempat makan tidak mencerminkan harga jual menu. Area semi indoor plus (bagian depan terbuka lebar) tanpa smoking area. Jika kurang beruntung bisa duduk bersebelahan dengan orang merokok. Kebersihan perlu ditingkatkan. Saat mencari tempat duduk, sempat menemukan kursi dalam keadaan kotor. Terdapat sampah di sudut lantai. Dan dibiarkan kotor. 

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.6  
    Bakmie Ayam 58 [ Dalem Kaum, Indonesia ]

    Terlalu Memaksakan Diri

    Bakmie Ayam 58 memiliki cabang di Dalem Kaum. Konsepnya sendiri adalah ala kopitiam dan retro. Dari segi tempat sudah sesuai dengan konsep. Begitu pula dengan menunya. Hanya saja, dalam hal rasa, jelas Bakmie Ayam 58 terlalu memaksakan diri untuk mengusung konsep kopitiam.

    Terdapat area indoor dan outdoor. Baik area indoor dan outdoor memiliki kapasitas tempat duduk yang sama banyaknya.

    Bakmi Ayam Jamur (8.5/10)
    Bumbunya cukup kentara, tidak sekadar rasa asin saja. Ayam dan jamur berlimpah.
    Bakso full daging, meski rasanya standard. Pangsit terbuat dari udang.
    Porsi mie standar tipikal mie pada umumnya.

    Bakmi Kalong Ayam Jamur (8.5/10)
    Sama seperti menu di atas. Bedanya kali ini mie dibuat menggunakan charcoal. Tidak ada perbedaan rasa sama sekali. Tak terasa wangi atau rasa charcoal sama sekali.

    Nasi Goreng Hongkong (7/10)
    Isi lauk banyak. Begitu pula dengan porsi yang besar.
    Bumbu nasi goreng rasanya biasa saja.

    Egg Tart (7/10)
    Pastry mudah hancur, sayangnya. Fillingnya banyak dan lumayan enak, namun ternodai dengan adanya bagian yang gosong.
    Saat disajikan ke meja, terlihat dengan sangat kentara egg tart overcooked. Bagian yang overcooked adalah bagian atas. Rasa pastry tidak terpengaruh, namun bagian atas Egg Tart sedikit gosong. Sungguh disayangkan, karena Egg Tart dipanggang dalam skala besar. 

    Original Vanilla Choux (8.5/10)
    Choux versi Bakmie 88 disajikan dalam ukuran besar. Di atas rata-rata kue soes pada umumnya. Chouxnya sendiri empuk.
    Filling berupa vla, bukan krim. Kental dan tidak pelit. Wangi vanila dalam kadar yang tepat. Vla tersebut menjadi elemen terkuat pada menu ini.
    Sedikit berbeda, pada bagian atas choux ditaburi gula halus. Ada rasa manis-manis di bagian atas

    Teh Tarik (Ice) (7/10)
    Aftertaste teh agak aneh. Selain itu, terlalu manis.

    Menu diluar bakmi (kecuali Choux, termasuk lumayan) perlu diimprove. Belum bisa mengimbangi rasa bakmi. 
    Walaupun Bakmie Ayam 88 cabang Dalem Kaum menempati rumah tua, tak ada kesan angker atau suram karena area restoran tampil dengan pencahayaan terang benderang dan terjaga kebersihannya. Jadi bisa makan dengan tenang.

    Parkir di pinggir jalan karena area parkir yang tersedia terbatas khusus untuk sepeda motor saja.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 3.8  
    Qaca [ Gatot Subroto, Kafe ]

    Upaya Diversifikasi yang Belum Pada Jalan yang Tepat

    Pemilik Qaca Coffee mencoba sesuatu yang berbeda. Walaupun kafe berada di atas showroom mobil bekas plus bengkel, kafe dibuat seolah tidak berhubungan dengan showroom. Kesan yang didapat adalah kafe dengan desain minimalis.

    Kafe berada di lantai dua. Memasuki gedung, pengunjung perlu naik tangga atau naik lift untuk menuju ke kafe. Terdapat beraneka ragam pastry, cake, dan kue yang dipajang. Cukup mencolok karena area kue tampil dengan penerangan yang terang benderang. Kontras dengan area makan yang tampak lebih gelap.

    Saat itu mencoba dua kue. 

    Strawberry Pistachio (9/10)
    Sekilas tampak tidak nyambung, namun sebenarnya strawberry hanya sebatas tampil sebagai "garnish".
    Kuenya padat dan krimnya tebal. Namun tidak terasa eneg karena rasanya tidak berat. Rasa pistachio tidak terlalu pekat.

    Ham & Cheese Croissant (9/10)
    Adonan croissant lebih asin jika dibandingkan dengan di tempat lain. Meski asin, tidak berakhir menyebabkan merusak rasa. Malah pas dengan tambahan ham dan keju.

    Caesar Salad With Grilled Chicken (5/10)
    Porsi sayur tergolong minim. Kontras dengan keju dan daging yang malah lebih banyak porsinya. Alhasil, salad menjadi terasa berat. Malah bisa bikin eneg karena habis makan banyak keju.
    Rasa daging sangat datar.

    Spaghetti with Truffle Mushroom (8/10) Pasta dengan sentuhan truffle oil. Itu saja.

    Nasi Goreng Qaca (7.5/10)
    Walaupun disebutkan ada buntut, namun tak terlihat buntut sama sekali di dalam nasi goreng. Tak terlihat ada eksistensi buntut baik dari segi fisik maupun aroma.
    Bumbu nasi goreng terasa ada sedikit pedas. Biasa saja rasanya.
    Nasi goreng disajikan dengan telur mata sapi, kerupuk, dan acar. Porsi nasi goreng cukup besar.

    Menu yang tergolong enak hanyalah produk cake dan pastry. Menu main course biasa saja. Kurang cocok untuk makan berat. Sayang sekali, misi untuk diversifikasi usaha tidak sesuai harapan di mata konsumen.

    Pengunjung bisa melihat aktivitas servis dari bagian belakang melalui kaca. Seru kan? 

    Tersedia private area bagi yang hendak mengadakan acara di Qaca.

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.8  
    Zenbu [ Gatot Subroto, Jepang ]

    Akhirnya Hadir di TSM

    Meski terlambat, akhirnya Zenbu hadir di TSM Bandung. Zenbu cabang TSM menempati bangunan tersendiri. Meski area restoran tidak terlalu besar, tak ada kesan sempit.
    Pesan menu yang belum pernah dicoba, yaitu Chicken Omurice dan Steak Hamburg. Sisanya sudah pernah dipesan sebelumnya. 

    Chicken Omurice (9/10)
    Kuah kari cenderung asin. Malah lebih asin dari chicken katsu, telur, dan nasi goreng. Setidaknya saling melengkapi.
    Porsi menu sangat besar.

    Steak Hamburg (8/10)
    Hamburg tampak padat dan terasa banyak dagingnya. Sausnya gurih.
    Pasta spaghetti disajikan dalam porsi sangat banyak. Rasanya kontras dengan hamburg, kali ini manis dan asam dari tomat.
    Menu ini sangat tidak worth it dari segi harga. Dengan harga nyaris menyentuh 100 ribu rupiah, ukuran hamburg terlihat mungil. Porsi pasta lebih banyak dari porsi hamburg.

    Mohon maaf jika pada bulan Januari jumlah review sangat sedikit, karena bulan Januari ini banyak repeat tempat yang sudah pernah dikunjungi sebelumnya. 

    Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
    Makasih Infonya!




  • 4.2  
    Theo's Wife Lois [ Riau ]

    Mencoba Menu yang Lain

    Dalam waktu hanya selisih 4 hari, penulis makan lagi di Theo's Wife Lois. Berhubung ada rencana mau mencoba menu yang berbeda, maka hampir semua menu yang dipesan berbeda (kecuali Fish Soubise, repeat karena ingin lagi) dengan menu yang dipesan pada waktu kunjungan sebelumnya.

    Walaupun sedang ramai, untungnya tidak perlu menunggu terlalu lama. Hanya saja kali ini maksimal waktu makan dibatasi selama 2 jam. 

    Korean Set Rice Chicken (8.5/10)
    Korean Set Rice Chicken bukan termasuk menu yang autentik. Lauk pendampingnya saja ada aedamame, bawang putih goreng, dan katsuobushi, yang notabene bukan komponen yang muncul pada masakan Korea.
    Disebutkan ayam dilumuri saus gojuchang, tapi ajaibnya kalah pedas dengan kimchi. Ayam yang digunakan setipe dengan ayam pada menu Kale Chicken Salad. Menu terselamatkan oleh nasi gurih, walaupun nasinya sendiri kering.

    Half Roasted Chicken (9.5/10)
    Half Roasted Chicken termasuk menu recommended di Theo's Wife Lois.
    Siap-siap kaget melihat ukuran ayam yang sangat besar, sekalipun ukurannya half. Jangan khawatir, semua bagian dilumuri dengan bumbu. Bagian kulit terlalu asin. Bumbunya minimalis, ada rasa asin dan wangi rempah.
    Saus yang digunakan adalah mushroom sauce. Cenderung mirip seolah sedang makan sup jamur. Rasanya pas menjadi cocolan ayam. Karena ayamnya sudah berbumbu, maka bisa dimakan tanpa mengandalkan saus.
    Ayam disajikan bersama baby potato dan tomat cherry. Khusus baby potato sudah berbumbu.
    Porsi menu (diluar dugaan) sangat besar. Sebaiknya untuk dimakan rame-rame.

    Fish Burnt Butter (9/10)
    Walaupun judulnya burnt butter, anehnya terdapat herbs ditaburkan di atas ikan. Meski terlihat tidak sinkron dengan judul, keberadaan herbs menambah rasa pada ikan. Pada akhirnya, ada rasa buttery plus herbs. 
    Sama seperti menu Fish Soubise, Fish Burnt Butter juga dihidangkan bersama polenta dan tomat cherry. Bedanya polenta ditambah mentega, sehingga polenta menjadi lebih creamy dan gurih dari mentega.

    Fish En Papillote (9/10)
    Saus yang disajikan adalah saus papillote, dengan rasa asam dan pedas. Lebih dominan pedas dibandingkan rasa asam, meski tidak terlalu pedas.
    Berbeda dengan menu ikan lainnya, Fish En Papillote disajikan dengan sweet potato dipotong dadu.

    Truffle Royale Pizza (8.5/10)
    Pizza termasuk salah satu menu populer di Theo's Wife Lois. Varian yang dicoba adalah Truffle Royale Pizza.
    Pizza di sini berkiblat pada pizza tipis. Topping tidak banyak, hanya potongan jamur. Aroma wangi truffle oil tidak terlalu tajam, cenderung samar-samar. Topping pizza tidak menempel pada pizza, sehingga mudah copot ketika slice diangkat. 
    Menu ini termasuk menu yang keluarnya lama. Minimal 30 menit sejak pesan.

    Brown Butter Mushroom Steak (8.5/10)
    Menu ini termasuk menu LTO khusus menyambut natal. Agak disayangkan harga menu tergolong tinggi (285 ribu), sementara itu ukuran porsi tidak berbanding lurus dengan harga.
    Dagingnya benar-benar empuk dan mudah dikunyah karena disajikan dalam irisan yang tipis. 
    Saus berupa kombinasi antara mushroom sauce, butter, dan kuning telur. 
    Tak mau makan daging medium rare? Tenang, bisa request minta dimasak well done.
    Menu disajikan dengan sauteed mushroom dan mashed polenta.
    Menu ini termasuk menu yang keluarnya lama. Minimal 30 menit sejak pesan.

    Orgeat Latte (9/10)
    Keberadaan pala di minuman justru menjadi bintang utama. Tanpa pala, minuman akan terasa datar.

    Selesai makan, beli kue lagi. Kali ini beli varian yang belum dicoba. Sayangnya kue yang dicoba kali ini cenderung biasa saja rasa.
    Beef Floss Brioche (7.5/10)  Toppingnya banyak. Basenya menggunakan krim vanila, maka ada rasa manis dan asin.  Brioche versi Theo's Wife Lois tidak mencerminkan brioche sesungguhnya, malah seperti makan bolu dibentuk seperti donat. 
    Cinnamon Sugar Doughnut (7.5/10) Topping berupa cinnamon bubuk dan gula pasir.  Rasanya biasa saja. Tidak mampu menutupi donat yang rasanya biasa saja. 
    Azuki Bombolloni (7/10)  Entah mengapa, azuki malah nyaris absen. Hanya matcha yang terlihat di atas bombolini.  Bombolini rasanya biasa saja. 
    Hazelnut Chiffon Brulle (7/10)  Entah mengapa rasa krim agak aneh. Tidak mencerminkan rasa hazelnut.  Chiffon rasanya biasa saja.    Hazelnut Bombolloni (7/10)  Krim berada di tengah bomboloni. Kurang begitu terasa karena porsinya sedikit. Krim yang digunakan sama seperti pada menu Hazelnut Chiffon Brulle. 
    Catatan: Harga per orang berdasarkan jumlah menu yang dipesan.

    BTW ini review terakhir dari tahun 2024. Semoga di tahun 2025 bisa tetap menulis review baru dan berkontribusi membantu konsumen dalam mencari rekomendasi tempat makan.

    Harga per orang: > Rp. 200.000
    Makasih Infonya!




  • 4.2  
    Theo's Wife Lois [ Riau ]

    Porsi Secantik Namanya

    Theo's Wife Lois lagi viral karena sering dipromosikan oleh influencer. Daya tarik utama adalah area bakery yang menarik perhatian. Sayang sekali, reputasi tercoreng dengan porsi yang cantik dan pelayanan yang keteteran.

    Menu yang diunggulkan dan populer adalah fried chicken dan pizza. Ternyata menu yang lain juga tidak kalah enak meski kalah pamor dengan dua menu tersebut.

    Kale Chicken Salad (8.5/10)
    Salad diberi salad dressing yang sangat asam. Terlalu banyak penggunaan lemon. Sungguh disayangkan, karena jika tidak menggunakan lemon secara berlebihan jauh lebih baik. 
    Ayam disajikan dalam bentuk sudah dipanggang beserta taburan wijen hitam dan wijen putih. Tekstur ayam sangat empuk dan kenyal. Rentan dikira belum matang, padahal sudah.
    Sayuran dalam salad berupa kale dan tomat cherry. Semuanya dalam keadaan segar.

    Fish Soubise (9/10)
    Ikannya lembut. Ukurannya lumayan besar. Porsi polenta sedikit.
    Sausnya creamy dan ada sedikit asam. Terasa pas dengan ikan. Beruntung sausnya banyak.
    Menu disajikan bersama tomat cherry dan 3 potong asparagus.

    Miso Ramen (8.5/10)
    Walaupun hanya sekadar miso ramen, lauk pendamping sangat meriah. 
    Pada piring yang terpisah ada 2 buah yakitori, cabe bubuk, dan irisan cabe rawit. Sedikit gosong pada beberapa potong. Dari segi rasa biasa saja.

    Pistachio Latte (9/10)
    Pistachio Latte termasuk salah satu menu mocktail recommended di sini. Sebaiknya pesan versi less sugar karena versi less sugar saja sudah manis. 
    Awas tertipu karena warna minuman putih. 

    Harga menu tergolong mahal, tapi tidak berbanding lurus dengan ukuran porsi menu yang tergolong cantik. Dengan range harga sekitar minimal 100 ribu per orang (Berlaku untuk makan main course saja). porsi menu sebaiknya diperbesar agar lebih mengeyangkan. Harga produk bakery juga di atas rata-rata.

    Pelayanan adalah PR utama Theo's Wife Lois. Mungkin karena belum siap, beberapa menu keluar sangat lama. Menu Miso Ramen baru keluar setelah setengah jam. Selain itu sempat ada insiden salah mencatat pesanan. Cuma nanya-nanya soal Miso Ramen lalu tidak jadi beli, malah Miso Ramen yang dicatat. Sementara itu, menu yang aslinya mau dipesan, Fish Burnt Butter, malah tidak tercatat. Saat minta mangkok, pelayan nyaris keukeuh memberikan piring ceper. Setelah dipaksa, akhirnya baru dikasih.

    Setiap memasuki pukul 20:30, ada diskon produk bakery buy two get free two. Gara-gara melihat itu, akhirnya membeli beberapa kue. Agak random karena waktu itu stok sudah hampir habis. Varian yang tersisa sudah sedikit.

    Vanilla Yuzu Doughnut (8.5/10)
    Toppingnya sangat unik, krim vanila dengan rasa asam dari buah yuzu. Segar.
    Donatnya sendiri biasa saja, hanya tertolong oleh topping donat saja.

    Vanilla Hazelnut Shokupan Bun (8.5/10)
    Kuenya sendiri empuk dan lembut.
    Sebaliknya, krim memiliki rasa vanila yang kuat dan manis. Perbedaan yang sangat kontras.

    Almond Nougatine Twist Pretzel (8.5/10)
    Pretzel versi Theo's Wife Lois lebih empuk. Dan lebih ramah lidah orang Indonesia.
    Toppingnya cukup ramai, ada banyak taburan kacang almond. 

    Figs Bagel (7/10)
    Jika dibandingkan dengan bagel di Bagelicious, bagel di sini lebih empuk. Maka ciri khas bagel seperti keras sama sekali absen. 
    Rasanya cenderung biasa saja.

    Secara umum, menu kue di Theo's Wife Lois bukan termasuk yang benar-benar enak. Tapi ada beberapa kue yang benar-benar patut untuk dicoba.

    Ini termasuk aneh. Pembayaran bakery dan makan dilakukan secara terpisah. Sistem tersebut sangat merepotkan.

    Parkir agak sulit ditemukan pada saat jam makan. 

    Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000
    Makasih Infonya!