Handi Suyadi

Suji dikenal luas dengan menu ikan dengan sayur asin. Selain ikan, terdapat menu khas Sichuan.

Udang Steam Golden Jade & Celtuce (9.5/10)
Suka sama kuahnya yang gurih. Udangnya berukuran besar. Hanya saja agak keras.
Celtuce yang dimaksud sebenarnya adalah sayur labu.

Heekeng Udang (9.5/10)
Pesan Heekeng? Tidak salah kok. Karena heekeng-nya beneran enak.
Isinya banyak udang dan renyah. Kulitnya juga renyah.

Jagung Telur Asin (10/10)
Jagung Telur Asin termasuk menu unggulan di samping ikan sayur asin. Tak salah, karena beneran enak.
Bumbu telur asin terasa cukup kuat, meski bukan tipe yang sangat asin. Terasa pas dengan jagung yang sudah digoreng.

Kerapu Bintang Sayur Asin (10/10)
Pilih yang tidak pedas. Kuahnya asam dan segar dari sayur asin. Rasa asam sangat kuat.
Tidak salah memilih kerapu bintang, karena dagingnya lembut. Tanpa tulang sama sekali.
Setiap porsi mendapat gratis soun

Secara umum, porsi menu sangat besar. Terutama menu ikan sayur asin.

Beberapa waktu yang lalu, Five Monkey membuka cabang di Bengawan. Sharing tempat sama Glosis dan Lula yang kebetulan masih satu pemilik.

Meski menunya sangat tipikal fast food pada umumnya. Five Monkey lebih cocok disebut sebagai fast casual karena waktu masaknya lebih lama dibandingkan dengan restoran fast food pada umumnya. Semua menu dibuat dari nol.

Double Wagyu Smash Burger (9.5/10)
Double di sini adalah jumlah patty-nya dua. Sedangkan rotinya hanya dua. Jadi tak perlu khawatir kesulitan mengigit burger karena burgernya tidak tinggi. Daging wagyu yang digunakan beneran wagyu. Dari segi rasa cenderung asin karena sebagian besar komponen memiliki cita rasa asin.

BBQ Bacon Cheese Burger (9.5/10)
Isian burger mengutamakan tekstur renyah berasal dari bacon dan onion ring.
Kontras dengan Double Wagyu Smash Burger, rasa saus cenderung manis.

Con Carne Hotdog (8.5/10)
Sayang sekali, rasa chili con carne pada hotdog cenderung agak melenceng. Sama sekali tidak ada rasa pedas, rasanya malah mirip saus bolognaise. 
Di samping chili con carne, terdapat topping lain seperti grilled onion dan mustard. Ketika elemen tersebut dapat dirasakan di lidah tanpa terasa ada yang overshadow satu sama lain.
Sosis yang digunakan memiliki rasa smoky dan tidak terlalu asin. Cukup pas dengan topping yang rasanya agak asin.
Hotdog berukuran cukup besar. Begitu pula dengan sosisnya.

Chili Cheese Fries (8.5/10)
Basically adalah kentang goreng curly dengan topping chili con carne (sama seperti pada manu Con Carne Hotdog) dan cheese sauce. Porsi kentangnya lebih banyak dari menu kentang goreng biasa.

Walaupun burgernya tidak setinggi pada gambar di menu, penampilan burger tampak rapi. 

Five Monkey tidak memiliki toilet tersendiri. Ternyata berbagi toilet dengan Glosis. Mau tidak mau harus masuk ke Glosis dulu agar dapat ke toilet.

Banyak orang yang mengatakan Winglok adalah versi Halal dari Wing Heng. Melihat daftar menunya saja terasa banyak kesamaan dari design menunya. Benar saja, saat makan baru ketahuan beberapa menu memiliki kesamaan dalam hal rasa jika dibandingkan dengan di Wing Heng. Kesamaan tersebut sangat kentara pada menu hakau, ceker, dan bakpao telur asin. Tak hanya mirip dalam soal rasa, semua peralatan makan diletakan juga pada kotak plastik. Oleh karena itu, kali ini review fokus pada menu yang belum pernah dicoba sebelumnya.

Siao Mai Ayam (9/10)
Walaupun terbuat dari ayam, tekstur daging kenyal seperti makan udang.

Mie Wonton (9/10)
Bumbunya terasa ringan. Baik mie, wonton, maupun kuah. Porsinya agak besar.

Lo Ma Kai Ayam (9/10)
Isinya cukup banyak.

Selada Ala Hongkong (9/10)
Basically adalah tumis selada dengan saus tiram. Rasanya tidak aneh, malah pas.

Steam Nasi Ayam Talas (9/10)
Jangan kaget dulu saat melihat porsinya, karena aslinya tidak sebanyak itu.
Rasanya cenderung asin.

Bakpao Bakar Chasio Ayam (9/10)
Isiannya banyak. Dan rasa chasiunya juga enak.

Jia Juo Bao (9/10)
Minuman ini termasuk menu baru di Winglok. Rasanya sangat menyegarkan.

Area non smoking hanya ada di lantai 2. Sementara itu, area smoking ada di lantai 1 dan 2.

Parkir agak sulit dicari karena ketersediaan parkir terbatas. Bila sedang ramai tambah susah mencari parkir.

Apeng Kwetiau Medan sejak dulu selalu terkenal dengan menu kwetiau. Tidak mengherankan setiap hari selalu tampak antrian di depan restoran.

Kwetiau Goreng (9.5/10)
Kwetiau goreng versi Apeng memiliki aroma smoky yang nikmat. Isian dan porsi kwetiau seimbang sama banyaknya. 
Porsi menu sangat besar.

Kwetiau Siram (Sahohun) (9/10)
Pesan porsi kecil. Karena ukuran porsi besar terlalu besar, maka akhirnya memilih pesan porsi kecil. Meski porsi kecil, lauk lengkap dan melimpah. Tapi ada konsekuensi dari memesan porsi kecil.
Kuahnya kental dan gurih. Jumlah porsi kuahnya juga banyak.
Sayangnya porsi kwetiau dan lauk tidak seimbang. Lebih banyak lauk dibandingkan kwetiau. Bagi yang makan dalam porsi banyak mungkin akan sulit kenyang.

Merasa rasa menu terlalu asin? Jangan khawatir. Tersedia satu botol kecap manis di setiap meja.

Apeng Kwetiau Medan menggunakan udang frozen sebagai bahan baku udang. Akibatnya merusak rasa karena tidak nyambung dengan bumbu menu yang cenderung asin. Sebaiknya diganti dengan udang segar.

Kapasitas tempat duduk terbatas, maka sering ada antrian panjang. Terutama pada jam sibuk. Jika sedang terburu-buru, sebaiknya jangan memaksakan diri makan di Apeng. Karena setiap restoran ramai, parkir sangat sulit untuk ditemukan.

Walaupun ada embel-embel Medan, rasanya sudah disesuaikan untuk selera orang Surabaya. Rasa menu cenderung berani asin. Meski rasanya berbeda dengan menu kwetiau yang dijumpai di Medan, tapi rasanya sendiri tetap enak bagi yang doyan.

Di depan restoran ada penjual kue khas Medan. Terdapat banyak pilihan kue dan snack yang dapat dibeli.

Nasi Mandhi BosGil juga membuka cabang di Rancabolang selain di Citarum. Dibandingkan dengan cabang Citarum, gerai berukuran jauh lebih besar. Walaupun lokasinya sama sekali tidak strategis (bahkan ngumpet), restoran tetap ramai.

Dari segi rasa, tampaknya banyak penyesuaian agar dapat cocok dengan lidah orang lokal. Meski demikian, tidak sampai berakhir ada lauk yang rasanya hambar seolah kurang bumbu. Menariknya, porsi besar khas masakan Timur Tengah tetap dipertahankan. 

Smoked Beef Kebab (9/10)
Penampilan dan isi tipikal kebab kaki lima pada umumnya, akan tetapi saat digigit terasa perbedaan yang sangat kentara. Kulit jauh lebih renyah. Sekalipun sudah dingin, kulit tetap renyah saat digigit.
Pada bagian dalam diberi saus dengan rasa yang manis. Isinya juga banyak.

Perkedel (9/10)
Perkedel versi Bosgil bukanlah tipikal perkedel yang dijumpai pada umumnya. Diklaim terbuat dari ubi putih, tampaknya klaim tersebut bukan sekadar asal klaim. Saat dimakan terasa ada aftertaste seret, sesuatu hal yang tidak ditemukan saat makan perkedel kentang.
Perkedelnya sendiri padat dan terasa gurih.
Satu porsi mendapat 4 potong.

Loyang Mix Mini (9/10)
Menu ini diklaim untuk 3 orang. Ternyata baik porsi nasi dan daging sangat besar. Akhirnya dimakan beberapa kali karena saking banyaknya porsi daging dan nasi Mandhi.
Ayam Bakar (8.5/10) - Dagingnya empuk dan bumbunya enak. Sayang pada bagian dalam ayam ada yang terasa kurang bumbu.
Kambing Bakar (9.5/10) - Kambing bakar versi Bosgil diklaim menggunakan kambing muda dan tidak bau. Memang, dagingnya benar-benar empuk dan sama sekali tidak bau. Dibandingkan dengan ayam bakar, menu kambing bakar lebih bisa menyerap bumbu bakaran. Sampai bagian dalam bumbu tetap terasa kuat.
Nasi Mandhi (8.5/10) - Rempah-rempah terasa cukup kuat. Hanya saja terasa ada yang kurang merata rasanya. 
Menu standar tidak mendapat acar, kecuali jika beli paket combo es teh baru dapat acar. Jika mau makan acar harus pesan terpisah.

Teh Adeni (9/10)
Teh Adeni merupakan minuman teh dengan rempah-rempah. Saat dicoba, rasanya seperti minum jamu Covid, tapi tidak seratus persen sama persis.  
Rasa teh tidak manis, cenderung manis jambu. Tampaknya dari segi karakter rasa bukan tipe minuman yang bisa cocok untuk semua orang.

Porsi menu nasi sangat besar. Sebaiknya sesuaikan porsi dengan kebutuhan sebab satu porsi nasi dapat dibagi untuk 2 orang. Menariknya, menu appetizer memiliki ukuran porsi yang normal.

Mungkin karena sedang ramai menjelang buka puasa, maka kualitasnya kurang maksimal karena terlalu banyak menangani orderan. Beberapa bagian ayam terasa seperti kurang bumbu. Warna dagingnya juga masih putih.  Penemuan tersebut menandakan ayam tidak dilumuri bumbu secara merata. Rasa nasi mandhi juga belum konsisten. Ada bagian yang terasa kurang bumbu, tapi tidak separah ayam.

Area restoran semi outdoor dan tidak ada area khusus merokok. Jadi jika sedang kurang beruntung bisa saja makan dekat orang yang merokok. Kalo mau nyaman, sebaiknya ambil ruang VIP karena full AC.

Saran saya, sebaiknya nama cabang diganti menjadi cabang Rancabolang karena lebih sesuai dengan lokasi gerai yang terletak di jalan Rancabolang. 

Di antara berbagai restoran vegetarian yang eksis di daerah Pluit dan Muara Karang, Vegetus termasuk pemain terdepan di kelasnya. Meski tempatnya jadul dan tempat parkir terbatas, popularitas Vegetus tetap tidak terbendung.

Bakpao Panggang (8.5/10)
Mencoba dua varian rasa, yaitu daging kecap dan chasiu. Isian keduanya cukup enak.
Rasa kue yang cenderung manis terasa kurang nyambung dengan isian yang rasanya asin. 

Ayam Bakar (9.5/10)
Rasa bumbunya enak, seolah sedang makan ayam bakar sungguhan. Rasa kecap dan aroma smokey dapat dirasakan.

Babi Panggang (9.5/10)
Bumbu cenderung manis. Tapi enak juga karena dalam kadar yang pas.

Lumpia Udang (8.5/10)
Sayangnya dari segi penampilan tidak mirip lumpia. Lebih tepat disebut otak-otak. Meski demikian, rasanya enak juga kok. Kenyal dan gurih. 

Babi Saus Kecap (8.5/10)
Walaupun judulnya saus kecap, rasa saus tidak terlalu manis. Sebagai tambahan, diberikan potongan jamur.

Saus Pauhi (9/10)
Lebih tepatnya brokoli dengan pauhi vegetarian dan jamur. Kuahnya gurih.

Tahu Siram Kepiting (7/10)
Termasuk menu gagal karena rasa yang dapat dirasakan hanya tahu siram kuah asin. Sama sekali tidak terasa kepiting. Kuahnya sendiri rasanya biasa saja.

Sate Padang (9/10)
Selain menu vegetarian ala Chinese Food, terdapat beberapa menu vegetarian ala Indonesia. Salah satunya adalah sate padang.
Bumbunya memang memiliki perbedaan yang kentara dengan sate padang sungguhan, tapi upaya untuk membuat bumbu semirip mungkin perlu diapresiasi. Sayangnya, daging vegetarian yang digunakan kurang mirip dari segi tekstur.

Sop Lotus (N/A)
Tidak dicoba.

Di depan restoran, terdapat etalase menjual makanan vegetarian. Karena keterbatasan lahan, maka pilihannya tidak terlalu banyak. 

Satu hal yang perlu diperbaiki adalah susunan menu yang berantakan. Sebaiknya dikelompokkan berdasarkan jenis masakan agar tidak menyulitkan konsumen dalam mencari menu.

Story Cafe termasuk cafe yang sedang naik daun karena menu dessert yang unik. Penampilan tidak umum seperti es krim dibentuk kucing. Saat datang cafe sedang ramai sampai ada yang batal karena kehabisan tempat duduk.

Karena waktu itu habis makan siang, jadi hanya pesan menu dessert dan minuman saja.

Pinata Cozy Kitty (8/10)
Konsepnya adalah kucing tidur diatas "kasur". "Kasur" terbuat dari pie. Pada bagian atas diberikan potongan buah buahan (anggur dan stroberi) dan krim vanila dengan pada bagian dasar diolesi coklat. Pie mudah dipotong meski dari penampilan tampak seperti pie yang keras. Di luar dugaan, pie malah terasa asin. Keberadaan buah-buahan dan krim tidak mampu mengurangi rasa asin pada pie.
Sempat dikira es krim, ternyata kucing merupakan pannacotta. Pannacottanya sendiri diberi rasa vanilla. Rasanya sendiri enak, tapi bukan termasuk yang paling enak.
Di piring terdapat coklat yang dapat digunakan sebagai cocolan pannacotta. Lumayan untuk menambah rasa.
Dessert disajikan dengan dome yang terbuat dari gula. Saking beningnya, sampai dikira plastik.

Milkshake Vanilla (8/10)
Penampilannya cantik karena disajikan bersama kucing yang merupakan es krim vanilla dicetak dalam cetakan. Kirain pudding dicetak menyerupai kucing. Ukuran es krim sebenarnya besar karena es krim sangat panjang sampai menyentuh dasar gelas. Dari luar terlihat lebih kecil dari ukuran sesungguhnya.
Rasanya cenderung tidak seimbang. Milkshake yang rasanya sangat datar (rasa vanilla agak samar) malah tenggelam dengan es krim yang rasanya lebih kuat. Setelah dimakan baru ketahuan es krim menggunakan rhum. Sebetulnya yang mau dijadikan bintang utama itu yang mana?

Hazelnut Latte (9/10)
Kopi pada minuman terasa pekat, meninggalkan aftertaste pahit. Tapi rasa hazelnut tidak tenggelam dalam pekatnya kopi. Jadi rasa minuman tak hanya pahit saja, ada juga rasa manis. Keduanya sama-sama kuat rasanya. Penyuka kopi pahit pasti akan suka.
Entah bagaimana ceritanya, minuman diberikan topping kacang mede. Kok tidak nyambung ya? 

Klepon Latte (9/10) Rasanya sangat menyerupai klepon sungguhan. Tak hanya rasa pandan dan gula aren, rasa kelapa juga ikut hadir. Tingkat kemanisan sudah pas, di mana rasa manis berasal dari gula aren. Penampilan perlu diperbaiki. Tumpukan es sebaiknya tidak menonjol ke atas.

Menu dessert unik ini sayangnya kalah enak dengan minuman yang dipesan. Dari segi rasa, menu minuman jauh lebih baik.

Pelayanan masih perlu ditingkatkan. Menu Pinata Cozy Kitty tidak kunjung dihidangkan meski pada saat itu sudah selesai dibuat. Setelah dipanggil baru diantar ke meja.

Gamchi termasuk penjual Korean Potato Bread yang populer. Mengklaim diri sebagai penjual pertama mungkin berperan dalam menarik perhatian konsumen. Sebab sejauh ini belum ada kompetitor yang sepadan dengan Gamchi.

Terdapat berbagai varian rasa yang ditawarkan. Hanya saja, masih diperlukan diferensiasi produk lebih jelas agar kue mudah dibedakan.

Gamchi Ubee (5/10)
Sayang sekali rasa ube sama sekali tidak terasa. Rasanya nyaris tak ada bedanya dengan Gamchi Double Mozza. Hanya warna ungu sebagai pembeda. Dapat diasumsikan kue tersa manis karena menggunakan ube, tapi rasa yang dapat dirasakan justru asin dan gurih. Sekalipun dikasih ube bubuk tetap tidak ada gunanya.
Setiap menu disajikan beserta gula halus dan ube bubuk.

Gamchi Double Mozza (8.5/10)
Double Mozza? Ya, banyak keju mozzarella pada permukaan kue. Karakter rasa kue yang asin dan gurih jauh lebih pas untuk menu ini.
Dibandingkan dengan Gamchi Ubee, rasa kue jauh lebih baik. Keberadaan keju mozzarella membuat kue menjadi gurih. Walaupun jumlahnya banyak, tidak bikin eneg. Tambah nikmat disantap dalam keadaan hangat.
Setiap menu disajikan beserta seledri kering, saus Korean Barbeque dan cabe bubuk.

Karakter rasa kue termasuk tipe yang belum tentu bisa cocok untuk semua orang. Tidak semua orang bisa menerima tekstur yang legit dan rasa yang tidak umum.

Setiap pembelian mendapat satu buah sarung tangan plastik.

Boost adalah penjual jus asal Australia. Beberapa tahun terakhir rajin ekspansi ke berbagai negara di Asia Tenggara, salah satunya adalah Indonesia.

Jus yang ditawarkan adalah kombinasi berbagai buah. Pilihannya sangat beragam.

All Berry Gang (8.5/10)
Isinya beragam, ada stroberi, blueberry, raspberry, yoghurt stroberi, dan jus apel. Kombinasi tersebut tampak menarik, terlebih All Berry Gang termasuk menu rekomendasi dari Boost. Sayang, rasa yang dominan hanya stroberi saja. Keberadaan stroberi dan yoghurt stroberi menyebabkan rasa buah-buahan yang lain tenggelam. Karena pakai gula, maka rasa jus tidak terlalu asam. Rasanya cukup manis, dengan kadar yang pas.
Karakter jus adalah halus. Maka jus mudah disedot menggunakan sedotan.
Standar menu menggunakan gula. Bisa request tanpa gula jika tidak ingin pakai gula.
Semua gerai Boost umumnya bagi balon.