Nemu Madalangu Bakehouse dari video di Instagram. Cukup menarik perhatian karena banyak variannya. Kuenya fresh baru dibuat dalam jumlah terbatas.
Pastry (8.5/10)
Dari segi tekstur bukan yang paling enak, tapi isinya benar-benar enak.
Donat (8/10)
Menu lain yang dijual selain pastry adalah donat. Varian topping cukup original. Beberapa varian memiliki ciri khas berupa saus di tengah.
Secara umum, topping memiliki rasa yang lembut. Kalaupun asam seperti rasa mangga, tidak tajam asamnya.
Karena kue dibuat dalam jumlah terbatas, maka ada kemungkinan varian tertentu habis duluan jauh sebelum toko tutup.
Area toko terlalu sempit. Hal tersebut menyebabkan aksesbilitas dalam toko menjadi sulit. Sangat menyulitkan jika ada beberapa orang dalam ruangan.

5 tempat makan yang direkomendasikan.


Nemu Kimsan Bakery di medsos. Saat itu beli beberapa jenis kue, beberapa diantaranya adalah roti sobek karena ada varian isian yang menarik.
Secara general, semuanya empuk dan tidak kesat. Sangat cocok bagi yang suka kue yang empuk.
Roti Baso (10/10)
Isinya banyak.
Fire Floss Mentai (10/10)
Jujur dari segi kepedasan tergolong berani pedas, tetapi bagi yang suka pedas pasti akan suka. Mentainya juga enak berasa mentai, jadi ga cuma terasa makan sambal saja.
Lotus (10/10)
Lotus yang dimaksud adalah selai Lotus. Selainya cukup banyak.
Roti Sobek Cheese Smoked Beef (sliced) (10/10)
Sama seperti di foto, isinya beneran banyak. Yang menarik, keju yang digunakan adalah soft, sehingga ada sensasi lembut.
Roti Sobek Martabak + Keju (10/10)
Disebut martabak karena isinya mirip isian martabak. TIdak 100% mirip, tapi kualitasnya cukup baik.
Roti Sobek Bluberry + Vanilla (9/10)
Khusus rasa vanilla agak misleading karena aslinya terasa seperti krim susu.
Sebaiknya beli pada pagi hari atau pesan terlebih dahulu karena beberapa produk sering cepat habis.

The Deli Bakes sudah lama eksis di Bandung, tapi penulis ketinggalan dalam waktu sangat lama. Berawal dari online lalu membuka gerai perdana di Eyckman, The Deli Bakes kemudian membuka cabang di Pudak dan boom viral di medsos. Hampir setahun kemudian, masih ada antrian di The Deli Bakes. Menandakan popularitas The Deli Bakes sangat awet. Namun jangan khawatir, sistem sudah sangat bagus dan rapi.
The Deli Bakes cabang Pudak memiliki konsep interior yang berbeda dengan di Eyckman. Interior mengusung konsep homey, klasik, dan maksimalis. Terlihat sangat indah bukan? Termasuk dengan produknya. Untuk produk bakery dan dessert, produk didominasi oleh kue yang ngehits pada era 2020an. Contohnya ada soft cookies, burnt cheesecake, bagel, salt bread, scone, dan mochi dessert. Ada menu berat juga eksklusif hanya ada di cabang Pudak, walaupun pilihannya sangat terbatas. Terlihat terkesan bermain aman atau tidak sinkron dengan konsep interior, tapi semua itu terbayar dengan rasa kue yang beneran enak. Bagi yang mau ke The Deli Bakes buat mengejar rasa, tidak akan menyesal.
Saat masuk, ternyata antrian sudah panjang. Akhirnya dikasih pager untuk mengantri. Setelah menyerahkan pager yang sudah bunyi, pengunjung akan diberikan secarik kertas. Di kertas tersebut tercantum pilih makan di tempat atau take away, jumlah orang, nomor meja dan batas waktu makan di tempat selama 90 menit. Maklum, karena keterbatasan tempat dan selalu ada antrian.
Karena ketakutan kehabisan kue, akhirnya beli take away tapi makan di tempat. Setelah diamati, rupanya stock kue direstock jika sudah habis. Pemandangan dari area live kitchen memperlihatkan karyawan sibuk membuat kue sepanjang waktu, menandakan stock kue terjamin selalu ada. Tahu begitu tidak perlu buru-buru beli kue.
PR terbesar bagi The Deli Bakes adalah ketiadaan nomor meja tercantum di meja. Sempat salah duduk karena alasan tersebut. Untung segera diberitahu oleh waiter yang ngeh.
Cookies Matcha Lava (10/10)
Cookies termasuk salah satu kue populer di The Deli Bakes.
Cookies di The Deli Bakes mengusung konsep soft cookies. Kuenya empuk dan lembut.
Rasa matcha cukup kentara tanpa aftertaste pahit sama sekali. Cenderung manis baik dough dan lavanya.
Cookies Coconut Almond (9.5/10)
Filling berupa krim almond. Sementara parutan kelapa ditaburi di bagian atas dough.
Rasa cookies cenderung manis karena baik krim dan kelapa manis. Kelapa yang digunakan tidak terlalu gurih.
Canele Original (10/10)
Canele termasuk salah satu kue populer dan unggulan di The Deli Bakes. Canele versi The Deli Bakes bisa termasuk salah satu canele paling enak di Bandung.
Bagian luar renyah, sementara bagian dalam empuk. Mudah untuk menyukai karakter tekstur canele nan unik.
Cocok bagi yang suka rasa karamel.
Canele Pistachio (9.5/10)
Selain original, ada beberapa varian rasa canele yang ditawarkan oleh The Deli Bakes. Salah satunya adalah rasa pistachio.
Rasa bagian dalam sama seperti varian original. Perbedaan terletak di bagian luar canele, dimana bagian luar dilapisi cincangan pistachio.
Mungkin karena faktor bahan baku, harga Canele Pistachio jauh lebih mahal dibandingkan varian lainnya.
Scone Cheese Lover (9.5/10)
Dari segi popularitas, scone termasuk menu yang kalah pamor. Akan tetapi, scone versi The Deli Bakes bisa termasuk salah satu scone paling enak di Bandung. Ada beberapa varian yang ditawarkan, tapi waktu itu hanya rasa Cheese Lover yang dibeli.
Scone terasa padat dan renyah saat dikunyah. Karena rasa keju, maka scone terasa cenderung gurih. Keju yang digunakan bukan tipe yang sangat asin.
Mochi Roll Bread Cinnamon (9.5/10)
Mochi Roll Bread termasuk menu LTO di The Deli Bakes. Ada tiga varian yang ditawarkan, yaitu Chocolate, Cinnamon, dan Pistachio. Varian yang dibeli adalah Cinnamon dan Pistachio.
Kuenya lembut. Di bagian tengah ada mochi yang kenyal. Topping krim sangat berlimpah, namun rasanya tidak terlalu tajam. Krim tidak terlalu berat rasanya. Wangi cinnamon cukup terasa meski tidak terlalu tajam.
Mochi Roll Bread Pistachio (8.5/10)
Pistachio yang digunakan memiliki rasa yang asin, notabene lebih cocok untuk dikonsumsi sebagai snack asin. Kurang tepat untuk digunakan dalam membuat dessert manis. Oleh karena itu, krim menjadi agak asin.
Bagel Korean Garlic (8.5/10)
Bagel versi The Deli Bakes sayangnya tidak autentik. Dari segi tekstur dan rasa malah seperti roti biasa. Lembut dan cenderung manis.
Walaupun trend Korean Garlic sudah lewat, namun The Deli Bakes tetap percaya diri menawarkan varian Korean Garlic. Tanpa mengandalkan rasa asin berlebih, bawang putih sudah cukup memberikan rasa pada bagel.
Bagel Cranberry Cheese (8.5/10)
Mau bagel dengan rasa manis? Bagel Cranberry Cheese adalah solusinya.
Rasanya cenderung manis dan asam dari cranberry dan cream cheese.
Salt Bread Furikake (9/10)
Tidak 100% autentik furikake, jatuhnya malah seperti makan roti abon ala BreadTalk. Never mind, karena rasanya seperti nostalgia era keemasan roti abon pada era pertengahan 2000an silam. Abon cenderung pedas. Tak sebatas abon saja, ada taburan rumput laut dan wijen. Di bagian tengah kue ada mayones.
Rasa topping menenggelamkan rasa salt bread. Pada akhirnya terasa seperti makan roti biasa. Sangat disayangkan, karena salt bread versi The Deli Bakes termasuk salah satu salt bread paling enak di Bandung.
Deli Creme Latte (9.5/10)
Kopi memiliki rasa pahit dan sedikit asam berpadu dengan rasa susu yang terasa samar di lidah. Hanya tekstur creamy dari susu yang dapat dirasakan selain kopi. Rasa kopi lebih dominan. Minuman sama sekali tidak manis, yang terasa di lidah adalah rasa pahit kopi dengan tekstur kental. Cocok untuk penyuka kopi pahit.
Menurut deskripsi di menu, terdapat secret cold cream berada di atas minuman. Kontras dengan minuman kopi, krim justru terasa manis. Terdapat taburan cokelat/kopi bubuk (kurang yakin, karena rasanya tenggelam dengan krim) yang menghiasi bagian atas krim.
Minuman disajikan dengan sedotan terbuat dari kertas.
Konsep area bakery yang diusung The Deli Bakes cabang Pudak mengilhami kompetitor untuk meniru seperti Theo's Wife Lois. Sayangnya belum bisa menyamai The Deli Bakes dari segi rasa. Jauh lebih enak The Deli Bakes.
Perlu diketahui The Deli Bakes menjual menu LTO. Sebagai contoh, Mochi Roll Bread termasuk menu LTO. Tidak tertutup kemungkinan menu yang ditawarkan dapat berubah sewaktu-waktu.
Terdapat area indoor, semi outdoor, dan outdoor. Jika makan di area semi outdoor di dalam, jangan takut kepanasan karena ada AC central di pasang di atap.
Jika diperhatikan, mayoritas pengunjung yang datang adalah pengunjung dengan demografi didominasi Gen Y akhir dan Gen Z. Kalaupun ada pengunjung yang lebih tua, biasanya karena diajak oleh anaknya. Agak disayangkan The Deli Bakes kurang berhasil menggaet konsumen yang lebih berumur karena rasa kue termasuk ramah bagi semua kalangan. Terutama bagi orang yang suka makan kue.
Karena The Deli Bakes cabang Pudak sangat ramai, maka sangat sulit mencari parkir. Paling susah mencari parkir mobil karena tidak ada tempatnya. Kabar baiknya terdapat valet berbayar.

Setelah setahun lebih semenjak Cro.co buka di Bandung, akhirnya Bandung mendapatkan Monsieur Spoon yang betulan. Tempatnya juga proper di bangunan stand alone.
Karena waktu itu masih kenyang, jadi hanya beli pastry saja.
Croissant Flan (8.5/10)
Beli karena lagi ada promo. Cobain semua varian.
Dari segi bentuk menyerupai egg tart, hanya saja bagian pie dibuat menggunakan pastry. Karena tingkat kekentalan flan mirip seperti egg tart, maka tidak mudah hancur saat dipotong. Original - Sama persis dengan egg tart. (8/10)
Strawberry Cheesecake - Jelas, isinya adalah cheese cake. Ada rasa sedikit asam dari strawberry. (9/10)
Chocolate Fudge - Coklat cukup pekat, dengan rasa coklat susu. Topping berupa 2 choco ball. (9/10)
Rasberry Pistachio - Lebih dominan rasa pistachio. Rasa rasberry tidak terlalu menonjol karena porsinya sedikit. (8.5/10)
Raisin Swirl (9/10)
Di dalamnya terdapat banyak taburan kismis. Rasa kismis tidak terlalu asam, jadi cukup aman bagi yang tidak doyan kismis.
Babka Nutella (9/10)
Mungkin sepintas kelihatannya keras. Aslinya tidak, cenderung empuk.
Pada bagian dalam ada filling Nutella. Porsinya cukup pas.
Sambil menunggu flan diisi (karena baru isi jika ada yang beli), waktu luang digunakan untuk melihat-lihat buku menu Monsieur Spoon. Dari sini mendapat informasi yang cukup penting bagi yang mau pesan makanan besar. Ternyata lembar bukunya sulit untuk dibuka. Lebih mudah membaca menu di PDF daripada membaca dalam bentuk fisik.
Terdapat area tempat duduk indoor dan outdoor.

Selesai makan malam, mau ngafe di CROCO. Berhubung masih kenyang, jadi hanya satu kue yang dipesan.
Pistachio Black Croissant (9/10)
Croissant warna hitam menggunakan arang. Meski berwarna hitam, rasanya tidak datar begitu saja. Pada bagian dalam ada filling cream pistachio dengan rasa yang lembut. Tidak terasa kebanyakan esen.
Tekstur croissant renyah diluar dan empuk dibagian dalam. Cocok dengan karakter rasa filling nan lembut.
Croissant disajikan di wadah berukuran kecil. Akibatnya, remah kue berserakan di meja.
Jika dibandingkan dengan kunjungan sebelumnya, ada perubahan kentara dalam pilihan menu makanan berat. Menu makanan berat yang ditawarkan jauh lebih sedikit. Mayoritas menu juga sesuai dengan konsep CROCO, yaitu praktis.