Handi Suyadi

Selain di Surabaya, Go!Go!Curry! juga hadir di Living World Alam Sutera. Go!Go!Curry! adalah restoran Jepang khusus menu kari. Mungkin karena keterbatasan lahan, maka lokasinya ditengah koridor. Tumben, padahal pemegang franchisee-nya Kawan Lama. Meski tempatnya tidak terlalu besar, jumlah tempat duduk yang tersedia cukup banyak.

Ciri khas di Go!Go!Curry! berada di peralatan makan. Hanya disediakan garpu saja. Mau tidak mau, harus makan menggunakan garpu. Piring yang digunakan terbuat dari kaleng.

Grand Slam (Porsi nasi XL) (9.5/10)
Warna kuah kari bisa diidentifikasi sebagai pembeda dengan kompetitor. Kari versi Go!Go!Curry! berwarna coklat tua. Meski kuah tampak kental, karakter rasa cenderung ringan. Rasanya asin dan sedikit pedas dari lada hitam. Dari segi karakter rasa bukan tipe yang cocok untuk semua kalangan. Tapi jika doyan, pasti akan mengatakan suka.
Pada menu ini, terdapat 5 jenis lauk berupa Fried Shrimp, Chicken Katsu, sosis (diduga sosis sapi), irisan telur, dan coleslaw. Semua lauk terasa enak.
Khusus telur, sebenarnya telur sudah diiris sebelum dihidangkan. Tak perlu kebingungan memotong telur.

Sebagai tambahan, bisa menambahkan acar jahe. Warnanya merah tua, sehingga sekilas bisa dikira adalah cabe.

Lokasinya sebelahan dengan Cupbob. Jika ingin makan yang lain bisa mempertimbangkan melirik ke sebelah.

Ikkudo Ichi juga ada di AEON Mall BSD City. Kebetulan sekali karena lagi pada ingin makan Ikkudo Ichi. 

Tempatnya tidak terlalu besar, namun lebih lapang. Untuk lalu lalang tampaknya tidak sulit.

Buta Signature Ramen (9.5/10)
Buta Signature adalah menu unggulan di sini. Rasa kuahnya cenderung ringan.

Buta Signature Ramen Small 
Sama seperti di atas. Bedanya porsi menu lebih kecil.

Buta Dry Ramen (9.5/10)
Sekilas tampak nyaris sama dengan Buta Signature Ramen minus kuah. Komponennya hampir sama, plus jeruk nipis. Kenyataannya rasa bumbunya berbeda. Rasa bumbunya mirip seperti mie yamien. Jika Buta Signature rasanya cenderung soft, Buta Dry Ramen rasanya lebih tajam.

Yaki Buta Gyoza (8.5/10)
Rasanya lumayan, meski bukan yang paling enak.

Habis makan siang, mama saya melihat ada bakery yang cukup menarik. Bakery tersebut adalah Francis Artisan Bakery. Meski bukan termasuk bakery yang paling populer, terdapat beberapa varian yang cukup menarik untuk dibeli.

Choco Bun (9/10)
Sesuai dengan judulnya, luar dalam kue terasa coklat. Di dalamnya ada filling coklat yang banyak. 
Kuenya cukup padat, namun tidak bikin eneg saat digigit.

Chiaberry Cheese Almond (9/10)
Rasanya cukup unik, asam dan gurih. Kombinasi rasa tersebut menghasilkan kue dengan rasa yang unik. Cukup membantu karena kue tergolong padat.

Chicken Ragout Croissant (8/10)
Meski ada embel-embel croissant, sebenarnya kue ini disajikan dalam bentuk persegi. Untungnya bagian luar benar-benar menggunakan pastry.
Di dalam kue ada filling chicken ragout. Rasa filling biasa saja.

Kyoto Choco Mochi (8.5/10) Kue mochi ini mengusung konsep kenyal saat digigit seperti mochi. Tidak seperti Choco Bun, rasa coklat lebih kalem.
Sayang sekali, kuenya tidak kenyal ketika sudah dingin. Sehingga kue agak sulit digigit.

Pertama tahu Heavenly Wang dari Instagram karena sempat dipromosikan oleh influencer. Heavenly Wang menjual beragam menu khas Singapura, maklum karena aslinya dari Singapura.

Salted Egg Lava Volcano Bun (8/10)
Cukup unik karena tidak seperti biasanya, telur terasa manis. Hanya saja, citarasa yang manis terkesan tidak nyambung dengan judul. Rotinya sendiri empuk.

Laksa Sayang (8/10)
Isi komplit dan banyak. Meski tergolong komplit, agak disayangkan tercoreng dengan rasa kuah cenderung asin.
Sambal yang diberikan sama seperti menu yang lain. 

Review berikut memiliki karakter menu yang setipe. Menu dihidangkan dengan nasi (bisa memilih antara nasi putih, nasi ulam, atau nasi lemak), satu butir telur utuh dilumuri sambal, teri goreng, dan kacang goreng. 

Nasi Ayam Bakar (7.5/10)
Ayam bakar memiliki rasa yang manis dengan bumbu seperti bumbu sate. Sayang, bagian dalam terasa hambar.

Nasi Ayam Lemak dan Nasi Ayam Rendang (N/A)
Saat itu saya tidak ikut mencoba, maka tidak tahu bagaimana rasa ayamnya.

Nasi Ayam Goreng (7.5/10)
Sedikit berbeda dengan ayam goreng di tempat lain, ayam goreng versi Heavenly Wang memiliki kulit yang kering. Terdapat bubble seolah seperti keripik pangsit goreng.
Bumbunya cukup asin, namun tidak semua bagian terasa bumbu. Pada bagian dalam terasa hambar.

Nasi Ayam Kari (9/10)
Sedikit berbeda dengan menu yang lain, ayam kari disajikan pada mangkuk terpisah. Rasanya sedikit pedas, namun bumbunya cukup nendang.

Minusnya, ada lalat berterbangan di sekitar meja. Sangat mengganggu.