Diajak makan malam kesini oleh seorang teman yang tinggal di dago, katanya keunggulannya adalah satenya yang empuk. Tempatnya berlokasi persis diapit oleh Bamboo Shack Coffee dan kedai seblak. Kami pesan 10 tusuk sate kambing tanpa lemak, ceritanya biar sehat gitu gak pake gajih atau lemak, jadi beneran daging aja. Selain itu kami juga pesan sop kambingnya yang gak kalah tenar pamornya disini. Satenya seperti standar sate lain, disajikan diatas piring, lengkap dengan kecap manis, bumbu kacang yang agak berminyak, juga dengan potongan cabe dan bawang merah. Yang istimewa adalah potongan dagingnya yang beneran empuk, dan gak ada bau kambing yang khas dan agak mengganggu tersebut. Sedangkan sopnya, gue dulu terbiasa dengan sop kambing yang kuahnya bening, dengan dominasi rasa bawang dan lada dan biasanya gue campur dengan bumbu kacang dan kecap dari satenya. Ternyata sop kambing disini menggunakan kuah santan dan minyak samin, jadi bisa kebayang kuah kekuningan dengan sedikit lapisan minyak kemerahan khas sop berbasis santan pada kuahnya. Sopnya juga legit dan gurih, potongan dagingnya cukup banyak dan lembut. Akan lebih seru kalau ditambah cabe dan perasan jeruk limau untuk menyeimbangkan rasanya yang cukup legit dan kental. Buat orang-orang yang menjaga pola makan, apalagi fokusnya adalah mengurangi asupan lemak dan santan, bisa pikir-pikir lagi sebelum pesan sotonya, karena memang genangan minyaknya lumayan bikin hati ini gentar meneguknya. Oiya harganya juga agak lumayan tinggi, 10 tusuk sate dan 2 sop kambing dengan 2 nasi putih bisa melebihi nominal 120 ribu rupiah kalau enggak salah. Walaupun demikian, mengingat dagingnya yang empuk dan sop kambingnya yang gurih, harganya masih bisa dimaklumi.
Menu yang dipesan: Sate Kambing, Sop Kambing
Tanggal kunjungan: 06 April 2019 Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000