Kembali lagi makan di The People's Cafe. Kali ini mencoba menu lain yang belum pernah dicoba sebelumnya (Ada 1 menu repeat, yaitu Siomay Abang-Abang).
Nasi Goreng Gila (8.5/10) Disebut gila karena gila toppingnya dan gila pedasnya. Berhubungan dengan judul, porsi dan varian topping jauh lebih variatif jika dibandingkan dengan menu nasi goreng lainnya. Sebagai contoh, ada sosis. Menariknya, nasi goreng memilki tingkat kepedasan yang beragam. Versi tidak pedas juga tersedia. Walaupun pada akhirnya yang dimakan adalah versi tidak pedas, nyatanya bumbunya tidak datar. Rasanya kurang lebih sama seperti nasi goreng pada menu Nasi Guyur Tikung. Menu disajikan dalam wadah bakul. Porsi cukup besar.
Kwetiau Goreng Ayam (8.5/10) Tidak seperti menu yang sudah pernah dicoba sebelumnya, Kwetiau Goreng Ayam justru memiliki rasa yang cenderung manis. Sangat kontras dengan menu lain yang rasanya asin. Isian sangat banyak. Porsi daging dan sayuran seimbang. Aroma smokey cukup terasa. Menu disajikan dalam wadah katel. Porsi cukup besar.
Soto Mie Bogor (8.5/10) Soto Mie Bogor versi The People's Cafe termasuk lumayan enak untuk ukuran non spesialis. Kuahnya gurih. Isinya tipikal soto mie pada umumnya, ada mie, daging, potongan tomat, dan irisan kresol. Porsi daging lumayan banyak. Toppingnya juga meriah, ada bawang goreng dan daun bawang. Porsi menu tidak terlalu besar. Makan 1 mangkok tidak akan terasa kenyang. Lebih cocok untuk dijadikan sebagai cemilan.
Es Teler (8.5/10) Isinya lengkap tipikal es teler pada umumnya. Ada kelapa, nangka, alpukat, dan kolang-kaling diberi warna pink. Kuahnya cukup manis berkat keberadaan krimer kental manis.
Satu hal yang paling membagongkan adalah menu dessert disajikan duluan! Tepat pada saat menu main course dihidangkan dalam waktu bersamaan. Tentu saja jadi panik karena menu es teler harus segera dikonsumsi agar es tidak meleleh, sementara menu main course baru saja dihidangkan ke meja.
Tanggal kunjungan: 29 April 2025 Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
The People's Cafe termasuk salah satu lini usaha bagian dari Ismaya Group. Tidak seperti mayoritas restoran di bawah naungan Ismaya Group, The People's Cafe memiliki harga jual yang lebih terjangkau dengan range harga 50 ribu hingga 100 ribu per orang. Konsepnya juga bersahabat bagi kebanyakan orang yaitu tempat nongkrong dengan menu yang praktis dan familiar bagi semua orang. Sayangnya The People's Cafe kalah pamor jika dibandingkan dengan Tokyo Belly yang memiliki range harga menu setara. Interior yang terkesan eksklusif, elegan, dan mewah ironisnya menyebabkan orang yang tidak tahu memilih menghindari The People's Cafe karena dikira harga menunya mahal.
Mungkin karena menyesuaikan konsep, terdapat banyak menu yang termasuk praktis untuk dibuat seperti nasi goreng. Terdapat aneka menu lain seperti mie, aneka kudapan hingga aneka dessert. Untuk minuman kopi, disupply dari Djournal Coffee yang kebetulan satu grup dengan The People's Cafe juga. Nasi Guyur Tikungan (8.5/10) Bosan melihat menu nasi goreng biasa? Menu ini adalah solusinya. Nasi goreng ayam dengan guyuran kuah gulai. Untuk nasi goreng isinya tipikal nasi goreng pada umumnya. Ada ayam, telur, taburan bawang goreng, kerupuk, dan acar (ada 1 cabe rawit hijau juga). Rasanya agak pedas (karena beli yang pedas). Sangat disayangkan, rasa kuah gulai kalah tajam sama bumbu nasi goreng. Rasa asin nasi goreng malah lebih menonjol dibandingkan dengan kuah gulai. Walaupun rasa rempah-rempah pada kuah gulai cukup terasa, tetap saja tenggelam dengan rasa nasi goreng. Menu disajikan dalam wadah bakul. Porsi cukup besar.
Nasi Goreng Teri Medan (8.5/10) Porsi teri goreng sangat banyak. Karena baru ditambahkan ke nasi goreng setelah dimasak, maka teri goreng disajikan dalam keadaan masih renyah. Ada sensasi krekes-krekes kerenyahan teri goreng saat dikunyah. Isi lauk nasi goreng sangat minimalis. Lebih minimalis dibandingkan dengan Nasi Guyur Tikungan. Lauk hanya telur dan teri goreng. Sisanya sama. Sama seperti menu yang diatas, nasi goreng cenderung asin. Dibandingkan dengan teri goreng, lebih asin nasi goreng. Konsumen bisa request minta pedas atau tidak pedas. Menu disajikan dalam wadah bakul. Porsi cukup besar.
Siomay Abang-Abang (8.5/10) Memang bukan termasuk yang paling enak. Akan tetapi, untuk ukuran horeka termasuk lumayan. Sering menemukan horeka yang bukan spesialis baso tahu memaksakan diri menawarkan baso tahu tapi kualitas dan rasanya mengecewakan. The People's Cafe termasuk berhasil untuk ukuran restoran yang tidak menunggulkan menu baso tahu. Tahu sama sekali tidak asam. Siomay isinya benar-benar ikan, bukan tepung. Rasanya lumayan enak. Modal tersebut sangat membantu banyak menu ini dapat disukai banyak orang. Saus kacang terasa gurih dari kacang dan ada aftertaste sedikit pedas. Merasa kecap kurang banyak? Bisa tambah kecap sendiri. Kebetulan pada setiap meja ada botol kecap.
Pisang Goreng Madu Ala TPC (8.5/10) Walaupun ada embel-embel madu, ada topping taburan keju di atas pisang goreng juga. Mungkin sebaiknya judul diganti jadi Pisang Goreng Madu dan Keju Ala TPC. Topping madu dan keju sama banyaknya. Bagian luar dilapisi tepung bumbu yang agak keras. Kontras dengan bagian pisang yang empuk. Gorengannya sendiri tidak terlalu manis. Sebaiknya segara dikonsumsi karena gorengan akan menjadi keras jika sudah dingin.
Menu nasi goreng memiliki kecenderungan rasa yang sangat asin. Hal tersebut tidak ditemukan di menu lain seperti Siomay Abang-Abang.
Khusus untuk cabang Summarecon Mall Bandung, AC di restoran terlalu dingin.
Tanggal kunjungan: 22 April 2025 Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000