Kalau di Cikini ada Al-Jazeera, maka di Puncak ada Royal Al-Jazeera. Kedua menyajikan menu yang serupa. Khasnya? Nasi Mandhi. Bisa pilih dengan topping ayam (1 ekor) atau kambing. Rasanya istimewa banget. Nasinya lembut, bumbunya terasa tasty tapi tidak berlebihan. Karena dikhususkan untuk warga timur tengah, maka porsinya disesuaikan dengan porsi keseharian mereka. Which is kalau menurut saya, 2x porsi kita.
Selain Nasi Mandhi, saya coba juga Laham Mugalgal, daging kambing ditumis dengan bawang & paprika dimakannya dengan roti khas arab. Bumbu dagingnya terasa, tapi tekstur dagingnya agak masih sedikit keras. Kalau rotinya lembut banget.
Soal minum tidak terlalu banyak pilihan. Saran saya coba teh nana (mint) atau teh adeni (dengan susu dan kapolaga). Rasanya unik dan yang pasti, menghangatkan badan – sesuatu yang sangat kita butuhkan di area puncak yang dingin.
Soal desert, bisa dicoba muhalabiah, semacam pudding susu dengan topping kacang atau um ali, semacam kulit pastry dilumuri susu manis. Seperti umumnya desert timur tengah, rasanya maniss.
Oiya, perlu diperhatikan kalau datang ke sini bersama lawan jenis, karena area duduknya dipisah. Kalau seluruhnya pria, maka bisa duduk di area mana saja. Tetapi apabila ada wanita, kita dipersilahkan duduk di family area yang bisa dipartisi dengan tirai.
Menu yang dipesan: muhalabiah, Nasi Mandhi, Laham Mugalgal, Syahi Na’na
Tanggal kunjungan: 01 Maret 2019 Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000