Review Pelanggan untuk Ruang Riung Coffee & Eatery
Ngopi di Pedesaan
oleh Darsehsri , 04 Maret 2018 (6 tahun yang lalu)
1 pembaca berterima kasih ( Makasih terbanyak)
Sedikit melipir dari kota bogor, perjalanan menuju ruang riung setidaknya butuh waktu 15 menit dari pintu tol sentul selatan. Melewati kebun pinus mengarah ke bukit pelangi, kalau mengikuti maps kurang akurat karena titiknya di green valley. Padahal posisinya masih maju lagi, bersebelahan dengan resto sunda. Papan nama cukup jelas, berwarna merah dengan tulisan putih.
Suasananya ala pedesaan, bangunannya terbuat dari bambu. Spacious dan cukup bersih, bagian samping sedikit berbukit penuh tanaman bambu juga perdu. Di seberang, masih dalam satu area dengan coffee shop ada bangunan yang nantinya mau dijadikan pusat oleh-oleh.
Saya pesan Coffee Salto, mocha dan flat white @idr 25k. Dinamakan coffee salto karena posisi gelasnya di balik, cara minumnya gelas di angkat sedikit demi sedikit dari tatakan, ngga butuh keahlian khusus hanya sedikit sabar dan hati hati. Karena kalau terburu-buru bisa bisa isi gelas tumpah semua ke dalam piring tatakan. Kopi di sesap dari piring tatakan, ini sebetulnya cara minum kopi ala jaman dulu di kampung-kampung sekitar bogor, saya sendiri mengalaminya waktu masih kecil. Rasa kopinya sendiri enak dengan harga yang terbilang murah, memakai beans cikoneng hasil dari perkebunan sendiri.
Sebagai kudapan, saya memilih :
Gemblong Talas idr 17.5k
Biasanya gemblong terbuat dari ketan, tapi disini terbuat dari talas. Legit, bentuknya lonjong, satu porsi isi tiga pieces. Gula merah di bagian luarnya sedikit basah, manisnya pas.
Colenak idr 15k
Kudapan ini terbuat dari tapai singkong, di beri parutan kelapa dan gula merah, orang sunda biasa menyebutnya unti. Dalam piring kecil terpisah juga disediakan gula merah cair yang bisa di tuang ke atas tapai atau cukup di cocol saja.
Seupan Talas idr 17.5k
Seupan artinya kukus, sebetulnya ini teman minum kopi yang sangat akrab disajikan di perkampungan. Talas kukus disajikan dengan serundeng dan gula aren, sayangnya menurut saya terlalu lembek alias kelamaan ngukusnya. Saya lebih suka talas kukus yang legit tapi empuk. Oh ya jangan heran kalau ada rasa asin pada talasnya, karena sebelum di cuci atau di kukus biasanya di balur garam supaya hilang getahnya.
Foto lainnya:
Harga per orang: < Rp. 50.000
Informasi
Reviewer: