Review Pelanggan untuk Kedai Suwung
beneran dipinggir kali...
oleh yudistira ishak abrar, 29 Juli 2020 (4 tahun yang lalu)
2 pembaca berterima kasih ( Makasih terbanyak)
Kalau biasanya kolong jembatan hanya dijadikan sebagai daerah pemukiman slum area, berbeda halnya dengan yang ada di bawah jembatan pintu gerbang Grand Depok City. Karena disini kita bisa menemukan sebuah coffeeshop bernama Kedai Suwung. Memang tak ada plang besar jika dari pinggir jalan, maka sebuah tempat futsal bisa dijadikan sebagai patokan. Dari depan Green Futsal kamu bisa langsung menuruni tangga yang bersebelahan dengan pepohonan bambu. Baru setelah tampak aliran sungai Ciliwung, Kedai Suwung mulai terlihat.
Mengusung tema kembali ke alam dan ramah lingkungan, kedai ini benar-benar menyatu dengan alam disekelilingnya. Bawah jalan layang dijadikan sebagai atap yang dihias ban-ban mobil bekas yang digantung. Barista area dibuat beratap daun kelapa atau nira, sehingga tampak cukup artistik. Apalagi mejanya juga terbuat dari kayu yang dicat lalu dipelitur, membuatnya terlihat kontras. Meja serta kursi yang dipakai sangat sederhana, hanya berupa meja kayu dan bangku-bangku plastik berwarna senada. Pemandangan arus Sungai Ciliwung yang dikelilingi pepohonan menjadi pemandangan yang menyegarkan.
Pelayanan disini sungguh ramah, sang barista yang merangkap kasir serta pramusaji terlihat begitu bersahabat saat melayani. Hanya memang ia agak sedikit kewalahan ketika pengunjung mulai ramai dan pesanan mulai banyak. But overall, caranya melayani tetep ramah meskipun keliatan banget kalo dirinya lagi kerepotan. Eiya, disini juga fasilitas musholla nya ada, jadi jangan khawatir ya. Jam operasionalnya mulai dari pukul 15.00, jadi temen-temen bisa menikmati senja sambil ngopi-ngopi.
Pesanan saya adalah Es Kopi Susu Suwung (Rp.15.000,-) kalau biasanya di tempat lain menjadikan gelas take away sebagai identitas, disini justru tidak menyediakannya karena ingin mengurangi penggunaan plastik. Rasa minumannya sendiri cukup unik, karena menyelipkan sensasi rhum yang cukup kentara. Karakter kopi yang digunakan cenderung medium, jadi langsung menyatu dengan susu serta gulanya. Mengingat harganya yang terbilang murah, rasa Es Kopi Susu Suwung ini lumayan untuk dicoba.
Selain minuman kopi dingin, Kedai Suwung pun menyajikan minuman dalam kondisi hangat. Saya pun mencicipi Cafe Latte (Rp.15.000,-) yang disajikan didalam gelas artitstik bermotif dengan warna monokrom. Kalau di minuman sebelunya karakter kopi tidak begitu mendominasi, di Cafe Latte ini justru tampil begitu agresif. Sentuhan pekat yang begitu kuat, langsung menyapa lidah sesaat setelah menyesapnya. Baru setelah itu diikuti nuansa gurih susu di belakangnya.
Menu cemilan mereka pun cukup variatif dan harganya relatif ramah di kantong. Ada Dimsum dan Kentang Goreng yang keduanya sama-sama dibanderol Rp.15.000,- saja. Porsi kentang goreng dengan otak-otaknya pun engga main-main, banyak dan bisa dinikmati bareng temen-temen. Potongan kentang gorengnya juga cukup besar dengan tekstur renyah di luar dan empuk di dalam. Kalau kamu pengen nyobain sensasi ngopi di kolong jembatan, engga ada salahnya buat mampir ke Kedai Suwung ini...
Foto lainnya:
Harga per orang: < Rp. 50.000
Informasi
Reviewer: