Review Pelanggan untuk Tranz-Eat
young, wild and free...
oleh yudistira ishak abrar, 22 Desember 2016 (hampir 8 tahun yang lalu)
3 pembaca berterima kasih ( Makasih terbanyak)
Tranz-eat berlokasi di Jalan Margonda Raya tak jauh dari Kober. Berada disebelah kiri jalan kalau dari arah Jakarta, kafe kekinian ini hadir dengan konsep mantap juga matang. Bicara konsep, tempat nongkrong ini memilih tema urban industri dengan sentuhan unfinishing building yang cukup kece. Terdiri dari 4 lantai, dimana pada tiap lantai memiliki bentuk yang berbeda-beda.
Pada lantai paling bawah dimanfaatkan sebagai dapur dan beberapa guest table. Konsep container dan rolling door ruko yang dimanfaatkan sebagai pemanis ruangan, dapet banget. Tapi sayang disini suhu ruang terasa agak panas, mungkin karena dekat dengan tempat memasak.
Naik ke lantai dua, kita akan menemukan tempat duduk yang variatif, unik dan pastinya instagenic. Suhu ruang lebih sejuk dan nyaman. Disini juga terdapat area bar sekaligus tempat barista meramu minuman. Ornamen kayu sangat dominan, dengan pemilihan warna-warna gelap seperti hitam, cokelat, juga abu-abu yang dipadu dengan pencahayaan kekuningan bikin suasana terasa lebih hangat.
Satu lantai diatasnya lagi ada area bermain dart, merupakan sebuah terobosan baru yang juara. Karena biasanya pada kafe-kafe lain hanya menyediakan boardgames atau cardgames sebagai fasilitas bermain pengunjung. Keren euy.
Dan lantai paling atas merupakan rooftop area. Designnya keren, dengan dua table besar berbentuk kubah yang unik dan sangat cantik. Kita dapat langsung menikmati pemandangan jalan Margonda dari ketinggian, meski belum banyak gedung-gedung yang tinggi disekelilingnya, tapi tak mengurangi keindahan konsep ruang ini. Disisi sudut yang lain ada konsep table yang tak kalah bagus, tampil dengan beberapa tanaman gantung juga tanaman rambat sebagai hiasan. Lovely.
Makanan yang mereka tawarkan tak ubahnya menu pada kafe yang tengah menjamur setahun belakangan ini. Sajian seperti roti bakar dan mie rebus aneka topping yang ditemani dengan minuman penuh warna, merupakan beberapa pilihan menu yang dapat dipesan disini.
Tomyum Slice Beef (Rp.27.000,-) disajikan diatas mangkuk panas dengan tutup kayu ala japanese style yang kece. Instagramable look. Tapi rasanya gak sekece tampilannya. Kuah bumbu tomyumnya aga aneh dan tekstur mie over cook. Meski irisan daging sapi juga tofunya cukup enak, namun masih gak bisa naikin level masakan ini.
Roti Bakar Kacang Cokelat Karamel (Rp.18.000,-) diletakan diatas talenan kayu yang simple tapi cukup artistik. Isian selai kacang juga cokelatnya banyak, ditambah siraman saus karamel, bikin roti ini cukup creamy. Untuk rasa, lumayan.
Cappuccino (Rp.22.000,-) tampil elegan dengan cangkir putih yang simple. Rasa espresso terlalu kuat hingga komposisi susu tenggelam dan hampir tak terasa. Hiasan latte artnya kurang oke, jauh dari apa yang saya bayangkan sebelumnya. Sedangkan Lychee Mojito (Rp.24.000,-) merupakan minuman sirup rasa leci berpadu dengan soda yang ditambahkan irisan buah leci kalengan. Meski tersaji unik menggunakan pitcher, namun minuman yang menyegarkan ini kurang fotogenic. Terlihat datar dan pucat...
Foto lainnya:
Menu yang dipesan: Tomyum Slice Beef, Roti Bakar Kacang Cokelat Karamel, lychee mojito, Cappuccino
Harga per orang: < Rp. 50.000
Informasi
Reviewer: