Review Pelanggan untuk Bakery Hotel Ciputra

Gapake muna2: Discount 50% for all products EVERYDAY starting from 3 PM (weekends) and 6 PM (weekdays).
Itulah alasan knp traffic antrian Ciputra Bakery selalu influx tiap malam hingga sold out, sementara pagi dan siangnya sepi pengunjung.

Recommended buat: Mereka yang merasa lebih baik setelah belanja barang "bagus" dengan hanya merogoh "sedikit" kocek. Kayak gw.

Ga recommended buat: Mereka yang ud kenal gimmick pasaran dan tau harga asli barangnya.

Markitbarsanya. Mari kita bahas rasanya.

RASA KUE: 2 / 5
Kue yg gw beli itu Mini Magnum Cake (yg kuning) dan Mini Truffle Cake (yg buntelan coklat unyu2). Kenapa 2 itu? Karena UNYU.
Perbedaan paling mencolok dr 2 kembang desa ini hanya tampilan estetiknya aja, sementara pretelan di dalemnya kurang lebih kayak kembar. Teksturnya sama: lembut, tebal, padat dan pekat, plus ditambah filling berupa remahan kacang di centernya. Mini Truffle Cakenya punya kue macaroon putih di atasnya, jadiiii yg ringan ketemu yg berat = ngebantu banget buat counter konsistensi si truffle yang padet. Kandungan gulanya ngga se-manis truffle dari brand bakery kebanyakan, dan si Mini Magnum hampir berasa kayak ga dikasih gula samsek. Kurang flavorful, kurang wangi, palette jadi tawar setelah makan 2 ini. End resultnya bisa jd agak eneg.

RASA ROTI: 3.5 / 5
Gw beli Mix Rollnya, karena dgn harga belasan ribu (setelah diskon) lu bisa dapet beberapa roti bun tawar sekaligus. Jiwa anak kost-ku bersyukur. Rasanya tawar-asin, cocok buat di-dip ke cream soup panas atau diguyur saus mayones. Tapi teksturnya keras dan alot kayak baguette. Dengan gigi susu gw yg rapuh, gw harus mengoyak2 ini roti di depan publik kayak macan tutul.

SERVICE: 4 / 5
Friendly dan ramah. Di kala gundah, ketemu mereka bisa balik ceria lagi :')
hashtag lebay

HYGIENE: 4 / 5
Everything's clean as it should be!

Seneng banget sama tampilan makanannya: that's what makes it kinda worth the price. Tp dr segi seasoning, roh ke-sotoy-an gw berujar Ciputra Bakery akan jauh lebih cocok dgn selera lidah org barat atau Singapur dikarenakan seasoningnya yang ngga se-kuat dan teksturnya yang ngga se-khas brand2 lain yg udah penyesuaian dgn lidah lokal. Kesel ya baca kalimat review gw. In the end, kolega2 gw pun juga ttp memilih bakery tetangga karena rasanya yg lbh flavorful. Satu2nya yang membuat Ciputra Bakery tetep stay afloat adalah marketingnya (sekalipun ngga banyak gimmick lain yg kreatif)

Jadi kalau ditanya, apa yg bikin memorable dr bakery ini dibanding thousands of bakeries lainnya: pretty much just the 50% Discount gimmick.