Review Pelanggan untuk Cafe Batavia
The Old Charm of the Old Town
oleh Rinni Kania, 08 Januari 2017 (hampir 8 tahun yang lalu)
Belum ke Kota Tua kalau belum mencicipi hidangan di Cafe Batavia 😊😊 Terletak di salah satu gedung tertua di Kawasan Kota Tua yang telah berumur lebih dari 200 tahun, Cafe Batavia merupakan icon yang wajib dikunjungi. Tidak heran jika cafe ini tidak pernah sepi pengunjung. Tidak hanya wisatawan domestik, cafe ini bahkan lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan asing.
Begitu masuk ke Cafe Batavia, rasanya seperti memasuki mesin waktu dan kembali ke masa kolonial Belanda. Hal ini disebabkan oleh arsitektur bangunan dan design interior cafe ini yang sangat old school. Lantai pertama dikhususkan untuk para smoker, terdiri dari bar yang dilengkapi performing stage. Lantai kedua lebih terkesan cafe dan merupakan area bebas asap rokok. Pojok yang cukup menarik adalah pada dinding tangga menuju lantai dua. Dinding tersebut dipenuhi oleh ratusan figura berisi gambar tokoh-tokoh dunia yang menambah kesan vintage. Spot favorit saya sendiri ada di lantai dua, yaitu tempat duduk dekat jendela, karena dari sini kita bisa melihat langsung kondisi Kota Tua dari atas. Karena view nya yang indah ini, jika kita memilih untuk duduk dekat jendela, maka kita akan diberi limit waktu selama 2 jam.
Beralih ke menu, pada dasarnya Cafe Batavia menyediakan 2 jenis masakan, yaitu Asian Food dan Western Food yang dimasak di dua kitchen yang berbeda. Setelah selesai makan, saya baru tahu kalau ada menu pork di asian food. Jadi untuk muslim, disarankan untuk memesan Western Food saja yang memang tidak menyediakan menu pork. Menu minuman yang ditawarkan disini juga sangat beragam, dari mulai teh aneka rasa, juice hingga alcohol beverages tersedia disini (katanya harga bir disini cukup murah compared to cafe-cafe sejenis).
Makanan yang saya pesan kali ini adalah mayonnaise prawn dan blackpepper beef. Untuk setiap menu Asian Food, tersedia tiga ukuran makanan, yaitu small, medium dan large. Karena saya hanya datang berdua, maka kami memilih ukuran small, yang ternyata cukup untuk 3 orang. Udang Mayonaise yang dihidangkan cukup crunchy dengan mayonaise yang sangat generous. Tapi menu favorit saya adalah blackpepper beef karena rasanya berbeda dengan sapi lada hitam dari restoran Chineese Food lainnya. Memang katanya menu specialties disini adalah menu beef nya, yaitu rendang dan blackpepper beef. Tapi karena memesan rendang bukan di rumah makan Padang rasanya kurang afdol, jadi kami memutuskan memilih blackpepper beef ini. Blackpepper beef disini rasanya gurih, terasa hangat dari blackpepper, tapi tidak terlalu pedas, ada rasa segar dari paprikanya, pokoknya pas sekali. Wisata kuliner ini kemudian ditutup dengan pancakes yang lembut dilengkapi dengan vanilla ice cream di atasnya.
Beralih ke soal harga, memang harga makanan dan minuman disini terbilang cukup mahal (ditambah dengan tax 10% + service 10%). Mungkin karena efek banyak turis juga. Tapi untuk one at a time dengan ambience yang begitu menyenangkan dan view yang indah, rasanya cukup worth it merasakan sensasi kuliner di restoran kolonial Belanda tahun 1930an.
Jadi next time ke Kawasan Kota Tua, jangan lupa untuk mencoba wisata kuliner di Cafe Batavia ini yaa
IG: cafe _batavia
IG: rinnikania
Foto lainnya:
Menu yang dipesan: Mayonnaise Prawn, Blackpepper Beef, Fresh Strawberry Juice (with condensed milk), Flavoured Peach Tea, Pancake
Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000
Informasi
Reviewer: