Destinasi kedua setelah lomie amen masih dalam Kuliner Bareng Tirta Lie sponsored by pergikuliner.com yaitu Kari Lam.
Pertama kali banget kesini, tempatnya gak susah dicari sih, tapi kalau naik mobil agak ribet parkirnya karena lokasinya sendiri di gang.
Walaupun tempatnya terbuka, tapi lumayan adem loh lokasinya padahal lagi lumayan terik siang tadi. Tempat makannya gabung dengan jualan-jualan yang lain ya by the way.
Disini ada 3 pilihan daging untuk karinya yaitu ayam, bebek, dan sapi. Awalnya ingin bebek, namun habis. Akhirnya nyobain yg ayam saja.
Porsinya ada 2 pilihan yaitu porsi kecil dan porsi besar, tapi bedanya tidak jauh-jauh amat. Porsi kecil kuah dan bihunnya dicampur dalam satu mangkok sedangkan porsi besar dipisah. Makannya kami (para pemesan porsi kecil) shock saat makanan datang kok besar sekali :p
Awalnya mengira gak akan habis karena melihat kuah santan :(
EH TAU TAU-NYA, abis juga. Sumpah enaakk. Saya sampai diam dan menikmati terus karinya sampai habis saking enaknya. Kuahnya santan, tapi santannya gak berat sama sekali, berasa gak makan banyak (padahal sih banyak :P)
Ayamnya super lembutt :'9 *tiba-tiba ngiler lagi*
SUPER RECOMMENDED!
Tanggal kunjungan: 23 Juli 2016 Harga per orang: < Rp. 50.000
Pertama kali mencoba kari ala medan (biasanya hanya lontong kari, lontong cap go meh dan kari di japanese food), sy tidak berani minta 1mangkok kecil, hanya sharing dari teman sj.
Kari-nya enak, mlekoh, daging ayam dan sapi-nya juga empuk dan bersih... pantas bila mendapat predikat the best curry in town 😀
Menu yang dipesan: Kari Ayam
Tanggal kunjungan: 23 Juli 2016 Harga per orang: < Rp. 50.000