Seharian menelusuri Jalan M. Kahfi 1, membuat saya tersadar bahwa di beberapa titik terdapat kafe atau coffeeshop menarik yang patut untuk dicoba. Ternyata bukan hanya itu, belok sedikit ke Jalan Durian Raya pun juga terdapat beberapa tempat “lucu” yang bikin manggil-manggil buat disinggahi, meskipun secara spontan alias engga direncanakan, seperti Kedai Nyonyah ini.
Sebuah rumah ala Betawi dengan kusen hijau dan cat tembok putih tampak begitu artistik meskipun sederhana menjadi tempat dimana Kedai Nyonyah bernaung. Didalam, kesan nyeni semakin kental terasa karena memang setiap sudut diisi oleh barang-barang antik yang kalau ditaksir usianya bisa lebih tua dari umur saya yang baru tujuh belas ini (meskipun sebenernya sudah berlalu belasan tahun lalu)
Bergeser ke belakang, mereka nemiliki halaman luas yang disulap menjadi lahan parkir mobil dan area outdoor. Lagi-lagi perabot antik nan artistik yang hadir di ruang yang lebih mirip pendopo semi outdoor. Berada disini tuh seperti sedang memasuki galeri seni gitu lah. Karena tiap ruang tidak berpendingin udara, jadi mereka menggunakan kipas angin yang siang itu hampir tak mampu menyejukan hangatnya suhu di Jagakarsa.
Sebenernya mereka itu lebih ke restoran keluarga yang ingin tampil seperti kafe, makanya daftar menu yang disediakan cukup lengkap, khususnya untuk makanan berat. Tapi pada kunjungan saya dan seorang teman kali ini hanya ingin ngemil elegan di sore hari sambil menghela nafas setelah seharian sibuk berburu kopi, dan lagi, disinipun saya memesan kopi. Hahahaha.
Saya cobain Es Kopi Susu (Rp.13.000,-) memang dari awal saya engga berharap lebih dengan rasa yang akan hadir, jadi ya saat mencoba dan rasanya biasa aja cenderung mirip kopi susu yang disaring serbuk kopinya (atau emang beneran pake kopi susu instan?!) saya engga terlalu kaget. Secara dari tampilan sih cukup meyakinkan, hanya rasanya masih jauh dari oke.
Nah kalo temen saya pesennya Es Jeruk Nipis Mint (Rp.20.000,-) sempet tergelitik dengan salah ketik di buku menu dimana kata mint ditulis mind, sampai saya sempet berfikir beberapa saat. Tapi untungnya temen saya seorang editor handal jadi paham maksud sebenarnya meskipun ada kesalahan pada penulisan. Soal rasa, minuman ini lebih bener dan nyegerin, karena terbuat dari perasan jeruk nipis asli. Karena request tanpa gula, jadi asemnya tuh berasa seger banget.
Pisang Goreng Keju (Rp.20.000,-) menu ini disajikan begitu niat, saya engga nyangka aja kalau tampilannya akan sebaik ini. Pisang goreng tepung diberi parutan keju, siraman susu kental manis cokelat dan dihidangkan bersama vanilla ice cream yang bertabur bubuk kayu manis secara terpisah. Rasanya lumayan enak, apalagi bagian es krimnya yang bertabur cinnamon meski agak kemanisan...