Review Pelanggan untuk Kembang Tandjoeng
Nasi Ulam Berkembang.
oleh Micwengeneral B, 14 Maret 2019 (hampir 6 tahun yang lalu)
1 pembaca berterima kasih
Kembang Tandjoeng di Tomang bukanlah pemain lama. Ia masih relatif baru, bahkan sampai awal 2019 ini saya baru menyadarinya.
Supaya rasa penasaran saya terhadap Kembang Tandjoeng ini tidak terus menerus berkembang, hari ini saya menyambanginya. Ternyata agak berantakan.
Pertama, Kembang Tandjoeng ini letaknya di Batik Semar. Namun, ia menempati wilayah lantai 2-nya itu, dan tidak ada akses elevator, maka tidak ramah troli.
Interiornya walaupun cantik dan tampak tradisional, kesannya agak sedikit berantakan juga. Tidak begitu bersih, pula.
Hidangannya yang berkembang adalah nasi ulamnya saja dan teh poci. Nasi ulamnya wangi walau tidak terlalu pulen; ayam bakar pelengkapnya manis gurih juga walaupun ayamnya ayam negeri.
Itupun, sambal terasinya amis. Nasinya juga keluar lama sampai 30 menit. Namun, yang paling amburadul yakni empal gentongnya. Empal gentongnya getir!
Harganya sih untuk nasi ulam 59 ribu, empal gentongnya 55 ribu, belum termasuk tax & servis 15.5 persen. Untungnya, di Kembang Tandjoeng juga tidak ada rounding bill, mesin EDC ATM-nya juga tampaknya wireless.
Menurut saya, hanya nasi ulam dan teh pocinya saja yang berkembang sampai ke ujung tanjung. Teh pocinya memang tidak pahit.
Selebihnya, tereliminasi. Bahkan, Chope dan Eatigo saja nggak ada namanya.
IG Credits :
@michael_wen96
@es_shanghai_aconk
Foto lainnya:
Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
Informasi
(Indonesia)
Reviewer: