Review Pelanggan untuk Manje
bao dan bowl...
oleh yudistira ishak abrar, 21 Februari 2020 (hampir 5 tahun yang lalu)
2 pembaca berterima kasih ( Makasih terbanyak)
Emang kalo jodoh engga kemana. Sempet sebelumnya mampir ke Manje dan tutup, akhirnya kesampean juga buat cobain restoran mungil di bilangan Pejaten ini. Lokasinya cukup strategis, yaitu di Graha ADPD, atau kalau dari arah Ragunan adanya engga jauh setelah lampu merah mall Penvil. Dari luar Manje ini tampak minimalis, dan diteruskan konsep tersebut sampai ke bagian dalam resto dengan gaya industrial.
Mungil, tapi seru. Menyiasati keterbatasan area, Manje memilih berbagai macam furnitur simple, supaya engga terkesan sempit. Sepotong cermin panjang disatu sisi, sukses memperluas ruangan, sehingga seolah-olah tampak cukup lega. Kecil bukan berarti tanpa gaya, mereka pun diberi ornamen berbagai pernak pernik mungil nan cantik, seperti barisan piringan hitam, foto-foto polaroid yang ditempel ke dinding menggunakan sticker dan beberapa tanaman hias.
Untuk sekali masuk, Manje hanya mampu menampung 11 pengunjung sekaligus. 8 orang dapat duduk di 2 set meja yang masing-masing berkapasitas 4 orang dan 3 sisanya duduk di sebuah meja panjang berbentuk bar yang menghadap ke arah cermin. Sentuhan semen ekspos pada dinding dan lampu temaram, mengantarkan kesan hangat. Alunan lagu yang diputar pun easy listening, jadi membuat saya semakin betah.
Karena saya tahu mereka itu terkenal dengan variasi menu bao, jadi saya memilih Classic Beef Bao (Rp.32.000,-) slow cooked beef, pickled kyuri, spicy miso, dashi mayo and chilli. Tekstur bao nya tuh empuk banget. Engga mau kalah sama adonan luar, potongan daging didalamnya pun super empuk dan juicy abis. Meski ada beberapa bagian yang berlemak, tapi rasa dagingnya bener-bener mampu me-Manje-kan lidah. Ada nuansa manis gurih yang berdansa tiap kali saya mengunyahnya.
Selain spesialis penyaji bao, Manje juga jago menciptakan menu rice bowl, seperti salah satunya Beef Belly Bowl (Rp.57.000,-) slow cooked beef, Manje sweet sauce, soy egg, pickled celery and spicy miso. Potongan daging empuk berlumur saus dengan alas nasi ini auto bikin pengen ngunyah terus. Dagingnya itu lho, berkaramel dan empuk banget. Tambahan irisan telur pindangnya juga gurih, jadi makin lengkap sih ini mah.
Menu lainnya ada cemilan atau appetizer berupa Chicken Popcorn (Rp.39.000,-) fried chicken bites and casa spice blend. Ayam fillet dipotong kecil-kecil terus digoreng berselimut tepung dan terakhir diaduk lembaran seaweed. Renyah diluar, empuk didalem dan rasanya gurih. Asin-asin enak gitulah, jadi bisa sebagai tambahan lauk.
Peach Tea (Rp.20.000,-) menjadi teman makan kali ini, teh dengan sirup peach ini terasa menyegarkan dan mampu mengusir sensasi gurih dengan cita rasanya yang manis bercampur pekatnya teh. Selain itu juga ada minuman lain, yaitu Ice Cappuccino (Rp.19.000,-) base espresso nya tidak begitu kuat, nuansa susunya justru berperan lebih banyak. But overall, saya suka dengan menu yang mereka sajikan, hanya memang harganya sedikit pricey karena tax nya ada dua, dan kalo ditotal sampe 17% hehehehe...
Foto lainnya:
Harga per orang: < Rp. 50.000
Informasi
Reviewer: