Review Pelanggan untuk Nitro Coffee
mahal, tapi enak sih, tapi mahal, tapi enak, ah au ah...
oleh yudistira ishak abrar, 02 November 2019 (sekitar 5 tahun yang lalu)
2 pembaca berterima kasih ( Makasih terbanyak)
Awal bulan Nopember 2019 ini menjadi saat dimana Nitro Coffee di daerah Menteng mulai beroperasi. Posisinya berada di Jalan Sumenep, engga terlalu jauh dari Stasiun Sudirman atau Bundaran HI. Saat mampir kesini beruntung saya dan dua orang teman, sebut saja mawar dan melati tapi engga pake alibaba, menemukan gerai tengah kosong melompong. Padahal beberapa hari sebelumnya sudah banyak coffeeblogger dan para Instagramer yang mengerumuni tempat ini.
Bangunan berdampingan dengan sebuah butik yang memiliki lahan parkir terbatas. Karena sejatinya adalah sebuah rumah, jadi Nitro Coffee hanya kebagian sayap kiri dari bagian rumah tersebut. Bangunan memanjang dengan terbagi kedalam dua bagian sama besar, depan dan belakang, yang sebenarnya pada bagian depan mereka menyulap lahan parkir agar dapat dijadikan sebagai seating area. Di halaman semi outdoor inilah para smoker dapat duduk sambil menyesap secangkir kopi.
Desain interior maupun eksterior dari depan hingga kedalam, menerapkan konsep industrial yang sangat modern. Kesederhanaan pada potongan partisi ruang tanpa banyak ornamen, membuatnya terlihat agak maskulin apalagi beberapa material yang digunakan berbahan besi dan baja. Sebuah neon sign tepat dibagian tengah ruang menunjukan jati diri mereka. Kursi serta meja berentuk bulat yang diletakan diatas hamparan batu kerikil, membuat area smoking ini tampak instagenic.
Ruang indoor nya sendiri terkesan sempit dan seolah terbagi lagi kedalam dua bagian yaitu seating area dan barista area. Minim ornamen membuat suasana didalam sini jauh lebih intim, kenapa? Karena pengunjung hanya akan fokus pada lawan bicara tanpa harus terpecah perhatiannya oleh mata yang asyik berkeliling memandangi sudut-sudut ruang yang kosong. Mungkin kedepannya akan ditambah sentuhan floral, supaya suasana jadi lebih hidup dan engga terkesan monoton.
Pesanan saya jelas minuman dingin berbahan dasar kopi bernama Iced White (Rp.44.000,-) harganya memang mahal untuk minuman sejenis di tempat lain, tapi soal rasa cukup memuaskan. Kejutan-kejutan gurih dari susu datang bertubi-tubi menyentuh indera pengecap saya, sambil ditemani oleh unsur kopi yang bernuansa acid lebih dominan. Seger sih, tapi akan jauh lebih seger kalo harganya diturunin dikit.
Menu roti berjudul Truffle & Cheese Croissant (Rp.38.000,-) sebenarnya adalah pesanan teman saya yang tampaknya sangat kelaparan selepas melakukan perjalanan jauh dari kota sebelah. Hasil membujuk rayu dan sedikit maksa, membuat saya berhasil mencicipi roti yang harumnya kebangetan ini. Sesuai dengan judulnya, cheese and teuffle, paduan kejunya langsung meleleh dimulut tak lama setelah disuap. Aroma kuat dari truffle nya sudah dapat tercium meski posisinya masih jauh dari hidung. Teksturnya lembut, rasanya gurih, kejunya lumer dan sangat sepadan dengan harga yang dibanderol.
Terakhir, teman saya menyodorkan sekepimg Choco Cookies kepada saya yang memang sudah diincar sebelumnya saking begitu menggoda tampilannya. Ukurannya cukup besar tapi tidak begitu tebal, hanya memang terdapat bagian-bagian cokelat meleleh ditengah-tengah yang membuatnya berkilau. Sesuai dengan prediksi, denyut-denyut kebahagiaan langsung menghampiri setelah mencicipi cookies yang entah berapaan harganya ini. Terdapat dua jenis sensasi cokelat yang berbeda dalam tiap suapannya, yaitu yang kaya akan oat dan yang kaya akan milky chocolate. Melted...
Foto lainnya:
Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000
Informasi
Reviewer: