Review Pelanggan untuk Sliced Pizzeria

Pecinta pizza mana suaranya? Yup, kali ini saya mengunjungi sebuah restoran mungil yang hanya menyajikan aneka pizza, bernama Sliced Pizzeria. Lokasinya itu berada di daerah Terogong, antara Fatmawati dengan Pondok Indah. Berada didalam sebuah gedung bersama beberapa tenant lain, Sliced Pizzeria memilih untuk mengisi ruang dipaling belakang yang dekat dengan area taman.

Kalau gerai Sliced Pizzeria-nya sendiri sih mungil banget, hanya berupa mini outlet yang hanya mampu menampung sepuluh pengunjung sekaligus. Itupun sudah jadi satu dengan dapur yang alat panggang pizza besarnya dapat langsung terlihat dari tempat saya duduk. Memanfaatkan area terbatas, jadi mereka memilih untuk menggunakan furnitur bergaya minimalis dan bar table.

Beruntungnya, karena kebetulan dia berada dipaling pojok dan terdapat area outdoor dengan banyak pilihan tempat duduk, mulai dari model bangku stadion, sofa empuk dan bangku taman lengkap dengan payungnya, jadi terkesan begitu luas. Malahan beberapa sudut di area ini tampak cukup instagramable untuk saya mengambil beberapa foto selfie.

Pizza pertama yang saya icip adalah Margherita. Pizza berlumur saus merah tomat khas ini ditaburi lemaran daun basil segar. Saus bercita rasa asam, bertemu dengan sensasi harum daun basil, menghasilkan ledakan rasa yang ringan, gurih sekaligus menyegarkan. Tekstur pizza disini tuh lebih ke renyah dan empuk, karena memang tingkat ketebalannya yang menuju ke tipis tapi dengan ukuran yang JUMBO.

Bergeser ke pizza kedua, saya memberanikan diri untuk nyomot menu yang bernama Special Truffle. Kenapa bilang memberanikan diri? Soalnya saya itu bukan pecinta truffle karena aromanya, yang menurut saya, engga nyaman saat dihirup. Tapi ajaibnya, Special Truffle mereka tuh hadir dengan cara yang lembut, jadi bau khasnya engga terlalu menyengat. Rasanya enak dan gurih.

Masih belom kapok dengan sensasi jamur, saya juga nyobain jenis pizza bertopping jamur lainnya bernama Funghi Silsiccia. Meski potongan jamur terlihat jelas menjadi taburan utama, tapi untungnya pizza ini engga mengeluarkan bau apa-apa, hanya yang keluar lebih dominan aroma harumnya keju. Yes, otomatis dengan lahap saya menghabiskan satu sliced pizza ini dengan cepat.

And the last but not the least, bahkan menurut saya ini merupakan yang ter-BAIQUE dari pizza-pizza sebelumnya dan bakalan jadi favorit saya banget, adalah pizza yang bernama White. Namanya simple karena memang sesuai sama tampilannya yang just white. Pizza ini bertabur keju dan caramelized onion. Ledakan rasa pertama yang saya rasain adalah manis dari si caramelized unionnya, baru diikuti dengan cheezy nya keju mozarella yang meleleh. Oh My God...pizza simple ini enak banget, sumpah!!!...