Review Pelanggan untuk Tjikini
Kedai kopi bernuansa vintage
oleh Desi A. , 28 Maret 2015 (9 tahun yang lalu)
Setiap masuk ke kedai kopi ini, semerbak aroma kopi dan playlist lagu yang bikin hati adem (contohnya Payung Teduh) langsung menyambut pengunjungnya. Gue suka banget sama dekorasinya yang vintage-vintage gitu. Di sini ada 2 area, smoking dan no smoking. Di smoking area suasananya adem banget (dan pastinya bebas asap rokok), tapi sayangnya jarak dari satu meja ke meja yang lain dekat banget di area ini, jadi agak kurang nyaman juga buat curhat, pasti kedengeran sama tetangga sebelah, hehe. Kayaknya lebih nyaman duduk di sofanya (yang sayangnya cuma satu).
Pelayanannya bagus, dari awal Mas waiternya kasih tahu kalau kita harus tunggu pesanan datang sekitar 15 menit, karena pesanan baru dibuat setelah dipesan, jadi bener-bener "fresh from the oven". Terakhir ke sini, gue pesan es teh tarik dan roti panggang srikaya. Si pacar pesan kopi java arabica dan makaroni panggang. Menurut gue, es teh tariknya rasanya standar, termasuk pricey untuk rasa seperti itu (entah karena efek pajak/ sewa bangunan daerah situ yang sepertinya tidak murah atau gimana), begitu juga roti panggangnya. Si makaroni panggang enak, tapi sayangnya porsinya kecil banget, lebih cocok untuk ngemil cantik sih.
Untuk kopi, di sini banyak variannya, dari berbagai penjuru nusantara. Menurut gue sih di sini memang kopinya yang spesial, dari aromanya udah enak banget, dan rasanya "greng" banget, tapi tidak disarankan untuk dinikmati oleh penderita maag. :p
Oh iya, buat yang Muslim, tenang aja, di sini disediakan Mushola kecil kok ;)
Harga per orang: Rp. 50.000 - Rp. 100.000