Review Pelanggan untuk Waroeng Kita
cita rasa masakan rumahan Indonesia...
oleh yudistira ishak abrar, 07 Juni 2017 (7 tahun yang lalu)
Semakin derasnya arus globalisasi membuat segala macam perdagangan sangat mudah untuk keluar dan masuk. Dampaknya, segala jenis komoditi kebutuhan sehari-hari mengalami perubahan tiap tahunnya, termasuk dalam bidang kuliner. Berbagai merk usaha dari luar negeri yang bergerak di bidang food and beverage, kian dikenal ditengah masyarakat dan hampir menguasai pasar. Untuk menjaga kekayaan cita rasa Nusantara, Waroeng Kita hadir menyuguhkan berbagai jenis menu asli Indonesia. Berdiri sejak tahun 2000, Waroeng Kita telah hadir dibeberapa titik di Ibukota, termasuk di Mall Kuningan City Jakarta Selatan.
Restoran yang tergabung dalam Grup Pakis Culinary yang juga membawahi beberapa restoran lain seperti Kembang Goela, Meradelima dan Bungarampai ini, memilih konsep casual dining dengan sentuhan klasik modern. Pemilihan material ruang serta furnitur yang terlihat usang, memunculkan kesan retro yang menjelma menjadi tempat makan tradisional yang kekinian. Beberapa ornamen ruang seperti toples dan kaleng kerupuk, menjadi hiasan sederhana yang sedap dipandang mata.
Menu yang mereka tawarkan didominasi oleh aneka kuliner khas tanah Jawa. Beberapa jenis nasi rames seperti nasi liwet, nasi langgi, nasi gudeg, nasi lemak, nasi timbel dan nasi bogana, hadir meramaikan daftar menu yang ada. Saya sendiri tertarik dengan menu Nasi Bogana (Rp.55.000,-++), yaitu sajian nasi dengan lauk pauk yang berasal dari Tegal. Aneka lauk seperti oseng tempe kacang panjang, ayam suir, sambelan kentang ati, serundeng, lalapan, sambal dan kerupuk, disajikan diatas piring beralas daun pisang. Rasanya otentik khas masakan rumahan, ada pedas, manis, asin dan gurih. Yummy.
Selain itu saya pun mencoba menu Tahu Gimbal (Rp.37.500,-++). Sajian ini berupa potongan tahu yang digoreng, lalu diberi irisan bakwan udang, kol, tauge dan disiram bumbu kecap dan kacang goreng. Rasa bumbunya hampir mirip dengan kuah pempek, namun lebih manis. Isian tahu dan bakwan udangnya tercampur sempurna dengan sayuran segarnya. Selain manis dan gurih, sensasi kriuk kriuk yang keluar pun membuat makan saya jadi lebih meriah.
Sebagai dessert, saya mencoba Pisang Gentjet (Rp.27.500,-++). Sebagai pecinta pisang, menurut saya Pisang Gentjet terasa unik. Dua buah pisang yang digoreng tanpa tepung, lalu dipipihkan atau digencet. Taburan gula bubuk dan saus gula jawa, dihadirkan sebagai pemanis. Tekstur pisang cukup empuk dan pulen. Rasa pisang yang manis jambu, sangat pas dengan saus gula jawa yang manis dan caramelized. But actually, porsinya kurang banyak menurut saya.
Ketika saya mampir, ada menu promo berbuka puasa, yaitu setiap pembelian maincourse maka pengunjung dapat gratis satu minuman dingin. Nah berhubung saya memesan dua menu maincourse, jadi saya gratis dua minuman dingin, kali ini pilihan saya jatuh kepada Es Cendol dan Es Lobi Lobi.
Es Cendol (Rp.25.000,-++) disajikan didalam gelas es yang cantik, isiannya terdiri dari cendol dan tape yang diberi kuah santan juga lelehan gula jawa. Saya suka dengan rasa kuahnya yang manis dan gurih.
Es Lobi Lobi (Rp.22.500,-++) merupakan manisan buah lobi lobi yang disajikan dengan es serut. Saya baru pertama mencoba buah lobi lobi, ternyata rasanya asem banget. Bentuk buah yang dibuat manisan, membuat rasanya gak cuma asam, tapi juga kaya ada manis-manisnya gitu...
Foto lainnya:
Menu yang dipesan: Nasi Bogana, Pisang Gentjet, Tahu Gimbal, Teh Poci, Es Cendol, Es Lobi Lobi
Harga per orang: < Rp. 50.000
Informasi
(Indonesia)
Reviewer: