Review Pelanggan untuk Warunk UpNormal
Indomie bukan indomie; terlalu ramai
oleh Desi A. , 16 Oktober 2016 (sekitar 8 tahun yang lalu)
Hari Minggu malam (16 Oktober 2016) temannya suami ngajak nongkrong bareng, lalu kami memutuskan ke sini. Begitu masuk, ada beberapa waitress yang menyapa dengan ramah dengan panggilan Bro dan Sist. Dengar kata "Sist" langsung berasa lagi belanja di "sista-sista IG" 😂
Tempat ini terbagi jadi 2 lantai, lantai 1 untuk no-smoking area, lantai 2 untuk smoking area. Parkirannya cukup luas, tapi lebih banyak space untuk motor. Waktu kami datang jam 7an, suasananya ramai sekali, dan sempat masuk waiting list (untungnya) 5 menit untuk dapat seat di lantai 1. Telat datang 5 menit aja, waiting listnya udah makin panjang. Jarak antar seat berdekatan, dan.... volume musiknya kencang banget, jadi para pengunjung kalau mau ngomong gak boleh kalah kencang, termasuk kami. Sungguh, saat itu kami salah pilih tempat untuk ngobrol dengan topik yang cukup berat, hahaha :')
Kami pesan rekomendasi menu berikut ini:
- Indomie Upnormal Special (17,5k): Ini adalah mi rebus yang diberi kuah keju dan topping smoked beef dan rawit. Rasa kuahnya enak saat dipadukan dengan saus sambal. Tapi sayang, tekstur dan rasa mi yang dipakai itu lebih mirip mi telor, padahal namanya indomie. Suami dan temannya pun sepakat bilang "ini mah bukan indomie, gue paham banget rasa indomie". 😅
- Indomie Sambal Matah (14,5k): Mi goreng dengan topping (sedikit) sambal matah ini lumayan pedas, tapi rasanya biasa aja. Mi yang dipakai juga sepertinya bukan indomie.
- Nasi Kambing Mentega Rawit (27,5k): Nasi dihidangkan dengan topping daging kambing muda, saus mentega, telor mata sapi, dan rawit. Rasa saus menteganya enak, cukup meresap ke kambingnya. Kambingnya banyak dan lumayan empuk. Rawitnya juga terasa banget pedasnya. Sayangnya rasa telornya hambar.
- Cireng Pandawa (26,5k): Ini cocok banget buat ngemil reramean. Rasanya serupa dengan rujak cireng yang terkenal itu. Enak!
- Mocha Frappe (25k): Kental sih, tapi rasanya so-so dan kemanisan. Terus whipped creamnya agak weird gitu teksturnya 😑
- Teh Tarik (8k): Rasanya 11-12 dengan teh tarik kemasan, tapi untungnya kental dan gak kemanisan. Lumayan lah harga segitu~
Harga yang tertera di daftar menu belum termasuk tax 10%. Waktu tunggu sampai pesanan nasi kambing menteganya datang sekitar 10 menit. Minuman dan cirengnya 15 menit. Tapi masa iya indomie-nya baru keluar 45 menit kemudian? :(
Susah banget untuk panggil waitersnya, jumlahnya kalah jauh sama jumlah pengunjung. Mereka terlihat keteteran gitu, walhasil mereka jadi gak fokus dan minim senyum. Saat antar pesanan pun mereka gak ngomong apa-apa, pesanan cuma ditaruh di meja, lalu mereka pergi begitu saja. Oh ya, saat selesai bayar gue dikasih promo card, kalau bisa kumpulin 10 stamp, free voucher 50k. Yah intinya kalau mau nongkrong rame-ramean yang murmer, boleh lah ke sini, tapi jangan berekspektasi tinggi~ :)
Foto lainnya:
Harga per orang: < Rp. 50.000
Informasi
Reviewer: