Review Pelanggan untuk Yung Yung 99

Berhubung sebulan terakhir udah cobain 3 merk nasi campur berbeda selain ini, aku akhirnya cobain nasi campir Yung-Yung.

Cabang mereka ada di berbagai tempat dan berhubung udah 3 tahun sejak kali terakhir mesen, aku cobain lagi dengan harapan rasanya bakal improve.

Aku mencoba :

1. Nasi Campur

Kebetulan lagi promo dan isinya banyak. Ada ayam panggang, charsiu, babi panggang, telur kecap, timun, lapxchiong, sambal terasi dan kuah.

Telur kecapnya enak dan meresap. Buat ayam panggangnya juga enak. Kulitnya gurih, daging empuk. Charsiunya lumayan, rasanya nggak hambar dan nggak bau.

Namun timunnya udah nggak segar. Kerasa dari rasanya pas digigit. Rasa timunnya bukan segar lagi, tapi udah pahit.

Lapchiongnya standar, bukan jenis lapchiong home made kayak di beberapa kedai nasi canpur Kalimantan.

Ini termasuk overprice dibanding harga. Soalnya dengar harga segini biasanya pakai samcan. Tapi babi di sini malah pakai khabak yang lebih murah. Khabak itu sejenis daging babi bukan samcan yang berkulit dan mirip samcan. Bisa dilihat dari potongannya.

Kulitnya renyah dan gurih. Tapi dagingnya ada yang keras dan kering. Nggak cuma itu, pas lagi makan, mendadak ada.bau aneh mirip basi gitu. .Baunya cuma di potongan yang itu yang lain termasuk yang kumakan sesudahnya normal aja.

Suas kentalnya beneran hambar, dingin pula. Rasanya malah bikin m*al karena kental dan hambar kalau dicampur ke nasi. Padahal saus kental ini yang bikin enak kalau buat nasi campur Kalimantan. Aku suka campur.

Buat rasa kuah beningnya (teksturmya cair) sangat dominan lada.

Overall, aku beneran nggak cocok sama rasa nasi campur di sini. Rupanya sesudah 3 tahun malah makin nggak oke rasanya.