Gue datang kesini di hari Minggu malam sekitar jam 6. Untungnya sepi nih tempat dan parkir juga bisa dengan mudah dapat spot di pinggir jalan dekat dengan tempat makan ini. Mengingat reviewnya yang konon tempat ini sudah buka sejak lama, buka 24 jam, serta berlokasi di belakang Pasar Atom, gue kira bakal sangat tradisional dan agak kotor tempatnya. Ternyata tempatnya bersih layaknya resto yang kecil dan memanjang ke dalam. Makan disini ternyata modelnya pesan dan langsung bayar, baru kemudian makanan diantar. Gue pesan Nasi Cumi Komplit yang isinya nasi, cumi, empal, telor, paru, babat, usus, dan peyek udang. Hal pertama yang gue notice adalah di menu tuh harganya 33K tapi di bon 30K (wow ya mungkin price adjustment kali ye). Tapi emang untuk minumnya yang Teh Panas Tawar tuh harganya sama dengan Teh Panas Manis yaitu 6 ribu rupiah, well kalo dipikir-pikir ya kaya subsidi silang lah ya soal harga makanan dan minumannya plus masih perlu ditambah ppn ya. Kemudian soal rasa, gue suka nih sama nasi cumi hitam dengan berbagai lauk yang beragam. Terus secara tekstur dan rasa juga terasa rich karena karakter lauknya beda-beda: cumi yang harum akan herbs, tahu dan telor yg bumbunya lebih menonjol di spiciness, terus ada sedikit elemen santan. Semuanya dilengkapi dengan peyek udang, sedap lah pokoknya. Satu catatan gue: pas coba belah atau gigit babatnya tuh alot, jadi ya harus sedikit usaha buat makannya. Overall gue suka sama makanan disini, plus dapet aja gitu menu yang khas dari kota Surabaya dengan lokasi yang vibenya juga old-fashioned, dan pasti gue ingat kalo pas lagi lewat daerah sini.
I usually give you an update (or two, or more) on where I'm dining at, so feel free to follow me on Instagram: @imanuelarnold and hit me up if you got queries regarding one of the places I've had visited.