Berhubung saya sampai jam 8 pagi & flight saya masih jam 12 siang, saya mencari salah satu kedai kopi yang tidak terlalu ramai.
Di dalam terminal 1A tidak banyak tempat makan yang buka ketika saya sampai. Ada kopi F*re yang sudah ramai, jadi saya memutuskan mampir ke kedai kopi ini.
Kedai kopinya kecil dan di dalamnya ada beberapa tempat duduk yang semuanya diposisikan menghadap dinding. Ada stop kontak juga buat charge ponsel atau laptop.
Di dalamnya boleh buat merokok. Jadi pengunjung kedai biasanya bapak-bapak yang merokok. Saya sendiri tidak masalah karena sudah terbiasa, toh dulu orang rumah saya juga ada yang merokok.
Namun sayangnya kebersihannya agak kurang. Asbaknya penuh abu rokok. Di dinding, ada beberapa barang yang sudah kotor dan kurang enak dilihat.
Saya bukan tipe yang mempermasalahkan soal meja agak berdebu, dsb. Namun saya pun terganggu karena sudah terlihat jelas di mata.
Untuk pelayanan cukup cepat dan ramah. Pembayaran bisa pakai debit atau cash.
Saya mencoba :
1. Ice Cafe Latte (IDR 38,5k)
Saya request no sugar.dan jadinya sesuai harapan. Entah karena target marketnya bapak-bapak atau gimana, justru kopinya malah oke, lho.
Perpaduan susu dan kopinya pas, rasa kopinya lumayan dominan sehingga terasa pahit.
Nggak semua kedai punya ice latte begini, lho. Kadang ada yang terlalu milky.
Buat harga segini masih lumayan worth karena kopinya enak dan lokasinya di bandara (emang lebih mahal), walau kebersihan perlu lebih diperhatikan.
Tanggal kunjungan: 16 September 2022 Harga per orang: < Rp. 50.000