Di mall aja, resto Korea sering "ngaco" dan rasanya asal "agak mirip Korea". Apalagi soal Teokbokki. Rasanya banyak stand toekbokki yang menyajikan teokbokki yang kelembekan dengan saus yang tipis - rasanya nggak kuat dan kurang kental. Jadi ketika melihat resto ini, harapan saya nggak tinggi sih. Saya kira saya akan menemukan teokbokki instan yang direbus dan dikasih saus asam manis seadanya. Ternyata tidak.
Teokbokki (15K)
Sausnya kental dengan warna merah menyala yang khas. Teokbokkinya, walau tidak selalu enak, tapi kenyal dan banyak. Ada tambahan - tambahan di sausnya yang berupa kulit dan sayuran. Cukup mirip seperti aslinya di Korea! Toh, teokbokki di Korea juga merupakan makanan jalanan. Dan rasa pedasnya juga berasa, sampai teman saya yang tidak terlalu suka pedas menyerah. Kalau dimakan panas - panas, enak sekali!
Kimbab (15K)
Untuk kimbapnya tidak terlalu spesial, tapi saya suka bahwa mereka memberikan wijen putih - satu hal yang sangat membedakan kimbab dengan sushi maki, menurut saya. Campuran nasinya juga enak dan mengenyangkan, karena untuk 15 ribu porsinya cukup besar.
Untuk tempatnya, biasa aja, dan entah kenapa suka lama sekali penyajiannya. Mungkin teokbokki dimasukan ke kulkas dan harus dicairkan dulu ya.
Yang pasti saya senang sekali ada resto Korea yang menjual makanan enak terasa Koreanya, murah, dan dekat lagi!
Tapi es teh manis nya terlalu manis
Menu yang dipesan: Teokbokki, Es Teh Manis
Tanggal kunjungan: 26 Mei 2016 Harga per orang: < Rp. 50.000