Review Pelanggan untuk Taman Santap Rumah Kayu
In Depth : Taman Santap Rumah Kayu
oleh Micwengeneral B, 13 Agustus 2018 (6 tahun yang lalu)
1 pembaca berterima kasih
RUMAHNYA DARI BERBAGAI JENIS KAYU. ● Saya menyeberang dari Allianz Ecopark, Ancol, untuk makan sore menjelang malam di Taman Santap Rumah Kayu bersama orang tua saya.
Hidangannya berkategori restoran sunda, begitu pula dengan suasana restorannya, plus tambahan kerangka pesawat yang instagrammable namun tidak saya ketahui jenis pesawatnya apa, mungkin antara 737-400 atau A320.
Ah kerenan A380.
Namun, untuk rumah kayunya terus terang, penuh teka - teki! Masing - masing pondok makannya itu dibangun dengan kayu yang berbeda - beda. Termasuk kayu meranti dan ulin, saya lihat ada labelnya. Terus, masing - masing pondok diberi lantai yang lebih tinggi, kira - kira 1 - 2 anak tangga, jadi kesan pondoknya itu semakin menguat. Sayangnya karena hal tersebut jugalah yang membuat saya berpikir, bahwa Taman Santap Rumah Kayu ini menjadi kurang ramah kursi roda. Satu lagi, di sana dibuat terbuka, maka banyak sekali nyamuk, pula.
Di sana sendiri terdapat juga bagian hall. Lesehan ada, pula. Dan, kolam ikan, tempat wastafel, dan beberapa tanaman melengkapi interiornya.
Di Taman Santap Rumah Kayu, kami memboyong gurame, udang bakar, kangkung hotplate, nasi goreng kepiting, dan tahu kipas versinya. Hasil benchmarknya biasa saja, namun saya berhak menghapus kata overprice disini. Begini cerita lengkapnya.
1. Nasi gorengnya dicetak mangkuk. Wangi, cukup banyak, namun agak berminyak. Daging kepitingnya juga tidak terlalu banyak. Nonetheless, saya bisa menerimanya dengan baik.
2. Gurame gorengnya harum pula. Tidak terlalu kering, juga. Sayangnya, platingnya jelek : seperti menghindari sesuatu, kesannya. Sebagian piring gurame jadi kosong melompong begitu.
3. Udang bakarnya sedikit amis. Walaupun bumbunya cukup gurih dan agak manis.
4. Kangkung hotplatenya saya biarkan polos. Biasa saja, sedikit asin, namun cukup banyak.
5. Tahunya paling bukan tipe saya. Memang, saya sangat tertarik berkat garnish telur dadar di tahunya itu, akan tetapi, isinya tidak optimal. Isinya campuran udang dan ikan, tidak berasa spesial. Saya jelas lebih mendukung Lembur Kuring ketimbang tahu ini. Walaupun begitu, tahunya masif, seporsi terdapat 8 potong tahu yang cukup besar, pula.
Membeli semua hidangan diatas membuat kami merogoh kocek sekitar 140 ribuan per orang, dengan tax & servis yang berlaku masing - masing 10 dan 5 persen. Tidak ada pembulatan billing di sana.
My verdict, pecinta dunia penerbangan seharusnya lebih mengenal dengan baik akan A380/B777 ketimbang kerangka pesawat di Taman Santap Rumah Kayu, bukan?
Namun, setidaknya, saya masih ingin memberi poin untuk hidangan, pondok kayunya, dan suasananya itu yang bagaikan taman, walaupun biasa saja. Sesuai dengan namanya.
Toh, ini di Ancol, bukan? Bagian dari pulau terbaik di dunia, pula, versi Travel & Leisure.
IG Credits :
@michael_wen96
@es_shanghai_aconk
Foto lainnya:
Menu yang dipesan: Ikan Gurami, Udang Bakar Rumah Kayu, Nasi Goreng Kepiting, Tahu Goreng Emas
Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000
Informasi
(Indonesia)
Reviewer: