Rika Salsabila Raya

Saya cukup kecewa berkaitan dengan waroeng steak disini. Gak biasanya, loh! Daging alot parah dan kering maksimal. Tidak semua merata matang, masih terlihat warna merah di bagian tengah daging setelah digigit. Kamu tahu daging yang 2x dipanaskan asal-asalan dengan dalih grill? Ya seperti itu! Saus nya kurang gurih, tepung yang membalut pun agak asin. Sekali kena saus brown yang jadi andalan, terlepas dan bikin mual. Bahkan pisau yang tersedia pun tak sanggup memotong dagingmu, Waroeng Steak! 

Penyajian makanan cukup lumayan lama, dengan alasan ba'da maghrib yang ramai bahkan minum pun tidak diantarkan cepat. Gak seperti biasanya..


Feedback to leader, hanya dapat kata Terima kasih dan maaf. Saya rasa Waroeng Steak harus mulai memperhatikan jumlah pegawai lagi biar tak jadi alasan pesanan yang lama. Serta pelatihan service yang harus lebih intensif. Karena pisau diletakan pun menghadap ke atas, ya! Mata pisau yang siap customer pegang, jadi customer memiliki risiko siap luka. Terdapat beberapa waitress yang masih sopan tapi mohon ditingkatkan lagi perihal cara penyajian dan penampilan. Kamar mandi diperhatikan lagi kebersihannya, juga tolong sediakan tempat feedback yang kredibel! 


Kualitas makanan harus ditingkatkan dan bagi saya pribadi, kesalahan fatal terjadi di kualitasdaging dari apa yang saya alami. 

Lantas, memang kualitas sirloin yang butuh dipertanyakan atau memang manajemen dapur yang buruk? Apa karena kami makan yang bernilai murah jadi kualitas dikesampingkan? 
Semoga kamu tidak merasakan pengalaman yang mengecewakan seperti saya. 

Ke sini saat ramadan, reserved tempat sejak pukul 4 sore dan karena ramai dikasih tempat dekat kamar mandi. Yes! Gak nyaman! 
Kedua, menu yang ditawarkan memang menyediakan ayam dan ikan, tapi gak worth it dengan harga 300 ribu untuk menu buka puasa keluarga. Karena saya dan suami berhasil menghabiskan semuanya, alias tidak boleh berharap bahwa kampung kecil menyediakan menu yang banyak dalam satu paket. 
Rasa ayam kampungnya biasa saja, bumbu tidak terlalu meresap, gurame saus padang pun biasa saja. Es yang dikasih gratis pun tidak ada istimewa nya. Es teh bayar lagi, minum bayar lagi, jadi mending beli minum di luar saja agar hemat pengeluaran. 

Oh iya, bagi saya pribadi parkiran Kampung Kecil cukup mengganggu lalu lintas. That's it! Kalau mau sekadar coba-coba boleh aja, tapi kalau mengharapkan makan seperti di restoran serupa yang sudah terkenal di puncak sepertinya belum dapat dikatakan setara.