N R Ningtyas

Akibat melayani ke-BM-an adik yang gemar makan sushi, akhirnya melipir ke Tom sushi yang punya sistem kaitenzushi. Ini kali pertamanya dine in di tempat yang menyediakan sistem seperti itu, experiencenya unik karena ada sushi yang berkeliling di meja. Bawaannya jadi pengin coba semua a.k.a KALAP.

Range harga sushinya cukup terjangkau, mulai dari 10.000 s.d 40.000-an per plate. Semua condiments lengkap tersedia di meja dan dalam kondisi full. Kami duduk tepat di tengah depan kaitenzushinya. Sebelum order, waiter menjelaskan teknis ordernya bagaimana karena ini kali pertamanya berkunjung ke Tom. Menu bisa discan pada barcode yang tersedia di table ya.

Beberapa varian sushi, harus diorder via waiter dan waitress tapi ada juga sushi yang sebetulnya ada di meja kaitenzushinya tapi harus confirm ke waiters terlebih dahulu untuk kemudian diambilkan. Oke, ga jadi kalap kalau begitu *ehe. Overall rasa sushinya enak-enak, shoyunya juga versi yang saya suka agak gurih gak dominan asin saja. Hanya saja pada beberapa sushi yang diambil dari kaitenzushi cenderung dingin, mungkin sudah lama berputar di bawah naungan AC ya. Akan lebih baik jika bisa dihangatkan terlebih dahulu, paling tidak kondisinya ga terlalu dingin.

Minuman yang diorder adalah ocha dan orange juice. Untuk ocha-nya bisa minta direfill sepuasnya, ga perlu panggil waitersnya dulu ko karena beberapa kali mereka berkeliling dan datang menawarkan, sangat suka bagian ini mereka sangat peka. Orange juice yang disediakan dalam bentuk kemasan botol ya, bukan fresh made.

Konsep tempatnya unik, menawarkan nuansa makan di restoran dengan harga kaki lima. Tempatnya tidak luas, tapi tidak terlalu sempit apabila makan dengan rombongan belasan orang masih aman. Lebih baik lakukan reservasi terlebih dahulu kalau jumlah groupnya lumayan. Tempat duduknya sofa, ruangan ber-ac, tersedia toilet dan westafel, kondisi keseluruhan bersih dan cukup nyaman.

Menunya bervariasi, mulai dari udang, cumi, kerang, kepiting dan ikan tersedia. Olahannya dari yang dibakar, digoreng atau ditumis juga ada. Pesannya juga langsung via QR yang disediakan, pun setelah itu pelayannya juga datang memastikan, anti salah sih kalau begini. Pada buku menu, dihighlight harga yang mereka tawarkan vs harga umum. Jujur, sebetulnya ga jauh berbeda dengan harga seafood pinggir jalan, tapi dengan kenyamanan dari sisi tempat, fishegar juaranya.

Dari menu yang dipesan (ikan bakar, ikan saus padang, cumi, kerang bambu) semuanya cukup enak tapi hanya sedikit yang kena dihati. Khuss cuminya agak overcook jadi sedikit alot. Paling suka kerang bambunya, bumbunya strong, gurihnya kerasa, pedas dan porsinya pas. Next, mau coba menu lainnya karena kalau dilihat dari ulasan terbaru, sepertinya banyak varian menu baru yang saat saya berkunjung belum tersedia. Waktu tunggu tiap menu agak lama, tapi masih bisa ditoleransi.

Seiring cabangnya yang ada dimana-mana, tetap jaga kualitas yang sudah ada dan perbaiki hal yang masih kurang yaa.