Albert Murdiono

Makan disini naik motor ajak supir. Bubur nya panas mantap, penampilan bersih, saus kuning bisa tambah begitu pula kecap dan saus sambalnya. Ati ampela nya mantap, ada gorengan kepala tapi urung ambil. Tambah krupuk bisa buat yang suka. Ada disediakan tauge juga di meja, tidak ambil karena tidak yakin cocok.

Minggu lalu datang dan lihat antrian seperti kedai viral. Hari ini masih agak pagi dan tidak ada antrian tapi persediaan tahu banyak sekali, jadi mungkin saat jam makan siang bisa banyak pembelinya atau yang beli online. Tahunya sendiri berisi ayam dari berbagai jenis. Karena kebanyakan konsepnya pedas karena takut terlalu pedas pesan 1 saja yang ayam yakiniku. Rasanya memang beda tapi saya lebih suka makan tahu isi tradisional.

Makan siang di mal ini yang walaupun pilihan kedainya oleh Ko Tirta Lie yang saya percaya pilihannya tapi karena suasana tidak ramai mungkin dagingnya putarannya juga tidak sehari habis. Untuk porsinya disini tidak terlalu besar, harga juga tidak murah walaupun wajar karena di mal besar.

Cobain pesan makan siang agak pagi disini, food court nya masih sepi. Sepertinya kalau weekdays memang agak sepi. Untuk rasa kwetiaw nya enak tapi saya merasa beberapa topping dagingnya kurang fresh karena mungkin seperti babi panggangnya sudah beberapa hari dan mungkin penyimpanannya kurang maksimal.

Mampir beli pisang kipas disini, coba sukun nya juga. Ada sate pisang juga dan gorengan lain. Biasa digoreng dadakan saat pesan. Ada jual kacang tanah goreng yang ada kulitnya dan enak tidak terlalu mahal 15 ribu.

Mampir berhenti sebentar karena kebetulan belum minum kopi hari ini. Sering lewat dan penampilan depan kurang menarik, bahkan saat mau masuk tersadar bahwa ini dulunya rumah tinggal. Tapi saat didalam dekorasinya bagus dan nyaman untuk coffee shop. Hot americano nya cukup enak walau sedikit mahal.