Darsehsri

Berganti nama dari Jambu Kupi menjadi Rumoh Kupi Premium, ternyata menunya sama aja sama Jambu Kupi. Menurut staffnya hanya ganti manajemen saja.

Suasana tetap nyaman, apalagi kalau sore hari dan cerah, dari lantai 2 kita bisa lihat pemandangan gunung dan pemukiman sekitarnya.

Kali ini mampir buat ngemil sore, yang di pesan pun ngga jauh beda dengan kunjungan yang lalu.

Kupi Tarek (30k) dan Teh Tarek (25k) wajib di order kalau kesini. Kupi Tarek dan Teh Tarek identik sama makanan aceh, manis legit, biasanya saya request less sugar karena ngga kuat sama rasa manisnya.

Pesan juga beberapa kudapan, menurut saya jauh lebih enak sekarang ketimbang yang lalu.
Timpan (5k) ngga boleh absen, makanan berbungkus daun pisang muda, terbuat dari tepung, pisang dan santan, diisi srikaya dan potongan nangka. Harum aroma isiannya, rasa manisnya pas, agak chewy, enak banget.

Pulut Bakar (5k) artinya ketan bakar, rasanya asin dan sedikit manis, sebetulnya paling enak di santap bareng kari kambing kalau menurut saya.

Ketan Kuning Gula Aren (5k) berbentuk kerucut, ketab kuning ini diatasnya di beri unti, manis, lebih cocok buat ngeteh.

Pisang Bakar Keju Susu (25k) favorit saya, request tanpa susu kental manis. Pisangnya sendiri sudah matang, jadi sudah manis, diatasnya bertabur keju parut, jadi enak manis dan asin.

Ruti Tisu Rumpi (50k) tampil menarik perhatian, tinggi, penuh lelehan susu kental manis, meses dan keju parut, renyah. Kalau kurang suka manis sebaiknya request susunya sedikit saja.

Ini resto padang andalanque saat butuh nasi box pagi-pagi buat acara dadakan, pegawainya gesit begitu dapat orderan, kalau masih dalam angka ratusan, sanggup bikin saat itu juga. Ada harga ada rasa memang, tapi pelayanannya bikin puas.

Paling sering mampir buat makan siang, meskipun datang sendiri makanannya tetap di saji, kecuali kita request minta satu piring saja.

Favorit saya tetap ayam pop, enak, sambelnya itu lho asam pedas mantap. Jarang-jarang ada sambal pop pedas. Telur dadar dan ayam gorengnya juga yummy, sebetulnya menunya kurang lebih sama dengan resto padang lain, tapi taste memang beda-beda ya tiap resto padang.

Dari nama Jose Gelato & Kitchen terkesan resto keluarga, tapi pas sampai disana jujur saya agak bingung sama konsepnya.

Bagian indoor terkesan dark karena ruangan di dominasi warna hitam, banyak balon berwarna gold menghiasi ruangan, ada juga alat musik dan sound system untuk live music, dentuman musik juga keras seperti di pub, playlist cocoknya buat malam mingguan bagi anak muda.

Keluar dari ruangan, ada area outdoor yang cukup luas, di bawah pohon yang ngga terlalu rindang ada seating area yang menghadap ke sebuah panggung. Juga di bagian samping, ada taman dengan meja rendah dan bean bags, saya duduk disana, menghindari musik kencang yang udah ngga akrab di telinga.

Sementara di lantai 2 masih belum di pakai, tapi saya izin sama ownernya untuk foto area indoornya yang cukup asyik buat bersantai.

Overall makanan yang saya pesan enak, semoga seterusnya begitu. Gelato yang saya pesan justru kurang sesuai harapan, malah mango sorbetnya (23k) yang lumayan segar.

Jose Fried Rice (36k) direkomendasikan sama pelayannya, ngga disangka, enak banget. Bumbunya pedas gurih, dilengkapi fried chicken yang juga tasty dan satu sunny side up juga selembar kerupuk udang. Dengan harga segitu, menurut saya ini nasi goreng terenak dan termurah versi cafe di bogor.

Grilled Cheese (37k) berupa toast dengan isian mozarella yang asin gurih, aduh suka banget, apalagi pas masih hangat, kejunya meleleh di tengah-tengah roti, yummy.

Beef Bitter Ballen (38k) datang paling belakangan, tersaji bersama salad. Ukurannya pas, ngga kecil juga ngga besar, bagian luarnya garing sementara dalamnya lembut, savoury dengan komposisi pas antara kentang, daging dan keju.

Untuk minum, saya pesan Earl Grey Tea (160k), sementara teman saya pilih Caramel Popcorn (34k) yang cukup enak dan ngga terlalu manis.

Kalau untuk gelato, saya pilih rasa matcha dan coffee (28k), ternyata dalam satu cup tidak boleh request gelato dan sorbet sekaligus. Matchanya cukup enak, tapi buat kopinya kurang nendang di lidah.

Gerai Alpukat Rakyat posisinya bersebelahan sama mie bandung, sebelum pintu masuk villa duta. Strategis, parkiran mudah dengan bangunan beraksen hijau dan kuning mencolok.

Di cabang kedua ini, menunya lebih variatif. Selain menu utama yaitu minuman alpukat, juga ada kopi dan ropang alias roti panggang.

Favorit saya disini tentu saja Alpukat Kocok Orisinil (26k), buah alpukat asli di kocok, jadi bukan di blender, kental, lalu diatasnya ada potongan dadu buah alpukat. Paling nikmat di seruput pakai sedotan besar, jadi kaya lagi menikmati boba tapi versi sehat hehe.

Ngga kalah memikat, Alpukat Kocok Kopi (35k) tersaji dengan layer cantik, perpaduan alpukat kocok, dengan espresso dan satu scoop vanilla ice cream. Selain segar juga jadi agak creamy, yummy.

Dua menu kopi berikutnya yang saya cicipi, ada Kopi Aren (18k) dan Kopi Nikmat (20k), secara tampilan mirip, tapi rasanya jelas beda. Kopi aren cenderung strong karena kopi susu bertemu gula aren jadi legit. Sementara Kopi Nikmat lebih creamy, pengaruh susu kental manis yang bercampur dengan espresso dan susu bikin kopi susu ini beneran nikmat.

Untuk kudapan, ada lima jenis varian ropang yang bisa di pilih. Saya mencicipi dua ropang favorit disini, pertama Boju (15k) ropang dengan boba dan krim keju homemade. Ukuran ropang pas, ngga besar atau pun kekecilan, gurihnya roti yang di sisir mentega bertemu boba manis dan krim keju yang gurih, terbaik deh.

Satu lagi PBJ (15k), dua warna berbeda diatas ropang, yang kecoklatan selai kacang, sedangkan yang merah, selai strawberry. Paling nikmat menikmati ropang ini ditekuk aja, jadi selai kacang dan selai strawberry bertemu, manis asam.