Darsehsri

Jajanan kaki lima yang udah populer sebogor, es sekoteng dan siomay boper. Meskipun ada beberapa cabang, tapi yang disini tetap yang juara kata kebanyakan orang.
Letaknya di sebelah toko roti bogor permai, sederet dengan beberapa jajanan lainnya, tempat duduk terbatas di bawah pohon rindang, siapa cepat dia dapat.

Semangkuk Es Sekoteng berisi kelapa muda, pacar cina dan alpukat, tambahannya berupa susu kental manis dan gula cair. Saya biasanya pesan tanpa susu kental manis dan sedikit gula, karena lebih enak manis dari air kelapanya. Kelapa mudanya segar, alpukatnya juga, sementara pacar cinanya agak kenyal.

Seporsi Siomay boleh pilih varian apa aja, tersedia siomay, tahu, kol, kentang dan pare. Saya lebih suka pesan siomaynya aja, untuk rasa ngga terlalu terasa ikannya, biasa aja, tapi bumbu kacangnya mantap.

Pindah alamat ke tempat yang baru yang jauh lebih nyaman, Kopi Cakap tampil lebih mengesankan di banding outlet lamanya. Mural seru menyambut tamu di dinding dekat area masuk, seating area semi outdoor hanya diisi meja panjang dan dua pasang meja yang kursinya lagi ngga di pasang karena PPKM hanya membolehkan pengunjung untuk takeaway/delivery saja.
Area indoor cukup luas dengan pencahayaan terang dari kisi kisi yang terbuat dari fiber glass tembus pandang. Coffee bar mungil bersebelahan dengan meja kasir.

Saya pesan Kopi Susu Cakap (28k), meskipun cukup creamy, kopinya masih terasa di lidah.

Cafe Latte (23k) selain bold juga tampil cantik dengan latte art menarik diatasnya.

Lagi ngidam gudeg tapi ngga bisa keluar rumah, jadi pesan via online aja. Agak lama nyampenya karena katanya antri banget, wajar aja karena gudeg ini lumayan terkenal.

Gudeg Komplit (40k) berisi nasi, ayam (boleh pilih kalasan/opor), tempe/tahu bacem, sambal, telur, gudeg, krecek, puas banget. Saya pilih ayam opor, sedap meski bumbu kumutnya ngga terlalu kental, tapi rasa asin manisnya pas. Tempe bacemnya enak, bumbu meresap, sambelnya cukup pedas. Lalu gudegnya cenderung kering dan manisnya sedang, kreceknya asin pedas. Kalau di lihat dari porsi lauknya, ini bisa banget buat sharing karena banyak banget kalo dihabisin sendiri.

Krecek (18k) sengaja saya beli karena suami kurang suka gudeg, ternyata seporsi cukup banyak, hampir satu mangkok karena isinya di campur potongan tahu putih dan kacang kedelai. Bumbunya juga meresap, sedikit berkuah, gurih dan asin.

Kebanyakan lihat poster menu baru di McD, akhirnya beli juga Taste of Japan seriesnya, ternyata rasanya enak dan ngge mengecewakan.

Saya pesan Fish Fillet Yakiniku Burger (45.5k), sengaja pesan yang double patty karena emang suka banget sama ikan. Bun lembut bertabur wijen hitam, filletnya enak, renyah dan gurih, selembar Nori dan salad juga melengkapi burger ala Japan dengan saus teriyaki ini, tasty.

Cheese Stick (18k)
Kalau ini snack kesukaan saya di McD, semenjak tau McD jual cheese stick ini jadi setiap ke McD ngga mau melewatkan menu satu ini, pastry renyah dengan taburan cheddar asin, suka banget.

Beberapa hari jelang PPKM, Tanmu coffee membuka gerai pertamanya, di area sentra kuliner pajajaran indah. Konsepnya cukup menarik, memaksimalkan pekarangan rumah, baik untuk tempat duduk outdoor beratap pepohonan maupun semi outdoor beratap fiber glass.
Pemilihan warna hijau tosca juga dirasa tepat karena selain sejuk di mata juga terlihat menyatu sama ambiance Tanmu.
Sementara untuk coffee bar berada di dalam sebuah ruangan, berlatar sebuah pohon besar, keren.

Pesanan saya untuk di takeaway siang itu :
Blaze Of Glory (35k)
Mocktail coffee segar, cold brew yang di blend dengan syrup strawberry bikin mata melek. Terlebih ada sekuntum edible flower cantik menghiasi bagian atas minuman, kalau tidak salah ini jenis bunga zinnia/bunga kertas, ah hal kecil begini justru bikin happy dan mood booster.

Pangsit Popcorn (35k)
Cemilan ringan, pangsit kecil kecil banget dengan isian daging ayam, enak gurih, diberi pelengkap berupa saus asam pedas, enak.