Darsehsri

Jangan heran kalo kesini lalu merasa kaya lagi di resort karena awalnya memang dibangun buat hotel, lalu alih fungsi menjadi coffee shop.

Lantai satu sangat luas, selain bar kopi dan tempat duduk di dalam dan luar, juga ada galeri seninya juga. Point center-nya tentu saja kolam hias berlatar tanaman hijau, sekilas mirip suasana di Ubud Bali.
Naik ke lantai dua melalui tangga cantik melingkar, ada beberapa vip room, musholla dan juga deretan ruangan yang akan digunakan untuk project berikutnya.

Kalo kopinya ngga perlu diragukan lagi, baik manual brew maupun es kopi susu jiwan, keduanya favorit saya disini.
Dari info staff disini, khusus cabang ini tersedia menu makanan berat yang cukup menarik, beragam menu mengacu pada makanan khas bali yang enak dengan harga terjangkau. Yang sempat saya cicipi, ada nasi campur khas bali, nasi goreng seafood, pisang karamel dan fish and chips.

Berkunjung di sore hari, ngga menyangka kalo rooftopnya seasyik itu buat nongkrong. Kebetulan bogor habis di guyur hujan, jadi suasananya makin adem waktu duduk di kursi di bawah rindangnya pepohonan. Area outdoor lainnya ada di bagian depan coffee shop, instagramable juga buat foto foto. Tapi kalo suka ruangan adem bisa pilih indoornya yang sejuk ber-AC.

Cafe Latte-nya enak, bold tapi imbang dengan susunya. Teman saya pesan ice chocolate, terlalu milky dan kurang nyoklat menurutnya.
Tertarik sama kemasaannya, saya beli Maltini Yello buat anak saya, Maltini Yello ini merupakan signature coffee-nya Manttra, kalo kata anak saya enak, kopi dengan aroma rhum essence.

Untuk cemilan beli Mix Platter dan Burjo. Mix platter-nya oke, kentang gorengnya renyah dan gemuk gemuk, sosis gurih dan ayam gorengnya boneless.

Burjonya enak, rekomen, ini mirip burjo abang abang, encer tapi sedap, pelengkapnya ada roti tawar tebal yang kalo di rendam dalam kuah burjonya jadi lembut dan enak.

Bukan rebranding, tapi coffee shop ini memang baru hanya saja menempati bangunan lama yang awalnya basecamp komunitas motor.

Tempatnya luas, imbang antara indoor dan outdoor. Waktu kesana belum rampung renovasi jadi penataan furnitur masih kurang rapi. Soal pelayanan staff ramah dan komunikatif sama pengunjung.

Selain menikmati kopi susu andalan daribhumi, saya dan teman juga mencicipi mocktail dengan based tea segar bernama calamansi rickey. Ada lagi yang bikin surprise, ice chocolate-nya mengingatkan saya sama chocolate drink di Bali yang kental dan pekat, ternyata memang pakai brand kesukaan saya, korte.

Poke bowl berupa nasi dengan topping salmon yang tertutupi mentai sauce juga sayuran segar jadi salah satu menu andalan disini, enak dan segar.

Sementara Chicken Karaage dan French Fries sebagai cemilan juga ternyata dibuat serius, enak dan bikin ketagihan.

Coffee shop yang mengingatkan saya sama suasana bandung yang tenang, bertempat di sebuah rumah tua, Kopi Surplus punya tempat yang cukup luas. Area outdoor di bawah pohon rindang sepertinya jadi favorit banyak pengunjung.

Pesan Kopi Susu Surplus, Matcha dan Pastry. Kalau ingin menu makanan berat juga tersedia kok. Kopi susunya cukup enak, creamy, kalau suka yang lebih bold bisa pesan Kopi Surplus A+
Matcha-nya juga cukup enak, cocok bagi yang suka minuman milky. Pastry-nya juga cukup enak.

Resto garapan ismaya group ini membuka outlet terbarunya di bogor, di area main lobby aeon sentul. Konsepnya kurang lebih sama dengan cabang yang lain, interiornya meriah berwarna warni. Ada gerobak di area sudut resto, sebagai simbol kalo the people tempat makanan yang merakyat.

Pesanan saya tentu saja Bubur Ayam Kota, isian komplit dan puas, rasanya juga enak. Bisa di lihat dari foto, porsinya cukup besar dengan aneka topping.

Fish and chips juga oke banget buat di order, potongan ikan dorinya cukup besar, pelengkapnya ada saus tartar.

Kopi Susu Batavia juga kesukaan saya kalo makan di The People’s karena sesuai selera, creamy dan kopinya masih cukup terasa di lidah.

Pelayanan disini bagus, staff ramah terutama manager-nya, cukup komunikatif sama pengunjung.

Fasad menarik dengan warna terracotta yang cukup eye catching, dipilih Hideout Coffee and Kitchen. Menuju restoran, tamu harus melalui lorong kecil lalu bertemu bar luas dan tempat duduk di dalam yang tertata apik. Melewati pintu kaca terpampang di depan mata area terbuka berundak dengan pemandangan pemukiman warga. Hal serupa juga ditemui kalo kita menginjakan kaki ke lantai dua yang berisi tempat duduk penuh bunga artifisial sebagai hiasannya.

Pelayanan masih perlu perbaikan, mungkin hanya masalah di urutan pesanan saja. Tapi terima kasih pada entah owner atau manager yang beberapa kali mendatangi meja kami buat berbincang soal rasa makanan.

Untuk range harga masih terbilang terjangkau, soal rasa makanan juga cukup memuaskan.

Nasi Cikur Haneut -65k
Menu sundaan kesukaan saya yang sekarang ini agak susah dicari, nasi goreng kencur dan kunyit yang cukup aromatik, sedap, saya habiskan tanpa sisa. Pelengkapnya ada ayam goreng, oseng daun melinjo dan cumi -ini siy juaranya- setangkup keripik tempe dan sambal pedas. Menu lokal ini cukup rekomen.

Beef Wellington - 155k
Baru sekali ini nemu beef wellington dengan porsi jumbo, tiga potong steak besar dengan kematangan medium dibalut pastry gurih dan dilengkapi salad segar, kalo suka makanan western wajib sekali pesan menu ini.

Classic Italian Caesar Salad -49k
Salad segar dengan dressing pas, asin gurih dengan taburan parmesan dan garlic bread bertebaran di sisi salad.

Latte -35k
Pesanan saya es kopi susu klasik, ternyata pas di bill namanya latte. Enak, kopinya wangi dan cukup creamy.

Roasted Black Beer -35k
Minuman mocktail segar yang kalau di lidah saya mirip sarsaparilla, tapi anak saya suka sekali sama minuman manis satu ini.

Tampak luar seperti bukan coffee shop, bangunan luas dengan gapura warna hitam plus ornamen ukiran berwarna krem. Hampir seluruh bangunan pun di dominasi warna serupa.

Area outdoor menyambut pengunjung dengan deretan kursi berpayung, lalu masuk ke dalam ada bar dan kasir berhias lampu kecil kerlap kerlip. Area tempat duduk lainnya ada di lantai dua, dilengkapi musholla terpisah antara musholla laki laki dan perempuan.

Bukan hanya sekedar coffee shop buat nongkrong aja, tapi Coger Kujang punya misi dimana 100 % profit penjualannya disumbangkan untuk pembangunan islamic center di ciapus bogor.

Menu andalan disini adalah Ikhlas Coffee, berbasis kopi hitam yang boleh berbayar sesukanya. Dari dua kali kunjungan, saya pilih japanese-nya yang segar memakai biji kopi lokal. Selain itu pilih Ojeg Malam, Kopi hitam dengan hint jeruk lemon segar.

Bon Crema dan Kopi Susu Hacimon wajib di order bagi penggemar kopi susu creamy, kalau suka minuman non coffee juga ada Matcha, Taro Latte atau Agus Kerung yang ketika di minum seperti rasa permen jeruk. Pine Coy juga bisa dipilih kalau mau minuman menyehatkan karena terbuat dari jus pak coy dan nanas.

Untuk makanan, favorit disini ada rosti berupa kentang tumbuk dengan aneka topping yang bisa dipilih, ada dori sambal matah kesukaan saya, ada juga pilihan beef atau chicken.
Selain itu olahan nasi atau kwetiaw juga tersedia, bahkan hingga dessert seperti bolen pisang dan rich Choco cake juga rekomen untuk dicoba.

Terselip di antara pemukiman warga, Glo tampil menarik dengan konsep teras terbuka, parkiran luas begitu pun area tempat duduk dalam ruangan, bisa menampung banyak tamu. Sementara area rooftop masih dalam renovasi, kalau udah jadi pasti asyik buat nongkrong sore.

Toilet bersih tersedia di dalam, sementara musholla ada di luar cafe dan sedikit agak repot saat hujan karena aksesnya harus menuruni jalan/tangga di luar dulu.

Pesan makanan di kasir, terkesan terburu buru, satu sisi kasir mau pengunjung cepat pilih menu, sibuk merekomendasikan menu yang di display padahal saya udah bilang mau menu makanan berat, di sisi lain staff lain nanya terus orderan yang mau dibuat apa aja. Pegawainya banyak, seliweran tapi kurang teratur, sebaiknya pengunjung diberi nomor meja jadi pegawai ngga sibuk manggil nama pengunjung kesana kemari.

Untuk menu makanan kurang maksimal, kalau menu minuman oke semua, terutama kopinya enak.

Dory Finger -25k
Potongannya terlalu kurus, rasanya cukup enak tapi yang dominan tepungnya. Cocolannya thousand island, kurang masuk sama menu. Sebelumnya di kasih mayonaise polos tapi diambil lagi karena saya pesan saus kuning, saya sendiri kurang paham saus kuning apaan ternyata thousand island, LOL.

Hainan Chicken Rice -39k
Lebih mirip nasi liwet, nasi cenderung kering dengan rasa asin bukan khas hainan, ayamnya seperti ayam beku yang di rebus sebentar, bau amis dan hambar, kuahnya juga hambar.

Meat Loaf Wellington -69k
Berbeda dengan meat Loaf wellington pada umumnya, daging yang dipakai bukan daging steak tapi daging giling dengan isian telur, cenderung dry, sementara pastry-nya cukup enak. Disajikan bersama setangkup salad dengan less dressing dan mushroom sauce kental.

Salted Gloffee - 25k
Kopi susu yang direkomendasikan sama staffnya, enak, cuma saus karamel dalam gelasnya terlalu banyak, jadi meskipun request less sugar tetap bakal kemanisan.

Matcha Latte - 30k
Penggemar minuman non kopi bisa order minuman ini, cukup creamy
karena pakai whipped cream juga.

Signature Gloffee - 32k
Penyuka kopi susu gula aren wajib order menu ini, rekomen, komposisinya pas.

Strawberry Juice -27k
Cukup kental, saya request gula di pisah, terasa sekali full buah stroberi segar, enak.

Mango Juice -27k
Jus mangga ini juga oke, manis asam segar dan di order tanpa gula.

Bukan coffee shop baru, tapi rekomen buat dikunjungi saat pengen kopi enak. Karena kopi susu di coffee shop ini salah satu tipe kopi susu kesukaan saya, kopinya wangi dan cukup creamy. Sementara filter coffee-nya baru saya coba di kunjungan kedua ini, segar dan sesuai selera saya.

Perubahan yang terlihat dari Sejenak Coffee ini, area tempat duduk semakin luas, cukup teduh dan tersedia musholla di pojokan. Point plus lainnya, baristanya ramah dan cekatan.