Darsehsri

Tempatnya luas dan cukup bersih, pesan di depan lalu bayar di kasir setelah menyantap sajiannya. Posisinya persis di pinggir jalan, parkir bisa menumpang di mini market sebelah.

Pas pesan ditanya, mau soto atau soto mie. Ternyata ini yang membedakan sama kompetitornya yang letaknya ga jauh dari kedai kang ismet.
Soto Mie Daging - 17k
Saya pesan extra daging 10k dan extra keroket 1k/pcs, kuahnya segar tapi bukan kaldu yang daging banget. Kurang lebih kaya soto mie pada umumnya aja, mungkin lain kali saya pesan tanpa mie dan sayuran aja. Tekstur dagingnya berserat tapi cukup empuk, mungkin cocok buat yang suka tipe yang full daging tanpa lemak sedikit pun.

Tambahannya beli emping 3k/bungkus, warnanya kecoklatan, bukan tipe emping kesukaan saya karena cenderung pahit buat lidah saya, tergantung selera siy.

Warung makan di ujung jalan dadali sebelum belokan ke arah warung jambu. Rumah sederhana dijadikan warung makan, menunya bisa di pilih di meja, dari gudeg, asinan, sampai olahan sundaan.

Buat rasa menurut saya cukup enak dan harganya murah, seporsi gudeg/krecek/opor dibandrol 15rb saja, bisa buat sharing. Sementara kalo seporsi nasi gudeg komplit 20ribuan. Sambalnya enak, bacemannya juga oke.

Ownernya sepertinya sepasang suami istri, bapaknya ramah dan sabar melayani pembeli, kebalikannya sama si ibu yang mahal senyum dan ngomongnya kaya orang kesel mulu.

Mie bangkanya beneran khas Bangka, pakai toge, daun bawang melimpah dan kaldunya berasa. Mienya keriting halus, pangsitnya lembut tapi baksonya biasa. Pelengkapnya ada acar cabe ijo, tapi ada sambel juga.

Tempatnya cukup bersih, layaknya kedai bakmie pada umumnya, parkiran juga tersedia.

Resto baru di area karadenan, tempatnya luas, parkiran juga lapang. Decornya bagus untuk ukuran resto prasmanan. Makanan dipajang dalam etalase kaca, pengunjung tinggal pilih menu yang sesuai selera lalu staff bakal nganterin ke meja kita.

Saya pesan menu:
Nasi liwet polos, cukup enak. Sambal dabu dabunya kurang pedas, sambal oncom leuncanya pedas dan enak. Tumis buncis udangnya cenderung kurang bumbu, buncisnya masih keras.Tapi Tumis putren cabe hijaunya enak, jagung mudanya segar. Bakwan jagung keras dan kurang bumbu, dihangatkan sebelum disajikan.

Ayam bakar palembangnya keras, bumbunya ngga medok.
Es Jeruk cukup segar, cocok diminum saat makan siang.

Saya juga beli satu set jajanan pasar seharga 15rb/3pcs, bolu ketan hitam, risol mayonaise dan martabak mini. Semua rasanya kurang lebih mirip yang di pasar.

Meksipun dekat sama kantor dan udah tau lama tapi baru kali ini menyambangi Arako. Disambut tatapan kasir merangkap barista tanpa sepatah kata, saya pesan dua minuman bernama Gampong Arako dan Pisang Bakar. Keduanya saya takeaway, tapi tetap menyempatkan buat foto foto tempat.

Area tempat duduk ada yang indoor dan outdoor, dengan atap tinggi Arako terkesan luas. Area outdoor juga terlihat cakep, berhias tanaman dan mural.

Kembali ke menu, kopi susunya cukup encer tapi rasa kopinya kencang, cocok buat yang suka kopi susu manis.
Sementara pisang bakarnya bertabur keju dan coklat, lumayan royal tapi sayang pisangnya kurang bagus.