Dina Vionetta

Suatu hari di Kemang, mata saya ga sengaja menangkap sesuatu yang aneh. Toko karpet 24 jam??? Memangnya ada yang ujug-ujug pengen beli karpet tengah malam? Oh ternyata ga hanya ada karpet di sini. Ada tempat makan juga. Inilah dia, Aneka Bubur 786.
Walau namanya Aneka Bubur, ternyata dia ga hanya jual bubur. Ia juga jual Chinese Food dan Middle Eastern Food.
Berbagai karpet khas Timur Tengah membuat saya tiba-tiba kepingin makanan khas Timur Tengah yang juga dijual di sini. Sayangnya, harganya agak pricey. Saya pun mengurungkan niat.
Akhirnya saya dan pacar memesan dua menu yaitu Bubur Telur Asin Khima (Daging Cincang) dan Kwetiauw Seafood. Untuk mengguyurnya, kami memesan Soda Susu dan Es Jeruk.
Bubur Telur Asin Khima-nya maknyus banget. Semangkuk bubur gurih berisi taburan potongan-potongan daging sapi dan kambing. Disediakan pula sepiring jeroan hati dan jantung ayam serta tongcay, bawang goreng, dan seledri. Ga ketinggalan sebutir telur asin. Menu ini dibanderol Rp55k.
Untuk Kwetiau Goreng Seafoodnya, teksturnya lembut nyemek ala-ala Kwetiau Sapi Siram Pontianak. Enak sih, tapi berasa kurang tekstur karena seafoodnya juga lembut. Rekomendasiku, kalau ingin pesan kwetiau di sini, lebih baik topping sapi/kambing aja. Tapi soal rasa sih enak lah, aman. Menu ini dijual seharga 45 ribu. Porsinya kuli banget. Kalo ga kuat makan banyak, sepiring kwetiauw ini bisa dibagi dua.
Soal interior, agak random sih. Secara bangunannya tergabung sama toko karpet. Restoran, tapi pemandangannya karpet gulung? Kan kocak. Di sisi lain, Aneka Bubur 786 punya space lesehan ala Timur Tengah dengan bantal yang ginuk banget, enak buat leha-leha walau rada gerah.
Pelayanannya sendiri, not bad lah
Buatku, makanan di sini harganya ga terlalu murah sih buat dimakan setiap hari. Khas resto-resto di Kemang lah. Akan tetapi, semuanya worth it. Enak deh. You should try it!

Saya pertama mengetahui Rumpun dari seorang selebgram. Waktu itu penasaran sekali karena menu yang dipesan tampak menggiurkan.

Akhirnya saya ke sana juga di bulan Ramadan. Ternyata selama bulan ini, Rumpun membuat menu khusus Ramadan yang ramah di kantong. Lumayan. 50k sudah dapat nasi dan lauk serta takjil dan es teh. Ada beberapa paket yang bisa dipesan seperti paket Nasi Lidah, Nasi Ayam Pedas, Nasi Ayam Balut Telur, dan lain-lain.

Akhirnya saya memesan Nasi Lidah. Nasi pulen dan lembut tersebut dilengkapi lauk Lidah Saus Krim (rasanya bland), Lalap Wortel dan Buncis Rebus (menurutku terlalu matang untuk ukuran sayuran rebus), Bakwan Jagung (enak, renyah, rasanya pas), dan Sambal Matah (baru kali ini lihat sambal matah banyak bawang putihnya).

Takjilnya sendiri hari itu dapat kolak pisang ubi kolang kaling. Enak juga.

Untuk tempatnya, suasananya benar-benar homy dan menyenangkan. Karena kecil, suasananya jadi hangat. Bagus juga, interior ala-ala industrial yang lagi hits dipadukan dengan kearifan lokal berupa hiasan padi-padian. Dan yang paling unik adalah vas bening berisi ikan cupang dan eceng gondok di meja. Lumayan buat jadi icebreaker kalau bawa teman yang agak awkward.

Value for money, ya boleh lah. Murah untuk ukuran PangPol. Tapi melihat kualitas makanannya...hmmm. Mungkin kalian harus ke sana untuk menentukannya.

Abuba Kebon Jeruk ini kabarnya baru buka. Karena dekat dari kantor, akhirnya tertarik untuk makan siang. Untuk suasananya sendiri lumayan ramai di jam makan siang. Akan tetapi, salut juga karena pelayanannya cepat. Tempatnya juga bagus dan bersih.
Menu yang saya pesan adalah paket Salmon Steak dan minuman (ice lemon tea). Saya pesan salmon steak saus BBQ dengan tingkat kematangan medium. Rasanya enak seperti biasa. Yang sangat disayangkan dan membuat pengalaman makannya rada minus adalah, salmonnya gak bersih dari duri. Dikit-dikit kegigit durinya. Semoga ke depannya ada peningkatan karena filleting steak ikan itu buat saya penting banget.
Untuk minumannya, saya puas karena bebas refill.