Mencoba ke restoran ini karena rekomendasi saudara, katanya enak. Untuk rasa makanannya ya okelah, tenderloin pesan medium well sepertinya diproses sedikit lebih matang dari seharusnya. Overall masih oke mengingat harga berbanding rasanya cukup oke. Yang disayangkan karena makannya waktu weekend tempatnya sedikit understaff sehingga beberapa makanan agak lama baru keluar tapi okelah.
Yang menurut saya istimewa adalah dagingnya dari teppan ini, daging tenderloinnya empuk, meskipun medium well . Saya pesan yang set jadi dapat nasi, miso soup dan ocha . Misonya oke tapi tidak istimewa, rasa misonya terasa tapi ya nggak ada yang menonjol. Overall oke.
Bakwan campurnya menurut saya yang cocok dengan selera saya hanya bakwan gorengnya, gurih dan kering sehingga renyah, untuk bakwan biasa menurut saya hanya asin saja tapi bakwannya kecil sehingga menurut saya kurang ok di harga berbanding rasanya. Yong tofu nya biasa sekali sehingga nggak berkesan hanya plusnya bau tahunya nggak ada. Siomaynya ya ok saja.
Teh campur susu dalam bayangan saya ya teh tarik, tapi ternyata masih bisa saya nikmati sebagai penggemar kopi. Saya pesan hangat tanpa gula, rasa wangi dan aroma tehnya cukup kuat sehingga tidak tenggelam dengan rasa susu yang dicampurkan. Susu yang dipilih juga tidak yang bau khasnya tajam sehingga cocok dengan selera saya.
Wagyu katsu sando, sandwich dengan daging di tengahnya, dimana kita harus bakar dagingnya di pan yang disediakan dengan tingkat kematangan sesuai selera kita, oke saja, dagingnya juga cukup empuk meskipun kita bakar sampai medium well, chicken karaage nya standar, daging ayamnya enak, tepungnya juga renyah sayang menurut saya tepungnya kurang terasa bumbunya. Dari ketiga menu yang saya coba, yang paling mengecewakan adalah saikoro gyutan, lidah sapi nya sebenarnya bumbunya ok, tapi menurut saya lidahnya kurang empuk. Overall oke tapi mungkin kekurangan -kekurangan bisa diimprovisasi.
Menu yang dipesan: Wagyu Katsu Sando, Chicken karaage, saikoro gyutan
Mampir ke sini pas kebetulan makan di restoran sebelahnya, dan ingin minum kopi. Jadi saya pesan cappucino, ya kopinya menurut saya oke, kopi yang dipakai ada hint dark roast, jadi pahitnya juga cukup. Dicampur dengan susu, menurut saya rationya cukup cocok dengan selera saya tidak dominan di rasa susu
Lama tidak makan dimsum, lalu pingin. Dekat rumah daerah gwalk ada, jadi kita coba deh. Mi hongkongnya itu mi biasa dengan daging cacah tanpa kuah menurut saya cukup terasa untuk bumbu dan dagingnya empuk juga tidak hambar. Favorit saya justru tim kulit tahunya, isinya gurih agak asin tapi enak, siomaynya oke juga, tapi ya menurut saya standar siomay, agak manis tapi dagingnya empuk. Yang saya kurang suka hakau, kulit hakaunya teksturnya kurang oke, tapi isiannya oke, udangnya juga tidak amis. Overall oke saja.
Menu yang dipesan: Mi hongkong, Siomay, Hakau, Tim Kulit Tahu
Menu yang saya pesan mr hong itu braised pork belly saya makan dengan mi polos, untuk mi polos nya biasa, matangnya oke, dengan kuah. Untuk mr hong atau braised pork belly, rasanya cenderung manis, namun masih oke. Overall ya ok saja.
Saat datang , bayangan saya, restoran ini pasti cepat, karena modelnya pesan dan bayar di depan lalu diantar, namun setelah pesan dan bayar ternyata lumayan lama sekitar 10-15 menit lebih baru makanan datang. Saat datang, menu ini, golden soup chicken lamian, saya tidak ada ekspektasi menunya akan sedikit pedas. Kuah dari lamiannya gurih, dengan daging yang empuk. Untuk lamian di level harga tersebut, saya kira ya just ok lah.
Saya memesan menu ini dengan jasa ojek online jadi review saya hanya seputar harga dan rasanya saja. Kesan pertama saat pesanan diantar, porsinya besar, dan lauk babinya juga lumayan, untuk yang porsi makannya tidak begitu banyak mungkin bisa untuk 3 atau 4x makan. Untuk rasanya, babi manis dan siobaknya enak, namun yang saya sayangkan rasa nasi gorengnya, agak kurang kuat, tapi secara keseluruhan masih bisa diterima mengingat harga berbanding porsinya juga cukup baik.