Review Pelanggan untuk Ootoya
Tidak Seramai Dulu, Namun Tetap Enak
oleh Handi Suyadi, 13 Maret 2022 (hampir 3 tahun yang lalu)
1 pembaca berterima kasih
Sudah lama tidak ke Ootoya. Ternyata Ootoya termasuk restoran di 23 Paskal yang paling kena dampak pandemi. Dulu sebelum pandemi setiap jam makan selalu ada orang menunggu diluar. Sekarang pemandangan tersebut tidak pernah terlihat lagi. Saat masuk ke dalam restoran masih banyak kursi yang kosong. Kontras dengan restoran disekitarnya yang ramai dipenuhi pengunjung. Jumlah menu juga berkurang.
Saba & Nikujaga (Seasonal menu) (9/10)
Menu ini adalah menu LTO yang terdiri dari ikan saba panggang dan tumis daging manis. Rasa menu mengutamakan rasa lembut dan alami. Khusus untuk ikan saba ada kecap asin untuk menambahkan rasa ikan, meski ikannya sendiri sudah dibumbui.
Terdapat beberapa kekurangan. Meski diklaim ikan saba disajikan tanpa tulang, nyatanya masih ditemukan ada tulang. Untuk Nikujaga, porsi bawang bombay sama banyaknya dengan irisan daging.
Donburi Sumitoridon (9/10)
Bumbu rendaman cukup terasa, ada rasa asin dan manis. Meski dipanggang, daging tetap empuk.
Di antara daging ayam, ada potongan rumput laut. Rumput lautnya agak lembek kena panas dari daging ayam.
Gyutan (8,5/10)
Agak kecewa karena ga sesuai gambar. Gyutan yang dihidangkan tidak setebal di buku menu. Tetapi kekecewaan tersebut tidak berlangsung lama karena bumbunya lumayan enak.
Walaupun kini tidak seramai dulu, Ootoya tetap bisa menjaga kualitas menu.
Foto lainnya:
Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000
Informasi
(Jepang)
Reviewer: