Review Pelanggan untuk Sate Taichan Bengawan

Saya memutuskan untuk mencoba restoran ini setelah mendengar, "Sumpah, stay di Bandung bertahun-tahun lo belum pernah nyobain Taichan Bengawan!" dari rekan-rekan saya. Tempatnya sebenarnya sangat biasa, tidak tematik, ala-ala rumah yang disulap menjadi restoran, tempat duduknya pun hanya seperti tempat duduk rumah makan atau kantin biasa. Meskipun begitu tempatnya selalu ramai, bahkan ketika saya berkunjung saya harus mengeluarkan usaha lebih hanya untuk mendapatkan tempat duduk, apalagi sekarang tempat duduknya banyak yang tidak bisa digunakan.

Yang sedikit saya keluhan hanyalah metode pembayaran yang tersedia hanyalah dengan uang tunai. Karena saya males ribet mencari ATM terlebih dahulu, saya memutuskan untuk memesan dengan menggunakan gojek pickup namun direquest untuk di-dine-in. Sayangnya marking-up harganya agak sedikit sadis. Pelayanan di restoran ini menurut saya kurang impresif, terutama waktu untuk serving makanannya yang agak lama.

Food and Beverage:
- Sate Taichan
Sejujurnya saya jatuh cinta banget sama makanan dari restoran ini. Saya memesan 10 tusuk sate dada ayamnya dan 5 tusuk sate kulitnya, lengkap bersama nasinya. Sejujurnya saya menyesal karena pesan kulitnya cuma 5 tusuk karena kulitnya enak banget. Sejujurnya saya bukan pecinta kulit ayam karena terkadang suka ada bulunya, namun beda ceritanya dengan kulit di tempat ini. Kulitnya crunchy dan gurih, dan bersih sehingga sangat enjoyable. Sate dada ayamnya menurut saya tidak begitu spesial, tapi enak. Saya suka karena ayamnya tidak terlalu kering dan dagingnya lumayan empuk. Yang paling juara tentunya adalah sambalnya. Sambal rawitnya benar-benar pedas namun dengan sedikit hint rasa asam yang menyegarkan. Really love it!