Review Pelanggan untuk Tenong Cilukba
Worth a casual try!
oleh Imanuel Arnold @imanuelarnold, 16 Maret 2019 (5 tahun yang lalu)
2 pembaca berterima kasih ( Makasih terbanyak)
Berkali-kali gue lewat daerah Lengkong tapi gak pernah nyadar akan kehadiran restoran bernama Tenong Cilukba ini, apalagi dengan nama se-catchy ini harusnya cukup menarik perhatian. Alhasil tau tempat ini dari seorang kawan yang juga direkomendasi oleh kawannya. Tempatnya sendiri cukup gampang dicari, memang perlu waktu untuk menyusuri jalan dengan cukup cermat sih. Dengan lahan parkir yang bergantung pada situasi, kondisi, dan kreativitas akhirnya nyobain juga restoran yang menawarkan beragam hidangan non halal berbasis pork. Kesan pertama saat masuk tuh mirip dining vendor ala2 jepang yang memanfaatkan gedung lama sehingga ruangan terbatas dengan pencahayaan putih terang. Suasananya waktu gue berkunjung di jumat siang sangatlah sepi, iyalah jalanan juga sepi karena pada jumatan. Dengan ruang yang terbatas, restoran ini berhasil menghadirkan beberapa dining area yang cukup santai, lega, dan fun. Ada semacam private room juga lho. Di meja gue bahkan terdapat cetakan layout games Ludo, dan memang resto ini sangat mengakomodasi hiburan-hiburan semacam itu dengan board games. Pelayanan juga hal yang cukup oke karena staff dapat menjelaskan serta merekomendasikan menu pork yang beragam dengan cukup baik, apalagi beberapa menu tersedia dalam size S, M, L, dst.
Makan siang itupun akhirnya tertuju dengan Samcan Kriuk size M yang secara ukuran adalah 250gr dan Casao size S. Samcan Kriuknya enak, kulitnya crispy dengan tekstur daging yang masih juicy, walaupun gue adalah tipe orang yang gak terlalu suka daging basah juicy gitu untuk pork. Rasanya enak. Porsi juga besar dengan tekstur yang berwarna, apalagi kalau didampingi condiment chili oil yang ada di meja. Nasi putih, kuah, Samcan Crispy plus chili oil, kelar deh.
Selain itu ada juga Casao size S, nah ini penampakannya semacam daging babi merah dengan rasa yang manis yang umumnya ditemukan di isian bakpau atau sebagai topping mie ataupun nasi campur, tapi untuk nasi campur biasanya cashio atau casaonya lebih kering. Secara rasa, casaonya biasa aja. Just okay, but not much to say about. Yang jadi highlight adalah secara tekstur dagingnya terlihat agak basah yang kalau digabung dengan penampilan merahnya bikin agak kurang sedap dipandang, plus teksturnya yang juga agak basah dengan bumbu manisnya itu. Please don't get this wrong, casaonya bukannya gak enak sebenernya, tapi banyak yang perlu diimprove, walaupun mungkin bisa aja beda persepsi karena gue terbiasa dengan casio atau cashio garing madu yang lebih kering, smoky, dan light. Atau mungkin pula sekedar beda style casao aja dengan yang biasa gue temui.
So far gue cukup puas dengan hidangan tempat ini. Soal menu memang gak banyak yang gw coba, tapi gue rasa cukup esensial menu-menu yang gue coba tadi untuk jadi benchmark menu lainnya yang akan gue coba di kesempatan lainnya.
Foto lainnya:
Menu yang dipesan: Casao. Samcan Crispy
Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000
Informasi
Reviewer: