Review Pelanggan untuk The Duck King
Restoran Sudah Mulai Terlihat Ketinggalan Zaman
oleh Handi Suyadi, 01 Januari 2024 (11 bulan yang lalu)
1 pembaca berterima kasih
Dulu waktu tahun 2010an sering makan di Duck King, walaupun seringnya di cabang PVJ. Malah baru sekali makan di cabang TSM Bandung pada tahun 2013. Setelah beberapa tahun tidak ke Duck King (terakhir makan di Duck King tahun 2016), tiba-tiba papa saya kepikiran untuk makan di Duck King lagi.
Saat itu mau makan Chinese Food, jadi menu yang dipesan adalah Chinese Food.
Bebek Peking (8.5/10)
Sebagai menu unggulan, rasanya tidak begitu istimewa. Pengecualian ada pada kulit bebek.
Tumis Daging Bebek Peking dengan Saus Lada Hitam (9/10)
Dipotong dalam bentuk persegi dan ukuran bite size, rupanya enak juga rasanya bebek dibumbui dengan saus lada hitam. Lada hitam terasa kuat, meski tidak sampai memberikan aftertaste kepedasan. Bumbunya meresap hingga ke bagian dalam daging.
Sebagai pemanis, daging bebek disajikan pada wadah kulit pangsit goreng yang dibentuk seperti mangkuk.
Kerapu Bintang Dua Rasa (Asam Manis, Cabe Garam) (9/10)
Bisa ditebak, keduanya memiliki rasa yang saling kontras. Asam manis memiliki rasa manis dan asam dari saus, sedangkan cabe garam memiliki rasa yang sangat asin. Rasa cabe sama sekali tidak terasa kalo tidak makan cabe.
Gorengan sama-sama renyah dan lembut didalamnya. Hebatnya gorengan bersih tanpa tulang, sehingga aman dikonsumsi tanpa khawatir tersedak tulang.
Mun Tahu "Duck King" dengan Ayam Cincang (8.5/10)
Walaupun judulnya adalah mun tahu, penampilannya justru malah mirip tahu siram jamur. Bedanya kali ini jamur diganti dengan ayam.
Tahu disiram dengan saus beserta cincangan ayam. Rasanya cenderung lembut. Karakter rasa termasuk tipe yang belum tentu cocok untuk semua orang.
Udang Goreng Mayonnaise (9/10)
Udang goreng yang digunakan terasa renyah. Mayonnaise yang membalut seluruh permukaan udang goreng terasa manis. Walaupun ukuran udang tidak besar, tapi dari segi rasa tidak mengecewakan.
Menu dihidangkan dengan kulit pangsit goreng.
Cha Siew Ayam Panggang dengan Saus Madu (8.5/10)
Rasanya cukup manis, dengan tingkat kemanisan yang pas.
Tumis Po Cai dengan Bawang Putih Cincang (7/10)
Standar.
Meja bentuk persegi yang digunakan tidak konsisten dalam hal ukuran. Ada meja yang tinggi sebelah. Hati-hati saat menggeser piring karena rentan terbalik karena permukaan meja tidak rata.
Saat makan sempat mengalami insiden salah mengantarkan menu. Untung pelayannya bertanggung jawab atas insiden tersebut. Menu yang salah segera diganti.
Agak disayangkan cabang TSM Bandung terkesan kurang terurus. Sejak pertama buka sampai sekarang interiornya belum pernah direnovasi, sementara itu interior sudah mulai tampak jelas ketinggalan zaman. Buku menu yang digunakan juga sudah tampak lecek. Untungnya kualitas menunya tidak ikutan downgrade.
Foto lainnya:
Harga per orang: Rp. 100.000 - Rp. 200.000
Informasi
(China)
Reviewer: