Bebek Tepi Sawah

Namanya aja resto bebek tapi bisa pesen menu lain kok. Itulah yang saya lakukan di postingan pertama 2021.

Kenapa? Karena lihat ada menu seafood auto ngiler. Maaf maaf aja tapi pertamanya saya kira itu seafoodnya satu piring sendiri, ternyata udah dicampur sama sepiring nasi.

Jadinya agak bengong beberapa detik tapi tetep lanjut dimakan. Disajiin sama 3 sambel yang cukup mantap. Rasanya lumayan lumayan aja walau agak pricey hehehehe

Tumis togenya juga enak ngga begitu asin walau ada jambalnya. Minumnya juara sihh dan saya ada pesen es krim tapi ngga di foto.

Karena bulan puasa seharusnya rame tapi karena datang sekitar jam 7 jadi pas udah mulai lenggang. Suasananya cukup bali dengan ornamen dan musik khas sana, pelayanannya gercep bagus. Kebersihan

Satu-satunya cabang bebek tepi sawah yang ngga menawarkan pemandangan alam, berada di lokasi sentra kuliner bogor, menempati sebuah rumah besae dengan desain simple.

Tapi untuk rasa makanan, saya harus akui disini lebih enak dari dua cabang lainnya di bogor dan jakarta.

Tepi Sawah Fried Duck (135k)
Potongan bebeknya setengah ekor, lebih dari kenyang, empuk, renyah dan enak, ngga bau amis sama sekali. Pelengkapnya ada oseng kacang panjang bumbu kuning yang sedap, kerupuk juga tiga jenis sambel, favorit saya sambal matah, wangi dan sedap.

Bebek Betutu (135k)
Kalau olahan ini lebih aromatic, bumbunya meresap sampai daging, lezat. Daging ukuran 1/4, empuk dan ngga bau amis, pelengkapnya urap sayur, sayangnya urapnya kurang mantap.

Sate Lilit Ayam (60k)
Sebetulnya pengen yang ikan, tapi adanya sate lilit ayam, enak, berempah dan ukurannya juga cukup besar.

Ice Tea (20k)
Teh biasa, cukup pricey.