Waktu itu, aku lagi rindu ngopi di Fulcaff Coffee. Pertama kali ngopi di warung kopi itu, aku langsung jatuh cinta dengan rasa kopinya. Makanya, kala itu iseng kuajak seorang kawan buat nongkrong di Fulcaff Coffee untuk mengobati rindu yang kurasakan.
Ada yang berbeda dengan Fulcaff Coffee. Pertama kali ke sana, warung kopi itu tidak berpintu. Tetapi di kunjunnganku yang kedua, sudah ada pintu kaca yang memisahkan wilayah indoor dan outdoor-nya. Kertas menunya pun sudah berubah dan rasa-rasanya ada sedikit perubahan harga.
Pada kunjungan pertamaku, hanya segelas kopi yang aku pesan. Mengikuti perubahan yang terjadi pada warung kopi, kali itu aku tidak hanya memesan segelas kopi, melainkan dua, yakni Aeropress Espresso Flores Bajawa dan Hazelnut Latte dingin. Tidak lupa kupesan Kentang Goreng sebagai camilan. Sementara kawanku hanya memesan Cappuccino dingin dan Sosis Bakar. Harganya? Yang jelas pas di kantong.
Aeropress Espresso Flores Bajawa hadir dalam segelas kaca dengan ditemani segelas air mineral. Porsinya se-espresso. Rasanya tidak terduga. Karena kopi ini tergolong espresso, kutakutkan rasanya pahit luar biasa sehingga tidak ada setetes pun yang sanggup aku telan. Namun ternyata, tidak demikian. Rasa kopinya memang kuat, tidak terlalu pahit, agak asam (rasa yang paling kusuka dan kucari), pokoknnya pas buat lidah manusia yang baru belajar merasakan kenikmatan kopi.
Berbeda dari Aeropress Espresso Flores Bajawa, Hazelnut Latte memberikan rasa lain di lidahku. Rasa espresso, susu, hazelnut, dan gula yang bercampur dalam minuman ini terasa seimbang, tidak ada yang mendominasi. Manisnya pas. Oleh karena itu, aku suka.
Aku tidak bisa berkisah apa-apa mengenai Cappuccino dinginnya. Aku sama sekali tidak mencicipi minuman yang dipesan kawanku. Mungkin, rasana juga seenak kopi jenis latte lainnya.
Sayangnya, rasa makanan yang ditawarkan di Fulcaff Coffee tidak terlalu menyeimbangi kenikmatan rasa kopi-kopinya. Seperti Kentang Goreng yang kupesan, rasanya hampir hambar karena kentang yang dipotong tipis-tipis itu sama sekali tidak dibumbui, bahkan tidak dengan garam sedikit pun. Saat dikunyah pun terasa sedikit alot.
Untungnya, Sosis Bakar yang kawanku pesan memiliki rasa yang lebih baik dari kentangnya. Sayang, porsinya terlalu kecil. Jadi, merasakan kenikmatannya hanya sekejap saja, deh.
Rasa-rasanya, kalau ke Fulcaff Coffee lagi, hanya akan pesan kopinya saja.