Tidak seperti tempat nongkrong lainnya di wilayah Depok yang berlokasi di jalan-jalan besar, Langikula justru hadir tersembunyi di sebuah jalan kecil di bilangan Pondok Duta. Setelah melalui jalanan tembus yang berkelok-kelok mengikuti arahan Google Maps akhirnya saya tiba di Langikula dengan takjub. Sebuah hunian megah berhalaman luas langsung menyambut kedatangan kami siang ini. Diawali oleh rumah joglo yang disulap menjadi musholla, jalan menuju ke kafe berlanjut melalui garasi terbuka yang terdapat mobil antik terparkir.
Jalan setapak berlapis paving block dengan barisan lampu taman minimalis di kanan kirinya mengawal kami hingga ke bangunan utama. Di area terbuka disediakan tempat duduk berupa meja serta bangku kayu besar utuh yang antik. Disini juga terdapat barisan set meja kursi taman beratap payung. Di sudut halaman bersisian dengan aneka pohon berdiri rumah joglo lain yang juga dapat dijadikan sebagai seating area atau bahkan panggung jika ada acara khusus. Karena banyak pohon-pohon besar yang tumbuh, seperti pohon sukun, mangga dan durian, jadi suasana terasa begitu alami nan sejuk.
Area duduk utama kafe ini bergaya desain modern, kontras dengan seating area terbuka. Disini ruangan terbagi dua yaitu ruang tertutup dan semi terbuka. Kasir serta meja bar berada di ruangan tertutup berpendingin udara yang juga terdapat beberapa set meja ditemani kursi empuk berlapis jok. Puas dengan suasana yang mereka tawarkan, kami pun cukup puas dengan pelayanan serta sambutan pegawai. Meski kondisinya agak kewalahan dalam memproses pesanan, tapi kami maklum karena personilnya belum lengkap.
Pilihan menu kurang beragam, tapi masih ada beberapa jenis makanan berat. Akhirnya kami memesan Nasi Goreng (Rp.35.000,-) dan Udon (Rp.35.000,-). Nasi gorengnya mirip buatan rumahan. Rasanya sedikit manis, gurih dan level kepedasan bisa disesuaikan. Ayam gorengnya diberi bumbu ungkep yang meresap, jadi tidak hambar. Udon disini berkuah soysauce bening, jadi bernuansa manis gurih. Tekstur udonnya lembut. Lembaran daging sapinya empuk dan berbumbu teriyaki. Namun masih perlu sedikit diperbaiki dari menu ini supaya lebih memuaskan.
Fish Roll (Rp.20.000,-)
Singkong Goreng (Rp.20.000,-)
Roti Bakar Srikaya (Rp.23.000,-) menjadi cemilan siang ini. Fish roll berupa otak-otak yang sepertinya berasal dari frozen food. Rasanya cukup gurih. Singkong goreng tampil agak pucat. Meski tidak keras namun teksturnya tidak seempuk dan serenyah yang saya harapkan. Roti bakar srikaya menggunakan roti kampung. Rasanya lumayan enak, manis dan nuansa srikayanya cukup otentik.
Kopi Susu Aren (Rp.25.000,-)
Kopi Susu Creamy (Rp.25.000,-) merupakan dua jenis es kopi susu yang cukup menyegarkan. Sesuai dengan namanya, yang creamy memang jauh lebih milky dan creamy. Manisnya pas, kandungan kopinya oke.
Asoka (Rp.35.000,-) minuman mocktail yang bernuansa rempah, rasanya unik, manis dan ada sensasi jahenya. Japanese (Rp.25.000,-) kopi yang digunakan lumayan nendang. Karakternya asam tapi sangat menyegarkan...