Kedai dengan ciri khas warna biru ini menghadirkan cafe dengan suasana ala Eropa dengan varian menu yang cukup unik dan variatif. Dari luar, kedai ini terlihat seperti cafe dengan seating sedikit, tapi ternyata pas masuk, cukup luas juga.
Areanya sendiri terbagi menjadi smoking dan non-smoking area, semuanya ber-AC. Tidak ada outdoor. Jumlah seatingnya terhitung banyak, ada yang di bar, dengan sofa maupun meja serta kursi pada umumnya. Musola dan toiletnya pun bersih.
Aku pribadi suka banget sama interior dari cafe ini. Setiap detailnya seperti diperhatikan. Sampai ke piringnya pun tidak lepas dari aksen warna biru dengan tulisan Le Tusa di dalamnya.
Varian menunya juga banyak banget. Percampuran antara tradisional dan western, malah ada perkawinan antara keduanya di beberapa menu makanannya. Pilihan minumnya pun juga sangat variatif, mulai dari coffee based, non-coffee milk based, tea, juice hingga mocktail.
Menu yang dicoba:
🍔 Rendang Burger
Roti burger yang disajikan dengan rendang serta tumis bayam, homemade chips dan salad. Daging rendangnya sendiri empuk dan tidak terlalu berserat, aku suka tipe daging seperti ini. Bumbunya terasa banget, very rich. Keripik kentangnya juga gurih, perkawinan yang cocok antara pedas rendang dan gurih keripik. Suprisingly, burger dengan bayam rasanya enak juga. Tekstur dari bayamnya sendiri juga nggak yang terlalu lembek, jadinya pas. Ceasar saladnya pun enak, nggak asam rasanya.
🍛 Le Tusa Fried Rice
Nasi goreng yang disajikan dengan bumbu rendang, telur mata sapi setengah matang, lalapan, acar dan kerupuk. Tipe nasi gorengnya bukan tipe nasgor kering kaya abang-abang, mungkin karena berbumbu rendang. Rasa rendangnya cukup strong, enak kaya rendang dari padang asli, sedikit pedas. Acarnya pun terasa fresh, walau menurutku rasa dari cukanya terlalu kuat.
🍝 Rendang Spaghetti
Menu perkawinan antara tradisional dan western lainnya adalah rendang spaghetti ini. Tekstur dari mienya sendiri pas menurutku. Walau ini adalah menu dengan percampuran rendang lagi, tapi rasa dari rendangnya berbeda dengan rasa nasgor dan burger. Permainan bumbunya cukup berani. Cuma rasanya lebih pedas, untuk aku yang kurang kuat, rasa pedasnya berasa banget sih. Untuk baguettenya sendiri, karena nggak langsung dimakan jadi udah mengeras. Tapi masih chewy untuk dikunyah, nggak perlu effort.
🥙 Chip Bologne
Appetizer satu ini harus banget dicoba, 9/10 menurutku. Potongan keripik kentang yang disajikan dengan saos bolognese dan melted cheese ini rasanya gurih-asam. Aku suka saos bolognesenya karena nggak terlalu asam. Daging cincangnya pun terasa, nggak hanya banjir saos aja.
🍛 Special Grilled Ribs
Nasi yang disajikan dengan kuah kaldu, iga panggang berbumbu pedas, kerupuk dan tumis bayam. Rasa pedas dari bumbu iganya sendiri kaya semacam percampuran dari bumbu balado dan rica-rica, buat aku level pedasnya pas. Tekstur dari dagingnya juga lembut dan juicy, seratnya nggak gampang nyangkut di gigi. Kuah kaldunya juga gurih, makannya disiram ke nasinya seperti nasi hainan. Menjadikannya gurih-pedas.
🍌 Banana Fritters
Pisang goreng berbalut tepung panir yang disajikan dengan es krim vanilla, serbuk kacang dan saos cokelat. Aku suka banget sama tekstur pisangnya, crucnhy luarnya tapi pisangnya masih padat juicy gitu nggak lembek. Dimakan lengkap pakai es krim dan kacangnya, jadi crunchi gurih dan manis. Masuk ke dessert favorit nih!
🍦 Torched Alaska
Sesuai namanya, Alaska, dessert ini disajikan layaknya rumah eskimo yang di dalamnya ada es krim dan roti dibagian bawahnya. Lengkap dengan potongan buah peach, selai homemade strawberry dan dua potong kayu manis. Pertama kali sih coba dessert unik kaya gini. Untuk rasa dari krim yang di torched sih hambar ya menurutku, tapi pas dimakan barengan sama es krim, roti, potongan buah dan selainya jadi menyuguhkan rasa yang unik. Ada rasa manis dan asam serta tekstur dari rotinya. Selainya sendiri rasanya manis, nggak asam.
Minuman yang dipesan:
Ice Pistachio Creme Americano
Naughty Spanish Latte
Ice Blackforest
On Earth Matcha
Peach Pome Juice
🍹 Rosemonade
Dari semua minuman, aku mencoba Rosemonade. Sepertinya ada campuran dari selai strawberrrynya juga di sini, karena pas diminum, tekstur dari selainya masih terasa dan bisa dikunyah. Untuk rasanya sendiri menurutku lebih dominan ke rasa asam, tapi masih bearable untuk aku yang kurang suka sama minuman asam. Aku pikir rasa kirimnya akan manis atau cheesy, tapi ternyata nggak ada rasa apa-apa.
Overall makanan di sini enak-enak!
—
Instagram: @letusasignature