Siapa nih yang kangen sama sitkom Bajaj Bajuri? Kalau saya sih termasuk yang kangen banget, apalagi sama skenario-skenarionya yang relevan dengan kehidupan kita sehari-hari. Ditambah peran Mat Solar sebagai Bajuri yang ceplas ceplos, Nani Wijaya sebagai Emak yang super nyebelin dan Rieke Diah Pitaloka sebagai Oneng yang super lugu. Hebatnya, keseharian mereka justru berbanding terbalik dengan peran yang dimainkan. Rieke Diah Pitaloka misalnya, meski memerankan tokoh yang polos dan sulit berpikir, justru ia merupakan lulusan UI yang notabenenya salah satu universitas terbaik di Indonesia.
Selain aktif sebagai politisi, aktris dan penulis, si Oneng juga memiliki beberapa jenis usaha lain yang salah satunya di bidang kuliner. Sebut saja Rumah Depok yang merupakan sebuah restoran yang menghuni bekas kediaman pribadinya sendiri di bilangan Beji, Depok, tak jauh dari kampus tempatnya berkuliah dulu. Meski agak sedikit tersembunyi, tapi restoran milik wanita kelahiran Garut 47 tahun silam ini wajib banget buat dikunjungi karena suasananya yang super asri dan jarang kita temui di perkotaan.
Sebuah bangunan rumah berbentuk joglo dengan pintu gebyok berisi meja kursi bermaterial kayu jati, menjadi spot yang membuat saya terpesona. Bangunan-bangunan lain pun berdiri kokoh dengan sebuah kolam ikan yang menjadi pemisah. Segala perabot disini tampak antik, jadi menambah kesan tradisional. Halaman yang cukup luas dengan beberapa gazebo pun menjadi sudut yang tidak boleh dilewatkan untuk berfoto. Tak hanya suasana nyaman yang mereka jual, pelayanannya pun sangat ramah dan ini yang bikin saya bertambah betah.
Khusus di bulan Ramadhan ini, mereka menyediakan teh tawar hangat dengan beberapa jajanan pasar gratis sebagai tajil bagi pengunjung. Bukan kaleng-kaleng, menu tajil mereka sungguh niat dan enak. Sore ini saya dan teman-teman kebagian lontong, kue pisang, dadar gulung, gemblong dan tape goreng yang porsinya cukup buat kami menyantapnya lebih dari satu. Baru kali ini saya nemu restoran yang menyediakan tajil gratis seniat ini.
Pesanan saya Nasi Ayam Sambal Matah. Nasinya aja udah pulen, ditambah potongan ayam fillet goreng tepung crispy yang gurih serta sambal matah yang pedes, seger juga sedikit manis, membuat sajian ini sukses bikin saya ketagihan. Menu ini saya rekomendasikan buat dipesan. Saya juga nyicipin Nasi Ayam Bumbu Kuning yang berisi ayam goreng, tempe goreng serta sambal matah. Bumbu kuning ayamnya meresap sampai kedalam, jadi terasa asin gurih dilidah.
Selain itu juga ada menu yang engga kalah aduhai, seperti Nasi Goreng Sambal Matah dan Mie Godog. Kedua jenis masakan yang biasa ditemukan dijual oleh abang-abang gerobakan ini rasanya bersahaja banget, engga neko-neko tapi justru disitu letak kenikmatannya. Nasi Goreng nya gurih, isiannya melimpah dan cocok pas disantap bareng sambel matah yang seger. Mie Godog nya juga pecah banget dimulut. Sensasi kuah nyemek yang cenderung manis, langsung mengingatkan saya akan sajian mie godog khas pinggir jalan yang nikmatnya tak tergantikan.
Seporsi Pisang Panggang bertabur parutan keju dan susu kental manis pun menjadi hidangan penutup yang meleleh dimulut. Pisangnya udah matang sebelum dipetik, jadi menghasilkan rasa manis alami yang berkaramel. Teksturnya empuk dan lembut. Untuk penyuka kopi turunan, menu Es Kopi Susu bisa dipilih sebagai pelepas dahaga. Kandungan kopinya lembut, seger, dengan rasa manis serta gurih yang selaras dengan selera saya. Minuman lain juga tersedia, seperti Teh Susu yang seger dan Wedang Uwuh yang hangat, berempah, manis dan menyehatkan dengan warna merahnya yang mencolok...